Peran orang tua terhadap pembentukan karakter anak, akan sangat mempengaruhi sikap anak dalam mengambil keputusan dimasa yang akan datang.
Terutama bagi anak yang masih balita, kembali ke masa lalu dengan mesin waktu"perlu diperkenalkan dengan pendidikan karakter yang baik, hal ini untuk membentuk peluang lebih besar anak dalam mendapatkan kesuksesan dimasa depanya.
Pendidikan karakter bisa dikenalkan kepada anak sejak dini, adapun sesuai tingkatan sekolah dasar hingga sekolah menengah atas dengan porsi yang tentunya berbeda.
Pada artikel ini Anda akan mendapatkan materi pendidikan karakter anak sejak usia 2 tahun.
Pentingnya Pendidikan Karakter Sejak Dini
Pengalaman anak bisa didapatkan melalui media bermain, serta pengaruh lingkungan amatlah penting bagi pembentukan karakter anak menjadi lebih dewasa dalam menangani setiap problem.
Maka dari itu pemberian pendidikan karakter pada anak sangat penting dimulai dari lingkungan tempat tinggal maupun tempat ia bermain bersama teman-teman sebayanya.
Berikut ini pendidikan karakter yang wajib diberikan pada saat anak masih diusia balita. Sehingga akan membentuk kebiasaan ketika ia sudah tumbuh dewasa.
#1 Bersyukur dan Berterima Kasih
Mudah mengucapkan rasa syukur dan berterima kasih adalah bagian dari pembentukan karakter yang sangat bagus untuk anak.
Untuk mengajari anak balita dalam membentuk karakter ini yaitu dengan mengajarinya mengucapkan rasa syukur maupun terima kasih ketika diberi sesuatu. Misalnya mendapatkan kado dari ayah, bunda, maupun orang lain.
#2 Saling Memuji
Membentuk karakter anak agar dapat memuji temanya lebih baik dibandingkan harus berkompetisi dengan orang lain dan menghalalkan segala cara.
Secara tidak langsung anak akan selalu termotivasi serta optimis karena merasa mendapatkan dukungan dari lingkungannya, apalagi memuji orang lain juga menghindari anak agar tidak merendahkan pemikiran maupun sikap orang lain terhadapnya.
#3 Mengatasi Konflik dan Isu
Sangat baik mengajari anak dalam menyelesaikan suatu masalah dengan mengajak anak berdiskusi bersama, serta membantunya menyelesaikan permasalahan. Misalnya dengan menemaninya belajar, atau sedekar mengobrol untuk lebih dekat denganya.
Dengan melakukan kebiasaan ini, kemungkinan anak memiliki sikap-sikap yang baik serta keberhasilan dimasa yang akan datang jauh lebih besar.