AB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pasca bencana Tsunami tahun 2004 di propinsi Aceh, dimana pada saat proses rehabilitasi dan rekonstruksi di Aceh sedang berjalan, keberadaan dapue bata yakni pabrik pembuat batu bata membanjiri beberapa daerah. Produksi batu bata yang sudah ada sejak dulu, bertambah jumlahnya secara drastis seiring meningkatnya permintaan pasar. Menjamurnya usaha dapue bata membawa hikmah tersendiri bagi perekonomian rakyat Aceh. Dengan semakin banyaknya pabrik pembuat batu bata maka semakin besar pula peluang kerja bagi masyarakat golongan bawah.
Pekerjaan membuat batu bata relatif mudah dan dapat dilakukan oleh siapa saja. Tanpa memandang perbedaan jenis kelamin, atau usia. Pekerjaan sebagai buruh pembuat batu bata tidak membutuhkan pendidikan tinggi serta keterampilan khusus. Mereka hanya membutuhkan tenaga yang kuat untuk mampu bekerja secara maksimal. Pada umumnya para pekerja ini hanya berpendidikan SD sampai SMP saja, sementara itu tujuan mereka hanya untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah saja demi kelangsungan hidup mereka (Burhanuddin, 2002:9).
Disamping itu, produksi batu bata baik secara teknikal dan manual tersebut mampu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat Aceh yang dimanfaatkan sebagai mata pencaharian bagi masyarakat itu sendiri baik laki-laki maupun perempuan.Dalam hasil sensus akhir Februari 2012 menunjukkan bahwa tenaga kerja di Aceh terdiri dari 49.39 pekerja perempuan, jumlah tenaga kerja laki-laki sebesar 1.293.720 jiwa dan perempuan sebanyak 1.336.235 jiwa.
Dari hasil sensus di atas menunjukkan bahwa tak sedikit perempuan Aceh yang berperan dalam konstribusi ekonomi bagi keluarga, tak sedikit perempuan menjadi tulang punggung untuk meringankan perekonomian keluarga. Kondisi ini kerap dijumpai di berbagai daerah di Aceh , tidak sedikit perempuan Aceh yang memilih bekerja sebagai buruh pembuat batu bata (Idawati, 2013 :1).
Dalam hal ini, perempuan, khususnya ibu-ibu seakan berkesempatan untuk ikut menopang ekonomi keluarga. Mereka secara mandiri bekerja mengais rezeki membuat batu bata merah secara manual. Pilihan sebagai buruh pembuat batu bata disebabkan karena berbagai alasan, antaranyadiakibatkan karena penghasilan suami yang tidak mencukupi sehingga istri harus turun langsung untuk bekerja guna memenuhi kebutuhan keluarga atau bahkan perempuan-perempuan ini menjadi tulang punggung keluarga seutuhnya karena telah ditinggal mati oleh suami mereka.
Kehidupan sebagai pengrajin Batu Bata merupakan pilihan yang tidak mudah, era globalisasi serta modernisasi saat ini, membuat perempuan dengan latar belakang pendidikan yang rendah tidak mempunyai pilihan lain dalam menekuni bidang pekerjaan yang layak, kondisi semacam ini yang mengharuskan mereka bekerja apa saja guna untuk mendapat penghasilan sehari-hari.
Sungguh tidak banyak orang yang mengerti tentang sejarah kehidupan buruh pembuat batu bata dan representasi pengrajin Batu Bata itu sendiri. Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang buruh pembuat batu bata dengan judul : “ Dapue Bata ( Studi Life Story Perempuan Pembuat Batu Bata di Gampong Meunasah Aron Kec. Muara Batu Kab. Aceh Utara) ”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan Latar Belakang Masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana kehidupan perempuan pembuat batu bata dalam menjalankan roda perekonomian keluarga studi di Gampong Meunasah Aron Kecamatan Muara Batu Kabupaten Aceh Utara.
1.3 Fokus Penelitian
Adapun dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian adalah:
Sejarah kehidupan perempuan pengrajin Batu Bata
Cara kerja perempuan dalam pembuatan Batu Bata
Pendapatan yang diperoleh
1.4 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskribsikan kehidupan perempuan pembuat batu bata untuk memenuhi perekonomian keluarga yang ada di Gampong Meunasah Aron Kecamatan Muara Batu Kabupaten Aceh Utara.
1.5 Manfaat Penelitian
- Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan serta dapat digunakan sebagai refleksi bagi pemerintah, LSM dan Universita terkait untuk menentukan perubahan ekonomi, sosial dan budaya. - Manfaat Praktis
Untuk memotivasi dalam pengembangan pengetahuan, kemudian juga sebagai referensi tambahan dalam mengkaji tentang sejarah kehidupan sosok inspiratif lainnya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu
Idawati (2014) penelitian yang berjudul “ Kehidupan Perempuan Pencari Kerang untuk Memenuhi Kehidupan Keluarga Studi Life di Gampong Lhok Mambang Kecamatan Gandapura” Jurusan Antropologi Universitas Mallikussaleh , dengan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sejarah perempuan Lhok Mambang mencari kerang berawal dari keinginan para perempuan untuk meringankan beban suami. Dengan menggunakan penelitian kualitatif dengan tipe penelitian Life History.
Adapun persamaan penelitian ini dengan peenelitian terdahulu sama-sama meneliti sejarah kehidupan sosok inspiratif dengan berlandaskan tipe Life History. Perbedaan antara penelitian ini dengan penelitian yang ingin diteliti peneliti terletak pada studi kasus dan konteks kehidupan yang berbeda.
Safrianti (2013) penelitian yang berjudul “ Life History Penelitian Pengrajin Coklat “ dengan menggunakan metode penelitian penelitian kualitatif dengan berlandaskan tipe Life History dengan fokus penelitiannya tentang bagaimana kisah dan sejarah kehidupan petani coklat.
Relevansi antara penelitian di atas dengan penelitian ini sama-sama menganalisis tentang Life History atau sejarah kehidupan seseorang yang menginspirasi dengan menggunaakan metode yang sama yakni kualitatif dengan tipe Life History, sedangkan perbedaannya dalam penelitian di atas mengambil objek petani coklat dan dalam penelitian ini mengambil objek pembuat batu bata yang ada di gampong Meunasah Aron Kec. Muara Batu Kab. Aceh Utara.
2.2. Landasan Teori
2.2.1 Pendekatan Life History
Koentjaraningrat dalam Burhan Bungin (2010 : 23) mencatat bebrapa faedah Life Histori bagi penelitian social, terutama dilihat dari materi pendekatan ini:
Data life history penting bagi penelitian untuk mempelajari untuk memperoleh pendangan dari dalam mengenai gejala dalam suatu masyarakat melalui pandangan diri gejala dalam suatu masyarakat melalui pandangan diri para warga sebagai partisipan dari masyarakat yang bersangkutan.
Data life history penting untuk mencari pengertian mengenai masalah individu warga masyarakat yang suka berkelakuan menyimpang dari biasa, dan mengenai masalah peranan Deviant Individual seperti sebagai pendorong gagasan baru, perubahan masyarakat dan kebudayaan.
Data life histori penting bagi penelitian untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang hal-hal psikologis yang tak mudah diperoleh melalui observasi, atau melalui metode interview langsung.Data Life History penting bagi penelitian untuk memperoleh pemahaman yang mendalam tentang hal-hal psikologis yang tak mudah diperoleh melalui observasi, atau melalui metode interview langsung. Data life history penting bagi penelitian untuk mendapat gambaran yang lebih mendalam mengenai detail dari persoalan yang tidak mudah untuk diceritakan kepada orang lain, seperti umpamanya cara hidup nakal, gelandangan, pelacur, penjahat dan sebagainya, atau pemahaman mengenai persoalan mengapa masyarakat tersebut menjadi miskin, masyarakat tertentu pencuri, perampok dan sebagainya.
2.2.2 Usaha Batu Bata
Rumah atau tempat tinggal pada umumnya menggunakan Batu bata sebagai bahan dasar bangunannya. Penggunaan batu bata banyak digunakan untuk dinding pada bangunan perumahan, bangunan gedung, pagar, saluran dan pondasi. Batu bata umumnya dipakai sebagai penyangga atau pemikul beban yang ada diatasnya. Pesatnya pembangunan di sektor perumahan dan property menjadikan kebutuhan terhadap batu bata semakin meningkat, hal ini merupakan membuka peluang usaha dalam pengadaan materia bangunan untuk mendukung pembangunan sektor tersebut. Hal lain yang menjadikan komoditas ini sebagai peluang usaha adalah karena proses pembuatannya yang relatif mudah dengan biaya investasi yang murah dan bahan baku yang cukup. Peralatan yang diperlukan pun gampang hanya terdiri dari Cangkul, Pencetak Batu Bata, Mesin Penggiling batu bata, Mesin Pembakar atau Tungku Pembakaran dan Kayu Bakar atau batu bara atau sekam padi. Sementara bahan baku hanya terdiri dari Tanah Liat, Air dan Abu sisa pembakaran.
Proses pembuatan batu batu terhitung sederhana tanah liat yang sudah diramu dicetak dalak dalam mesin pencetak, selanjut di jemur lalu dibakar selesai sudah.Beberapa peneliti mencoba mengembangkan beberapa alternatif pengganti bahan baku dan proses pembakaran untuk menghindari berkurangnya bahan baku tanah liat dan mencegah polusi akibat pembakaran. dan hasilnya mereka berhasil menemukan alternatif pengganti bahan baku tanah yaitu kotoran sapi. Sementara peneliti lainnya menemukan suatu ramuan yang dapat mengeringkan bata tanpa perlu dilakukan pembakaran.
2.2.3 Peranan Perempuan dalam Ekonomi Sosial
Ahmadi (2003:239-230) keluarga merupakan suatu kesatuan sosial yang terdiri dari istri dan anak. Keluarga merupakan kelompok primer yang terpenting dari hubungan yang tetap. Fungsi keluarga adalah suatu pekerjaan atau tugas yang harus dilaksanakan di dalam atau oleh keluarga tersebut.
Fungsi Biologis
Dalam fungsi ini diharapkan agar keluarga dapat menyelenggarakan persiapan-persiapan perkawinan bagi anak-anak karena perkawinan akan terjadi proses kelangsungan keturunan. Dengan persiapan yang matang ini mewujudkan suatu bentuk kehidupan rumah tangga baik dan harmonis.
- Fungsi Pemeliharaan
Keluarga diwajibkan untuk berusaha agar setiap anggota keluarga dapat berlindung dari gangguan-gangguan udara dengan menyediakan rumah, gangguan penyakit dengan berusaha menyediakan obat-obatan serta gangguan dari bahaya. - Fungsi Ekonomi
Berusaha memenuhi kebutuhan pokok manusia, untuk melengkapi fungsi kebutuhan ini maka orang tua harus berusaha setiap anggota keluarganya - Fungsi Keagamaan
Dengan dasar pedoman agama, keluarga diwajibkan menjalani dan mendalami serta mengamalkan ajaran agama dalam perilakunya sebagai manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. - Fungsi Sosial
Dengan fungsi sosial, keluarga berusaha mempersiapkan anak-anaknya bekal yang selengkap mungkin dengan memperkenalkan nilai-nilai serta sikap yang dianut dalam masyarakat serta mempelajari peranan yang diharapkan agar di dalam keluarga selalu terjadi pewarisan kebudayaan atau nilai-nilai kebudayaan.
Munandar (2005:47) Dalam kehidupan sosial partisipasi perempuan dalam peningkatan sosial ekonomi keluaarga tidak kalah penting dibandingkan dengan laki-laki. Perempuan mampu melakukan banyak hal baik bersifat reproduktif yang tidak menghasilkan materi maupun bekerja mencari nafkah yang langsung menghasilkan (income earning work) guna kelangsungan ekonomi keluarga. Perempuan atau istri terlibat dalam pekerjaan adalah didorong oleh pendapatan suami yang rendah sehingga mereka bekerja sebagai petani, pedagang, buruh, karyawan, dan PRT. Dari pandangan di atas jelas tergambar bahwa kondisi ekonomi suami yang rendah menjadi salah satu pendorong istri turut andil mencari penghasilan dengan mengubah perannya dari sektor domestik ke sektor publik.
