Dialog Malam

in poetry •  6 years ago  (edited)

Sunyi malam telah larut ditelan waktu, malam telah tidur dengan syair sajak yang ditulis malam itu.
Suasana malam sudah begitu sunyi namun penikmat malam masih saja tergiur dengan mata yang terjaga.

Penikmat malam mengajak malam berdialog tetang syair hidup yang mungkin akan punah ditelan zaman,

Penikmat malam mengajak malam berdialog tentang Dosa, yang telintas tenang penyiksaan.

Penikmat malam berdialog dengan malam tentang tujuan hidup, yang terlintas di ujung hari akhir.

Malam telah lelap dengan tidurnya,
penikmat malam masih saja mengajak malam berdialog dengan syair hidup serta pena yang tak bertinta di tanggannya.

Wahai malam dengarkan curahan hidupku yang cacat dalam dua kalimat, aku cacat dalam ibadah, aku cacat dalam bersyukur.

28 Agustus 2018
.


Sajak Dialog malam merenungkan tentang hidup yang masih cacat dalam beribadah.
Selaku insan yang yang taat, kita harus juga merenung tentang tujuan hidup, lihat diri kita, sudah sejauh mana kita beribadah, sejauh mana kita dalam menghidup Sunnah, sudahkah kita bersyukur dengan Nikmat yang diberikan? Sudahkah kita paham dengan ilmu dalam beribadah? Bukankah dunia itu hanya tempat sementara, dan akhirat itu kekal dan kita akan kembali kesana, dan pembalasan itu ada terhadap orang yang melakukan kebaikan dan melakukan keburukan, maka jangan lalai engkau dengan dunia, ingat akhirat mu disana ada dua tempat, Neraka dan syurga. Renungan diri kita sejenak apa yang harus kita benahi dalam hidup ini.

Thanks.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!