Salam sahabat steemit!, kali ini saya ingin membagikan sedikit mengenai gaya terbaru dalam belajar steemit sambil ngopi.
Literasi Cafe, itulah nama tempat tersebut. Sore itu secara kebetulan kami singgah disatu tempat dekat dengan pantai ujong Blang Lhokseumawe, Provinsi Aceh.
Kala itu, awalnya kita hanya berencana singgah sambil menikmati secangkir kopi, tapi sesampainya disana kami melihat ada sesuatu yang unik dan berbeda dari tempat tersebut. Tak seperti cafe-cafe yang lain cuma hanya menyediakan kopi, teh, jus dan bermacam-macam minuman lainnya dilengkapi juga berbagai jenis menu makanan.
Tentu bagi kami tempat tersebut menjadi penemuan terbaru sepanjang perjalanan kala itu. Meski tempatnya agak kecil, namun dilengkapi dengan berbagi macam jenis keunikan yang tersaji. Tempat bersantai yang dilengkapi rak buku bacaan, tempat selfi dan juga suasana keindahan pinggiran pantai yang sangat indah dan nyaman untuk dinikmati.
Nah, dari amatan yang kami lakukan tentunya kesempatan sharing pun tak kita sia-siakan. Meski hanya sejenak tapi kami langsung memanfaatkan waktu tersebut untuk sharing mengenai steemit ala Literasi Edukatif. Hehehe
Diskusi kami pun berjalan seru bersama Rekan-rekan para Steemian's dan juga calon Steemian's disana, kami saling berbagi informasi dan pengalaman terkait dengan steemit dan juga motivasi belajar menulis melalui steemit. Hehehehe.....!!!
So, Tak lama berselang secara kebetulan singgahan kami saat itu juga disambut langsung oleh pemilik Literasi Cafe tersebut bg Azhari T. Ahmadi, kami pun larut dan memiliki beberapa informasi tentang alasan utama dan motivasi digagasnya kedai kopi itu.
Disamping ia sebagai pemilik kedai unik Literasi Coffee, Beliau ternyata mantan seorang aktivis dan juga seorang dosen disalah satu universitas negeri di kota petro dolar tersebut.
Beliau mengatakan, baginya kedai kopi semacam itu adalah bagian dari tugas dan tanggung jawab jawab beliau disamping sebagian seorang pengajar ia juga adalah seorang sosok yang sedang mengembangkan giat Literasi bagi generasi penerus dalam segala kalangan, tak terkecuali anak-anak muda kaum intelektual masa depan bangsa.
Menurutnya, sebagai seorang pendidik, kita tak hanya memiliki tanggung jawab didalam ruang belajar saja. Melainkan kita juga harus memiliki rasa tanggung jawab diluar itu dengan menciptakan ruang untuk bisa menggali ilmu sambil bersantai dan menikmati secangkir kopi.
Maksudnya, disesuaikan dengan perkembangan zaman dengan ide-ide kreatif yang akan memberi manfaat bagi generasi milenial ini. Karena ruang-ruang tersebutlah yang dimana dizaman seperti ini ketika sudah banyak anak muda yang memilih menghabiskan banyak waktu diwarung kopi, tapi kehadiran Literasi di tempat ngopi itu bisa menggugah hati untuk santai ngopi sambil berliterasi dan diskusi.
Hal tersebut lahir dan telah melekat dalam diri beliau telah mendasar sejak ia mengguluti dunia aktivis, dimasa ia masih berstatus mahasiswa di organisasinya diajarkan dan dibiasakan oleh keseringan gemelut dalam kegiatan-kegiatan diskusi dengan teman-teman seletingg dimasa mahasiswanya dulu.
Sungguh mengagumkan dan sangat Menginspirasi, bagi kami hari itu, singgahan yang tak direncanakan menjadi sangat berarti dan bermanfaat meski sesaat tapi mengesankan.
Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!