2.2.4 Perempuan Dalam Sektor Ekonomi
Wanita sekarang berbeda dengan wanita pada zaman dahulu.wanita zaman dahulu lebih sering ada didapur dibandingkan aktif di bidang organisasi kemasyarakatan tapi akhir-akhir ini banyak wanita yang sadar bahwa wanita juga bisa membantu meningkatkan perekonomian keluarga.wanita membantu perekonomian keluarga bukan berarti wanita itu ingin menandingi laki-laki tapi wanita ingin juga mengekspresikan dirinya dan membantu meringankan beban suaminya tanpa melupakan kodratnya sebagai seorang ibu dan seorang istri yang melayani suaminya. Lebih dari 50% kini wanita menjadi penggerak perekonomian di Indonesia ini.mereka membangun dan menjadi penggerak untuk kemajuan ukm di Indonesia,karena keuletannya,kesabarannya serta jiwa pantang menyerahnya wanita bisa memimpin ukm. Keikut- sertaan perempuan dalam usaha ekonomi sepenuhnya didukung oleh undang-undang.
Perlindungan hukum terhadap ekonomi perempuan antara lain ratifikasi CEDAW dengan II No. 7/1978 tentang Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan, UU No. 11/2005 tentang Pengesahan Hak-Hak Ekonomi, Sosial dan Budaya, serta UU No 12/2005 tentang Pengesahan Internasional Covenant on Civil and Political Rights (Kovenan Internasional tetang Hak-Hak Sipil dan Politik).
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian adalah di tempat dimana peneliti melakukan penelitian terhadap objek yang akan diteliti. Adapun lokasi penelitian ini di Gampong Meunasah Aron Kecamatan Muara Batu Kabupaten Aceh Utara. Alasan peneliti melakukan penelitian di daerah ini karena daerah tersebut mampu menghasilkan batu bata dengan kualitas yang bagus, selain itu informan dalam penelitian ini juga mudah untuk ditemui dan diwawancara sehingga data atau informasi untuk keperluan penelitian mudah diperoleh.
3.2 Pendekatan Penelitian
Adapun dalam pendekatan dalam penelitian ini peneliti menggunakan penelitian kualitatif deskriptif yang berdasarkan pada studi Life Story untuk memberikan gambaran umum mengenai hasil penelitian yang didapatkan dilapangan dengan menghubungkan dengan teori ataupun pendapat para ahli yang relevan dengan penelitian ini agar diperoleh hasil yang akurat ( objektif) mengenai permasalahan yang telah diteliti daam penelitian ini yaitu tentang perempuan pengrajin batu bata ( Moleong , 2004 :24).
Adapun pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan life history dimana data yang digunakan berasal dari pengalaman –pengalaman individu masyarakat dan pengalaman individu tersebut nanti akan digunakan untuk menggambarkan keadaan masyarakat yang diteliti terutama yang berkenaan dengan permasalahan penelitian.
3.3. Informan Penelitian
Teknik pengambilan informan dalam penelitian ini melalui teknik purposive dalam hal ini pemilihan berdasarkan pada karakteristik tertentu yang dianggap mempunyai sangkut paut dengan karakteristik yang sudah diketahui sebelumnya.
Informasi yang dapat diberikan oleh informan atau terkait dengan permasalahan yang terkait dengan permasalahanyang penulis angkat antara lain :
Pengrajin batu bata
Pemilik usaha batu bata
Agen batu bata
Konsumen
Informan yang telah ditetapkan ditentukan secara purposive. Sedangkan ke masyarakat ditentukan dengan cara instrumental dilakukan dengan cara teknik penentuan yang berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan / incidental bertemu dnegan peneliti dapat digunakan sebagai informan bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data ( Sugiyono, 2006 : 96).
