sumber : doc. Pribadi
Engkau datang dengan dusta nestapa
Lantas kenapa masih berharap semua terasa indah dan suci
Tidakkah kau menuntut terlalu banyak?
Iya, aku pernah berjuang meski jatuh berulang-ulang
Tak pernah pergi meski hati sudah perih dan sakit
Namun kau pikir selamanya aku akan mengerti
Sedang hatimu tak pernah mencoba peduli
Bukankah sudah ku ingatkan engkau berkali-kali?
Aku juga punya lelah meski begitu lama membiarkan semua resah
Ada kalanya hatiku patah dan tak lagi bisa bersandar
Bukan karena kau marah, hanya saja hati ini lelah
Ah, sudah lah
Meski aku meminta dan berjuang sendiri berulang kali
Tetap saja bagimu aku hanya sebatas buih tak berarah
Yang akan menghilang ketika ombak datang silih berganti
Lalu, kenapa kini seakan aku yang salah
Saat aku memutuskan kalah dengan sejuta resah?
Matangglumpangdua, 28 juni 2018
Best regards
NH
Hai @hidayatimn kunjungi juga blog saya ya!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit