Hola Steemians...
Semoga kita selalu dalam keadaan waras dan bahagia. Senang sekali hari ini saya bisa kembali berjumpa dengan kalian melalui artikel sederhana ini. Sudah semingguan ini ada banyak sekali perkerjaan yang harus saya selesaikan yang membuat saya tidak sempat menulis apa-apa. Membaca postingan kurator Indonesia @aiqabrago yang berjudul Netralitas dan Independensi KSI di Tahun Politik saya jadi tergelitik untuk urun pendapat soal ini.
Seperti yang sudah kita ketahui bersama tahun depan Indonesia akan menggelar pemilu serentak. Tahun 2019 merupakan kali pertama indonesia akan memilih calon anggota DPR untuk berbagai tingkatan, DPD, sekaligus memilih Presiden. Oleh karena itu sangat wajar jika banyak partai yang mulai memanaskan mesin politiknya. Pun lagi, pada tahun ini ada beberapa daerah yang menyelenggarakan pemilukada serentak tahap ke tiga. Jadi momentum ini kemudian dimanfaatkan sebagai ajang pemanasan. Banyak contoh kita lihat seperti apa pemilukada juga memiliki arsiran politik skala nasional.
Komunitas steemit sendiri sebagai wadah bernaung bagi para kreator konten di media yang berjalan di atas sistem blockchain ini makin lama makin bertumbuh. Selain pertumbuhan dari sisi pengguna, makin kesini komunitas-komunitas baru semakin banyak terbentuk. Baik dibawah bendera KSI maupun yang tidak. Tapi untuk kali ini kita hanya akan membahas KSI saja. Dan harus kita sadari, setiap kali ada perkumpulan atau sejenisnya apalagi yang punya banyak anggota maka barang pasti akan menarik perhatian politisi. Saya sendiri menilai ada tiga alasan utama kenapa KSI begitu seksi bagi para politisi.
Pertama adalah soal jumlah anggota. Seperti yang diutarakan @aiqabrago dalam postingannya semakin hari jumlah anggota KSI semakin bertumbuh mendekati angka belasan ribu. Jangan tanya saya sumbernya dari mana, tanya ke bang aiqa aja. Tapi yang jelas, angka segitu begitu menggiurkan sodarah-sodarah! Gimana enggak, jumlah segitu sama dengan jumlah suara yang harus di dapat untuk satu kursi di DPRA dapil Aceh satu. Ya, meski dengan sistem perhitungan suara menggunakan metode Saint League Murni angka belasan ribu itu masih tergantung total perolehan suara partai, tapi tetap saja angka tersebut tergolong besar untuk jadi sebuah basis massa.
Disamping jumlah anggota, hal kedua yang membuat KSI begitu seksi adalah latar belakang anggotanya. Kan kamu tahu sendiri, di dalam KSI berkumpul banyak sekali orang-orang kreatif. Mulai dari penulis, fotografer, videografer, ahli IT, hingga desainer. FYI, seorang politisi atawa partai politik harus mengeluarkan biaya mulai dari puluhan hingga ratusan juta untuk mendapatkan jasa konsultan politik yang punya squad lengkap semacam KSI ini. Itupun hanya sebatas untuk kebutuhan creative campaign, belum termasuk biaya suvey ini-itu. Nah, jadi wajar saja jika ada politisi yang kepincut sama KSI. Udah anggotanya banyak, asoe tok (daging semua) pula. hana gapah (tidak ada lemak).
Faktor ketiga yang membuat KSI berpotensi menjadi sasaran garapan pada pemilu nanti adalah soal latar belakang politik para anggotanya. Sejauh yang saya perhatikan, secara garis besar awak KSI cenderung apolitis. Mereka umumnya adalah orang-orang yang sebahagian besar tidak terlibat langsung dalam kerja-kerja politik. Jikapun ada, maka hanya sekedar ikut dalam suksesi kepemimpinan di wilayah tertentu. Jadi timses sederhananya. Itupun saya tebak, entah berada di lingkaran keberapa. Jadi bisa dikatakan bahwa kesadaran politik orang-orang KSI itu relatif rendah. Kecuali beberapa orang yang secara pribadi memang memiliki latar belakang aktivitas politik sebelumnya.
Nah, dari kacamata politik KSI ini tergolong floating mass atau massa mengambang. Mereka ini adalah orang-orang yang tidak atau belum memiliki afiliasi politik. Dan secara teori, afiliasi golongan floating mass ini akan sangat ditentukan oleh siapa yang pertama sekali menyentuh mereka dan bagaimana menyentuhnya.
Steemians, untuk menyentuh massa mengambang ini tentu bukan perkara mudah. Soalnya mereka ini sulit ditebak apa maunya. Juga seringkali terpencar-pencar di setiap sudut wilayah kerja politik. Tapi steemian, kita bernaung dan berkonsolidasi di satu wadah yaitu KSI. Juga tidak sulit menemukan apa maunya steemian, upvote. Udah, ngaku aja. meski bukan satu-satunya, tapi perihal ini memang menjadi tujuan kita, bukan? Kalau ada yang bilang dianya ga butuh upvote silahkan posting dengan pilihan decline payout, berani? Oleh karena itu, maka jangan heran jika KSI ini akan menjadi sasaran empuk para politisi. Tanpa perlu capek-capek nyatuinnya steemians sekalian emang udah bersatu di KSI. Juga tanpa harus menduga-duga apa maunya.
Untuk merangkul steemians, tentu akan relatif mudah. Dengan upvote sebagai umpannya, maka para politisi tadi akan berupaya menarik simpati kita untuk masuk dalan barisan tim pemenangannya. Tentu yang pertama harus dilakukan adalah mempengaruhi para pemilik steem power besar, lalu kemudian para seureudeng seperti kita akan mengekor dengan sendirinya. Tapi jika hal ini mustahil dilakukan oleh karena @aiqabrago telah menyatakan netralitas KSI dalam postingannya, maka cara yang lain akan di tempuh. Salah satunya adalah mencari investor yang punya passion dan kepentingan politik.
Si investor hanya butuh uang kurang dari 1 Milyar saja, maka jika mengacu pada harga steem saat saya menuliskan ini akan ada akun yang memiliki steem power setara akun @aiqabrago beserta seluruh delegasinya. Dan dengan tata kelola yang baik, maka jumlah segitu tidak akan terbuang sia-sia sebab tidak harus dibagi-bagikan kepada kita para steemian. Cukup dengan memberi voting pada konten kita. Bahkan jumlah investasi mereka bisa semakin berlipat ganda. Jadi selain dapat untung, mereka bisa menggalang dukungan untuk pemenangan juga memiliki pasukan kreatif dalam barisannya. Untung berlipat-lipat lah, pastinya. Maka dari itu, melihat kemungkinan-kemungkinan yang ada mari kita simak bersama se-netral apakah KSI nantinya?
Meureudu, 27 April 2018
Salam Manis
Mari kita tunggu dan kita lihat loyalitas para anggota..haha
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Mari kita!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
judulnya.....
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Hahahaha... Sengaja
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Pilihlah daku maka kau kuapvut. Nyan tagline lon sebagai balon ku ada lima.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Lon balonku tinggal empat gur....
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit