Aku ingin sekali lagi melihat laut luas, memandang seberapa luas air mata dari separuh hidupku.
Aku ingin sekali lagi mendaki puncak gunung tinggi, mencoba memanggil pulang jiwa yang hilang.
Aku masih ingin menyentuh langit, merasakan birunya yang ringan,
Namun semua ini tak mampu kulakukan, ingin kutinggalkan dunia ini.
Orang-orang yang pernah mendengar tentangku
Tak perlu merasa terkejut atas kepergianku
Tak perlu pula menghela nafas atau berduka
Aku baik-baik saja saat datang, maka saat pergi pun aku juga akan baik-baik saja.
Seketika aku menemukanmu kembali, di antara tumpukan buku-buku yang hampir 2x sehari kurapihkan. Aku bukan orang yang berantakan, tidak malas namun juga tidak begitu rajin. Setiap mencari sesuatu aku selalu tidak karuan, kemudian aku akan kembali merapihkan mereka.
Hari ini lembaran puisi itu jatuh dari atas meja lama tepat di kakiku, puisi yang hanya beberapa bait itu selalu rapi kusimpan.
Aku adalah penikmat setiap katamu,
Aku tidak mengenal dengan jelas siapa dan bagaimana kisah akhirmu,
tetapi dari setiap orang yang menuliskan tentangmu, aku salah satu orang yang menyesali cara dirimu pergi.
Tepat 4 tahun di bulan yang sama ini aku masih selalu menyukai setiap bait demi bait puisimu.
Bukan karena tahun lahir kita sama, bukan pula karena perjuangan kakimu melangkah dari desa ke kota, karena mencari sesuap nasi adalah kewajiban kita, mencari nafkah adalah salah satu perjuangan agar kita tetap bisa hidup.
Kupikir kamu berbeda. Menjadikan puisi sebagai jeda dari dunia yang membuat sesak nafas kita.
Angin menjelang musim dingin dan hujan menjelang musim dingin di kala itu mengantarkanmu pulang ke tempat asalmu.
Xu Lizhi adalah seorang penyair asal China, dia bekerja di pabrik Foxconn.
Xu menjadi terkenal di media massa setelah mengakhiri hidupnya pada 30 september 2014.
Setelah kepergiannya, teman-teman Xu menemukan lembaran-lembaran puisi dan naskah yang akan diterbitkan. Dari puisi itulah akhirnya semua orang tahu bagaimana kehidupan seorang Xu.
Sudah sejak kecil Xu suka menulis, hanya saja keadaan tempatnya terbatas yang jauh dari perpustakaan/toko-toko buku.
Xu akhirnya mengadu nasib ke kota besar seperti ribuan orang-orang di desanya yang sejak dahulu. Untuk kemudian Xu bekerja di Pabrik raksasa Foxconn teknologi group Perusahaan electronic yang terkenal.
Dari sana Xu semakin banyak ide cerita untuk dia tulisan. Cerita tentang kehidupan dirinya dan teman-temannya di pabrik yang menghabiskan waktu panjang untuk bekerja, para pekerja di pabrik seperti mesin.
Xu selalu memanfaatkan waktu segangnya dengan menulis.
Menurut Xu menulis adalah bagian dari kehidupan lain, jalan keluar dan menulis puisi baginya adalah seperti cara hidup lain.
Perlahan Xu mulai menshare tulisannya melalui online, majalah dan koran kecil.
Sampai akhirnya Xu mengakhiri hidup dengan melompat dari lantai 17, setelah sebelumnya dia berpindah tempat kerja dan kemudian balik lagi ke pabrik Foxconn, dua hari dari kembalinya dia di pabrik itu Xu mengakhiri hidupnya dengan tragis setelah sebelumnya meninggalkan lembaran puisi yang baru dia tulis.
Xu Lizhi aku tidak paham tentang kehidupan dirinya yang kutahu setiap puisi dan sajaknya yang penuh dengan penderitaan sebagai pekerja buruh yang di pabrik itu membuatku jatuh cinta.
Tahun ini aku lebih cepat mengenang kepergianmu.
Karena lembaran kamar sewa yang jatuh tepat di kakiku.
Ruang sepuluh meter persegi yang lembab dan tanpa sinar matahari itu
Membuatku semakin merindu pada setiap puisi dirimu.
Taiwan. September 2018
Regards @nnaachlam
Puisi yang bagus
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Terima kasih.
Posted using Partiko Android
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Wow puisi anda sangat menyentuh kalbu.. #salamkenal
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Bukan saya hehe
Posted using Partiko Android
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Ada lanjutannya engga neng.. 😊
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Puisi yang atas ya mas? Itu udh terakhir
Posted using Partiko Android
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
😀😀😀
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit