Daily Poetry [05]: KERANDA

in poetry •  6 years ago  (edited)

image

Ini harus kuceritakan, meski seratus orang akan datang mengabar tentang air mata yang telah mengubur puing-puing cintaku.
aku ingin mengubur sedalam-dalamnya raga yang telah menepi dari sekaratnya ruh kata, resah bertemu di ujung jalan dan nama yang agung telah memuncak di dada.

Tuhan, kuingati senyum hambamu yang belum mampu bertemu denganmu tanpa sedih dan sepi, kadang kematian tanpa tanda membawa pada pertanyaan yang masih haru, aku ingin pulang dengan berita baik terdengar hingga ke cucuku

Keranda adalah kendaraan paling sunyi dari bising kata-kata, membisu bagai orang-orang yang kalah dalam perang. jika demikian, kesedihan bukan lagi ratapan suara tapi rapalan doa.

Dari laut, berita datangnya suratan telah menggabirkan tabir, kuncup bunga telah layu sebelum pinangan mati benar datang melambai.
aku ingat, sejak tiba pada pembaringan terakhir, semuanya akan merasa bahwa pinta telah menjadi penanda keadaan.

Jeneponto, 09 Agustus 2018

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!