Petani Karet di Jawa, 1921

in photography •  7 years ago 

Pekerja Perkebunan Karet di Jawa, 1921. Het Leven. Colorized..jpg

Penemuan mobil pada akhir abad ke 19 mempengaruhi banyak hal dan kehidupan banyak orang di banyak wilayah. Selain memunculkan jenis profesi baru yaitu supir, ia juga menimbulkan efek ke industri-industri hilir pendukungnya. Industri mobil membutuhkan banyak industri komponen di belakngnya, diantaranya industri ban yang menggunakan karet sebagai bahan bakunya.

Meledaknya indstri mobil di Amerika pada awal abad ke 20 ikut mempengaruhi perekonomian Hindia Belanda. Nilai ekspor karet Hindia Belanda melonjak seiring kenaikan harga karet di pasar internasional karena tingginya permintaan. Akibatnya banyak petani karet di berbagai wilayah yang kaya mendadak, terutama untuk para petani yang memiliki kebun sendiri, bukan bekerja sebagai buruh upahan di kebun orang lain.

Tingginya harga karet ini bertahan hingga tahun 1929 ketika krisis ekonomi besar menghantam Amerika Serikat yang dampaknya dirasakan oleh seluruh dunia, termasuk Hindia Belanda. Pada tahun tersebut Amerika Serikat mengalami apa yang disebut the great depression atau malaise yang memangkas pendapatan masyarakat negara tersebut, akibatnya daya beli penduduk turun. Dampaknya dirasakan pula oleh para petani karet karena turunnya permintaan dan harga karet.

Foto diatas memperlihatkan para petani karet di Jawa tahun 1921 yang sedang menunggu karetnya ditimbang. Dilihat dari foto tersebut sepertinya mereka adalah buruh upahan di sebuah perkebunan besar dan mendapat bayaran berdasarkan berat karet yang berhasil mereka sadap. Hal ini terlihat dari kaleng-kaleng sadapan mereka yang diberi nomor.

Foto diatas sudah diedit agar tampak lebih hidup, dibawah ini adalah foto aslinya dalam hitam-putih.

Pekerja Perkebunan Karet di Jawa, 1921. Het Leven..jpg

Foto: Het Leven

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Sungguh sangat pahit petani karet pada waktu itu, harus sampai mengantri untuk ditimbang kaleng tersebut,
Pertanyaanya apakah pada jaman dahulu tak ada agen/toke karet ? Hehe terimaksih fotosedjarah

Kemungkinan mereka bekerja di perkebunan besar, dan antre ditimbang untuk dapat upah hasil sadapannya.

mantap.
kami di sini juga petani karet gan.

Mantaaap :)

njir dapet foto zaman prasejarah darimana gan? kwkwkwkw

Hahaha.., banyak kok, asal telaten aja ngumpulinnya.

karet merupakan penopang kehidupan di Indonesia, khususnya peninggalan hindia-belanda. namun seiring berkembangnya zaman, karet hari ini sudah tidak memiliki harga lagi dipasaran khsusnya di Indonesia.
sejarah yang memberikan renungan kembali di masa lampau. @fotosedjarah

Tiap jaman memang akan berbeda kebutuhannya, yang dulu bernilai tinggi sekarang bisa jadi biasa saja. Begitu lah nasib manusia dipergilirkan.

Salah satu keburukkan dalam masa penjajahan adalah adanya sebuah pengaturan dan sistem yang keras terhadap masyarakat indonesia. Pekerja atau petani di beri tanah garapan dengan harus memberikan hasilnya kepada belanda. Sebanyak apapun hasil panen tetap saja tidak akan sesuai dengan kerja keras para petani karet.

Praktik tanam paksa (cultuur stelsel) memang dianggap sebagai periode paling brutal dalam memeras keringat rakyat.

Handsome set of dudes.

That's so fluttering :)

Belajar dari sejarah, pengalaman pahit seperti itu semestinya tidak boleh terulang lagi. Apakah Indonesia sudah bebas dari penjajahan?