Dari Panti hingga Pesantren

Menjadi sesuatu yang sangat saya syukuri karena dapat berkumpul dengan orang-orang yang peduli terhadap satu sama lain. Tinggal bersama di sebuah panti asuhan Muhammadiyah Sibreh yang didirikan oleh salah satu organisasi Youth off the Street yang bekerjasama dengan sebuah organisasi Muhammadiyah untuk mendidik, melindungi dan membantu para anak-anak yang sebagian besar dari kami berstatus yatim, piatu, mau pun yatim piatu.

Dari berbagai latar belakang yang berbeda kami dididik dengan baik dan ikhlas oleh para staf panti asuhan Muhammadiyah. Meski di sisi lain terdapat kekurangan yang dirasakan oleh anak-anak panti termasuk saya sendiri, yaitu kasih sayang. Namun, biar bagaimanapun mereka adalah pahlawan dalam kehidupan saya hingga saat ini.

Dari umur saya sembilan tahun dan kini umur saya tujuh belas tahun mereka tetap melindungi, menyayangi , dan memberikan yang terbaik untuk saya.
Andai kata, jika saya kembali ke kampung halaman setelah tamat SD saat itu, maka apa jadinya aku? Maklum, saat ini sekolah yang masih didirikan oleh pemerintah di kampung saya hanya untuk tamat SD. Meskipun sekolah menengah telah dibangun di sana tepatnya di Rusip Antara, Aceh Tengah transportasi yang tidak memadai untuk menjangkaunya membuat anak-anak di kampung saya memilih untuk berhenti terhadap pendidikan.

Alhamdulillah, berkat doa sang ayah tercinta yang masih diberikan umur yang barakah oleh Allah tidak pernah luput mengiringi doanya untuk anaknya, beserta bantuan para hamba Allah yang telah membantu saya dalam keadaan apa pun.

Kehidupan di sebuah panti asuhan dan pesantren yang sangat mengesankan dalam kehidupan saya, mengajarkan kepada saya bahwa kehidupan bukan lah suatu beban yang diberikan oleh-nya. Menjadi wanita yang tetap tangguh, sabar, ikhlas dan mandiri dalam menjalani kehidupan adalah kuncinya. Kesuksesan bukan hanya bisa dimiliki oleh orang yang kehidupannya layak, namun kesuksesan juga dapat dicapai oleh siapa saja yang ingin menggapainya.

Perlu saya katakan bagi para teman-teman yang mungkin saat ini tinggal di panti asuhan atau pun sebuah pesantren, janganlah merasa tidak disayangi oleh orang tua. Justru itu orang tua kita menginginkan yang terbaik untuk anaknya, baik dari segi dunia mau pun akhirat.

Tetap berusaha menjadi anak yang berguna bagi orang tua, masyarakat, dan negara. Indonesia membutuhkan pemimpin yang benar-benar pemimpin yang adil dalam segala hal. Jangan meresa minder karena status dirimu, sebagaimana saya pernah merasakan sebelumnya.

" Ish... Anak panti! Apa gunanya coba? Tinggal aja di panti asuhan, diasingkan dari keluarga". Atau....

" Ish... Tinggal di pesantren,kayak tinggal di penjara. Ketinggalan zaman loh.... Gak gaul, gak update, cupu!"

Abaikan! Jangan pernah memperdulikan sesuatu yang menurutmu terbaik untuk hidup. Siapa bilang anak panti diasingkan dari keluarga atau apa lah.... Siapa bilang kehidupan pesantren bagaikan kehidupan di sebuah penjara. No, you're wrong! Enjoy yourlife.