Kepinding tanah dapat terbang ke pertanaman padi dan berkembang biak dalam beberapa generasi dan kembali ke fase dormannya setelah padi di panen.
Kepinding tanah biasanya menyerang tanaman padi dengan cara menusuk dan mengisap cairan batang tanaman yang akhirnya dapat menyebabkan warna tanaman berubah menjadi coklat kemerahan atau kuning. Pada serangan berat ujung atau tepi daun, bagian tengah daun atau seluruh tanaman menjadi kering.
Tanaman yang terserang kepinding tanah dapat mengakibatkan penurunan produksi karena apabila menyerang pada fase anakan akan menyebabkan jumlah anakan berkurang dan pertanaman terhambat atau kerdil. Sedangkan kalau kepinding tanah menyerang pada saat setelah fase bunting, tanaman menghasilkan malai yang kerdil, tidak lengkap dan akan menghasilkan gabah hampa. Dalam kondisi populasi kepinding tinggi tanaman yang dihisap dapat mati.
Beberapa upaya yang dilakukan oleh para petani dalam pengendalian kepinding tanah dapat disampaikan sebagai berikut :
~ mengunakan lampu petromak
~ mengenangi areal persawahan
predatornya ; kadal dan katak
penggunaan insektisida untuk mengendalikan hama ketupluk/ kepinding tanah ini perlu selektif karena tidak semua insektisida mampu mengendalikannya.
Jika memang terpaksa harus menggunakan insektisida maspary menyarankan gunakan insektisida daya racun pernafasan yang kuat seperti bahan aktif dari golongan piretroid sintetik. Contoh : bahan aktif alfa sipermetrin, delta metrin, sipermetrin, pimetrozin, dll