Pertanian Terapung, Hidroponik Alami Petani Rawa Lebak Sumatera Selatan

in photography •  6 years ago  (edited)

Institut_agroekologi_Indonesia_Pertanian_terapung_8.JPG
Keadaan alam kadang menjadi penghalang dalam usaha tani. Pada sisi lain, hal ini melahirkan siasat adaptasi.

Salah satunya di kawasan rawa lebak di Sumatera Selatan. Para petani di ekosistem rawa lebak berhadapan dengan musim tergenang lebih panjang ketimbang musim kering. Kapan musim kering akan terjadi pun sangat sukar ditebak. Lebih-lebih pada masa sekarang, ketika perubahan iklim global bukan lagi mitos sains.

Padahal, penanaman padi hanya berpeluang pada musim air rawa surut hingga datangnya musim kering. Peluangnya sangat singkat. Sekitar 3 bulan. Masa yang lebih singkat ketimpang umur tanaman padi jenis lokal.

Maka lahirlah siasat. Sebuah teknik pertanian adaptif berbasis kearifan tradisional. Siasat agar dapat menanam padi seawal mungkin. Dengan demikian fase reproduktif tanaman padi terhindar dari kondisi kurang air. Teknik pertanian adaptif ini berupa pertanian terapung untuk pesemaian padi.

Bulan-bulan begini, sekitar Mei dan Juni, saat air di rawa masih setinggi pinggang orang dewasa, petani di kawasan pasang surut Sumatera Selatan, misalnya di Desa Kuro dan Bangsal Kecamatan Pampangan Kabupaten OKI akan mencari brondong.

Institut_agroekologi_Indonesia_Pertanian_terapung_1.JPG
Ya, Brondong. Nama sejenis tanaman rumput berukuran besar.

Institut_agroekologi_Indonesia_Pertanian_terapung_2.5.JPG
Aktifitas selanjutnya, para lelaki maupun perempuan menjalin brondong dengan tali dari akar satu jenis tumbuhan. Jalinan brondong menjadi sebentuk lembaran tikar yang dapat mengapung di air.

Institut_agroekologi_Indonesia_Pertanian_terapung_5.JPG
Jalinan brondong berfungsi sebagai rakit. Di atas rakit kemudian ditebar dengan hidrilla, salah satu jenis tumbuhan air. Di atasnya ditebar lagi dengan lumpur dari dasar rawa, atau proses pelumpuran.

Benih-benih padi kemudian disemai di atas lumpur. Tumbuh ia jadi anakan. Sesungguhnya, ini sebuah teknik pertanian hidroponik tradisional khas Indonesia.

Institut_agroekologi_Indonesia_Pertanian_terapung_8.JPG
Selang sebulan, tatkala air rawa telah surut, anakan padi dapat dipindah ke sawah.

Begitulah alam mengajari petani untuk beradaptasi.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

keren banget..... mantap...

Makasih, om

You got a 9.21% upvote from @proffit courtesy of @acehero!
2-25% Return on investment. Check steembottracker.com for current status
Minimum 0.01 SBD/STEEM to get upvote , Minimum 1 SBD/STEEM to get upvote + resteem

Keren banget yah... Sebenarnya dengan ilmu pengetahuan dan kemauan, semua juga bisa jadi lebih baik dan menghasilkan lebih banyak... Ini berita baik yang harusnya disebarkan secara luas ke mana2.

  ·  6 years ago (edited)

Iya, Mariska sayang.

Kami bersama kawan2 petani di desa ini, dan para santri sedang coba oprek teknologi tradisional ini supaya jadi kebun terapung yg lebih permanen. Sudah ada. Tapi masih skala ujicoba mengingat perubahan material yg lebih kokoh tapi terbatas jumlahnya di desa ini.

kalau bawahnya sama diisi ikan juga bisa ya mas? saya pernah baca di majalah...

Sudah diisi aneka ikan oleh alam, mbak.

Kawasan rawa lebak di sini juga merupakan kawasan perairan untuk perikanan tangkap.

Tembakang, sepat, gabus, patin, toman, bahkan termasuk bbrp ikan yg jarang ditemui di tempat lain seperti putak dan belida.

Setiap hari nelayan cari ikan. Sekali setahun ketika musim kering, tangkap ikan ramai-ramai.

Hebat @syamar. Semoga bisa terus berinovasi :)

Yg berinovasi para petani, mbak @cicisw

Saya hanya mencatat dan belajar dari mereka. Hehe

Waah ini keren. Apalagi kalau disamping2nya diternak ikan

Secara alami, kawasan ini merupakan wilayah perairan yg menjadi kawasan perikanan tangkap oleh nelayan, pak @fararizky.

Ikan aslinya banyak. Dipancing dan dikala setiap hari, di musim kering panen raya.

Budidaya ikan dilakukan juga oleh sebagian masyarakat. Tapi di daratan dimana air dapat diatur.

Terima kasih sudah singgah dan berkomentar.

Aduuhh kalau itu seger x pasti ikannya.. Apalagi kalau pakannya msh alami.