3.4 Sumber Data
Secara umum ada dua data, yaitu data primer dan data skunder. Data primer yaitu data –data yang diperolah dari sumber –sumber asli yang memberi informasi langsung dalam penelitian dalam hal ini hasil wawancara dengan para pengrajin batu bata yang ada di Kecamatan Muara Batu, sedangkan data sekunder dalam penelitian ini yaitu data – data yang diperoleh dari sumber –sumber yang langsung diperoleh dari buku , bahan bacaan yang berkaitan dengan penelitian.
3.5 Tekhnik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dan informasi yang lengkap dan akurat peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :
Observasi
Observasi merupakan pengamatan secara terfokus dan mendalam pada objek penelitian untuk memperoleh data. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah melakukaan secara langsung pengamatan di lokasi penelitian. Peneliti melakukan observasi partisasi adalah metode pengumpulan data yang di gunakan untuk menghimpunkan data penelitian melalui pengamatan dan penginderaan dimana peneliti terlibat dalam keseharian informan ( Bungin, 2007 : 155).Wawancara
Wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu data tertentu. Wawancara, untuk mendapatkan data yang akurat. Peneliti akan melakukan wawancara secara langsung dan mendalam. Wawancara dilakukan terhadap informan perempuan pengrajin batu bata, baik secara individual maupun bersamaan tentang pengalaman hidup sebagai pengrajin batu bata, kehidupan ekonomi keluarga, tanggapan suami tentang pekerjaan sebagai pengrajin batu bata.
Dokumentasi
Menurut Burhan Bungin ( 2007 : 121) dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam metode penelitian sosial untuk menelusuri data historis. Adapun dokumentasi yang dilakukan oleh penulis adalah melalui buku –buku, majalah ilmiah, dan foto yang menghasilkan data deskriptif yang cukup berharga dan sering digunakan untuk menelaah segi –segi subjektif dan hasilnya sering dianalisis secara induktif.
4.Literatur
Merupakan sumber yang diperoleh dari hasil penelitian terdahulu baik berasal dari buku majalah, koran dan internet.
3.5 Teknik Analisis Data
Pengambilan data dilakukan dengan cara mengumpulkan data –data yang diperoleh dari dokumen –dokumen serta keterangan –keterangan fakta dan informasi yang berupa lisan, kemudian proses selanjutnya yaitu menyederhanakan data yang diperoleh kedalam bentuk yang mudah dibaca, dipahami dan diinterpretasi oleh penelitian untuk menemukan jawaban terhadap permasalahan yang telah dirumuskan.
Analisis data dilakukan dengan sepanjang proses penelitian dengan mengikuti tahapan analisis sebagai berikut:
Pengumpulan data yaitu serangkaian proses pengumpulan data yang sudah dimulai sejak awal penelitian.
Mereduksi data, yaitu proses penggabungan dan penyeragaman segala bentuk data yang menjadi satu bentuk yang akan dianalisis.
Display data, yaitu pengolahan data setengah jadi yang sudah seragamdalam bentuk tulisan dan sudah memiliki alur tema yang jelas kedalam suatu matrik kategori sesuai dengantema yang sudah dikelompokkan dan diketegorikan, serta akan memecah tema –tema tersebut kedalam bentu yang lebih konkret dan sederhana, proses ini berlangsung secara terus menerus selama penelitian berlangsung.
Menarik kesimpulan, melakukan berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil wawancara observasi maupun dokumentasi
Melakukan penafsiran ulang terhadap kesimpulan guna menghindari kesalahan terhadap data dan mematangkan hasil data yang diperoleh
Hey! I think you need a help from kr-guide!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Hello @ibal! We have met 2 times already!
I am just a tiny guide puppy who is eager to help you to communicate well with the friends in KR community. Metting me means that your post needs to be improved in certain ways to be welcomed by the Korean readers. Please see my advice below :)
I hope you enjoy Steemit as much as we do. :)
Many thanks!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit