Anak-Anak Korban Bencana di Kota Palu Kembali ke Sekolah

in palu •  6 years ago 

Anak-anak di kota Palu yang terdampak bencana kembali bersekolah. Tujuannya, selain memastikan mereka tidak kehilangan semangat dan melakukan kegiatan sehari-hari, anak-anak itu juga bisa membantu membereskan sekolah, dan mencari tahu siapa saja teman-teman mereka yang tidak kembali. Penghitungan terakhir, korban jiwa gempa bumi dan tsunami sudah melewati angka 1.700.

Oleh: Fathin Ungku, Kanupriya Kapoor (Reuters)

Anak-anak di kota Palu mulai kembali ke sekolah pada hari Senin (8/10) untuk membersihkan ruang kelas mereka dan untuk membantu mengumpulkan data tentang berapa banyak dari mereka yang kembali bersekolah 10 hari setelah gempa bumi besar dan tsunami menghantam kota mereka.

Gempa berkekuatan 7,5 SR pada 28 September telah merobohkan bangunan-bangunan di kota kecil di pulau Sulawesi, 1.500 kilometer timur laut Jakarta, sementara gelombang tsunami menerjang ke pantainya.

Tapi pembunuh terbesarnya mungkin adalah likuifaksi tanah, yang terjadi ketika gempa mengubah tanah menjadi lumpur cair dan yang menghancurkan beberapa daerah di Palu.

Angka kematian resminya adalah 1.763, tetapi sampai sekarang korban tewas masih ditemukan. Tidak ada yang tahu berapa banyak orang yang hilang, terutama di daerah yang dilanda likuifaksi, tetapi bisa jadi sebanyak 5.000, kata badan penanggulangan bencana nasional.

Di sebuah sekolah menengah negeri, para remaja yang mengenakan seragam abu-abu putih menyapu pecahan kaca di ruang kelas. Piala-piala terjatuh dari lemari kaca sekolah yang rusak dan lapangan basket retak.

“Sungguh menyedihkan melihat sekolah kami seperti ini,” kata Dewi Rahmawati, 17 tahun, yang akan lulus tahun depan dan ingin belajar ekonomi di universitas.

Para siswa mengetahui bahwa mereka harus datang ke sekolah melalui pesan di Facebook dan WhatsApp.

Kepala sekolah Kasiludin mengatakan pihak berwenang mengatakan kepada semua guru untuk datang bekerja dari hari Senin (8/10) untuk mengumpulkan informasi tentang jumlah siswa.

“Kami tidak akan memaksa siswa untuk kembali karena banyak yang trauma. Tetapi kita harus segera mulai kegiatan sekolah lagi untuk menjaga semangat mereka dan agar mereka tidak tertinggal,” katanya.

Sekolah telah kehilangan setidaknya tujuh siswa dan satu guru, katanya.

https://www.matamatapolitik.com/anak-anak-korban-bencana-palu-kembali-ke-sekolah-untuk-mencari-teman/

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!