RE: The natural charm of the west end of Indonesia

You are viewing a single comment's thread from:

The natural charm of the west end of Indonesia

in photography •  6 years ago 

Amin semoga pemerintah dan masyarakat dapat bekerjasama dalam hal ini, percuma dong kalau hanya masyarakat yang bekerja tanpa ada dukungan dari pemerintah

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Tidak percuma, sebab lingkungan yg bersih adalah tanggung jawab semua orang "kebersihan bagian dari iman" kan? Pemerintah cukup dengan menyediakan tong sampah dan membayar petugas untuk mengosongkannya, bila perlu memasang cctv, sehingga pengunjung yg kedapatan "nyampah" bisa didenda juga.

Kalau semua jadi tanggung jawab pemerintah, ya repot kita. Mangnya cuma pemerintah yg pake toilet dan makan-minum?

Argumen anda bagus tapi coba liat sekarang apakah pemerintah serius menangani hal ini? Kita ambil excample nya PKA Kemaren, anda bisa liat sendiri kan gimana sampah berserakan dimana-mana bahkan mendapat kritikan dari berbagai pihak. Sekarang kebanyakan yang buat aturan malah dia yang langgar apalagi yang diatur lebih lagi kan.

PKA itu event sesekali... nggakbusah PKA yg berat dan melibatkan banyak orang, pernah lihat sampah numpuk di halte trans kutaraja yg di depan rsuza? Apakah itu tempat buang sampah? Ada pertanda bolrh buang sampah di situ? Lantas kenapa masyarakat buang sampah disitu? Salah pemerintah? Sampah siapa memangnya itu? Kalau punya sampah bawa pulang ke rumah masing2 lah... kalau ada bayar iuran sampah letakkan pada tempatnya sebelum diangkut.

Di Pamulang, tempat saya tinggal sekarang, pemerintahnya nggak sibuk ngurusin sampah karena warganya sadar nggak boleh nyampah dan yg kerja ngurusin sampah juga manusia bukan robot yg busa daur ulang sampah seperti bakteri. Kalau mindset kita adalah tong sampah seluas dunia, ya tong sampah khusus pun tidak mampu mengatasi. Dulu didepan kantor saya di simpang kodim ada tong sampah non-organik dan organik, tapi yg nyampah gak pandai membaca atau kenapa... sampahnya malah diletakkan diluar tong😂😂😂 capee deeh. Petugas kebersihan cuma 40 orang yg nyampah 4 ribu.. kelar dah diskusi kita.

Yalah yalah anda memang benar, saya ga akan menambahkan lagi. Percuma berpendapat dengan orang yang enggan mendengarkan pendapat, pemerintah memang selalu benar😁

Pemerintah tidak selalu benar.. saya siy sudah merhatiin soal upaya pemerintah ngatasi masalah sampah di bbrp kota termasuk sabang, banda aceh dan lhokseumawe... yang saya temukan adalah "behaviour" masyarakat dalam urusan ngeloka sampah pribadi itu yg nggak ada abis2nya 😂 saya ngantongi sampah aja diketawain

Saya salut dengan komentar anda, apa ada rencana untuk buat organisasi atau sebuah gerakan yang bergerak di bidang sosial khususnya sampah

  ·  6 years ago (edited)

Sudah ada gerakan tersebut di Banda Aceh, ada teman yg sudah menginisiasi program Zero Waste saat saya meninggalkan Banda Aceh, mungkin mereka masih beraktifitas.. coba hubungi Muhammad Nizar, dosen di Universitas Serambi Mekkah, Lueng Bata.

Juga bisa menghubungi Rubama Nusa di Gampong Nusa, dia bahkan mendaur ulang sampah plastik menjadi produk2 bermanfaat. Saya kehilangan kontak dgn seorang teman di Aceh Timur yg punya mesin khusus pemisah dan pengolah sampah jadi biogas atau pupuk.

Sebenarnya sampah di Banda Aceh masih kurang volumenya untuk diolah menjadi sumber energi, meskipun tempatnya sudah disediakan di Blang Bintang. Saat ini, hanya TPA Gampong Jawa saja yg sudah berhasil mengalirkan gas hasil olahan sampah ke bbrp rumah di sekitarnya.

Yg bikin pusing itu... orang lewat main lempar sampah sembarangan hingga nyangkut di pagar TPA dan baunya belum teratasi meskipun sekitarnya sudah ditanami pohon dan bunga. Pernah ke TPA Gampong Jawa, Banda Aceh?