Surat Terbuka Kepada Cek Mad Bupati

in politics •  8 years ago 

Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, melantik pasangan Muhammad Thaib dan Fauzi Yusuf sebagai bupati dan wakil bupati Aceh Utara periodo 2017 - 2022 pada Rabu 12 Juli 2017.

Pagi sebelum pelantikan, saya memposting surat terbuka kepada Cek Mad, panggilan akrab Muhammad Thaib, ke sebuah grup WA di mana Cek Mad masuk di dalamnya, juga mengirim ke jaringan pribadi Cek Mad. Berikut isinya setelah saya edit dan tambahkan beberapa bagian.


Selama kepada Cek Mad dan Bang Fauzi Sidom. Saya kenal Cek Mad sejak 1999 ketika Cek Mad bekerja di PIM dan saya masih wartawan Serambi. Kami dikenalkan oleh Pak H Armia Ibrahim yang waktu itu wakil ketua DPRK Aceh Utara. Gaya Cek Mad yang akrab dengan siapa saja, apa adanya, tidak banyak berubah setelah menjadi bupati. Padahal, biasanya kekuasaan itu mengubah karakter. Presiden AS ke-6, Abraham Lincoln (1809 - 1865) mengatakan; "Hampir semua orang dapat menanggung kemalangan. Tapi jika ingin menguji watak seseorang, coba beri ia kekuasaan."

Ini periode kedua bagi Cek Mad menjadi bupati. Artinya, Cek sudah berpengalaman dalam situasi seperti ini. Berpengalaman menjadi pemimpin, kebal dengan fitnah, bisikin, bisa membedakan pujian tulus dengan pujian bermaksud busuk, tahu mana teman tulus atau teman yang hanya berharap fulus, mampu memahami persoalan Utara rakyat Aceh Utara, dan berani mengambil keputusan yang tidak populer tapi bermanfaat bagi rakyat. Cek harus menyerahkan kail dan bukan ikan bagi rakyat.

Singkatnya, Cek memiliki banyak referensi dalam memenej Aceh Utara berdasarkan pengalaman selama ini. Cek bisa belajar dari pengalaman. Experience is the best teacher. Pengalaman adalah guru yang baik, tapi sekaligus guru yang mahal.

Cek tentu sudah merasakannya. Mulai hari ini sampai lima tahun ke depan (insya Allah), Cek bukan miliknya sepenuhnya. Masa-masa privacy Cek akan hilang. Cek tenggelam dalam rutinitas sehingga harus mengorbankan banyak kepentingan pribadi. Itu risiko jabatan (selain kenikmatan juga banyak).

Aceh Utara penuh ironi, Cek. Kita kaya, tapi juga miskin. Kita pernah menjadi penyumbang besar APBN ketika produksi has di PT Arun LNG sedang jaya-jayanya. Tapi kita gagal memanfaatkan itu untuk kesejahteraan rakyat. Lihatlah "adik" kita Kabupaten Bireuen, pembangunan begitu pesat, infrastruktur berkembang, swasta berkembang. Bandingkan dengan apa yang kita miliki.

Karena ini kesempatan terakhir Cek Mad menjabat sebagai bupati di Aceh Utara, sekali lagi, jangan takut membuat keputusan apopulis tapi menguntungkan rakyat untuk jangka panjang. Buat satu saja, satu saja, prestasi monumental yang akan dikenang rakyat sepanjang masa. Katakanya, jalan usaha tani yang strategis atau irigasi yang mampu mengairi persawahan di seluruh Aceh Utara. Dengan begitu, kebaikan Cek Mad akan selalu mengalir.

Jagalah harmonisasi dengan wakil bupati. Hubungan bupati dengan wakil bupati di seluruh Indonesia, 95 persen tidak harmonis berdasarkan sebuah penelitian. Cek harus bersinergi dengan Wakil. Kepentingan daerah harus diutamakan dan ego bupati harus digeser. Selain dari partai yang sama, Bang Fauzi Yusuf juga masih berpeluang memimpin Aceh Utara di masa mendatang. Jadi, Cek harus bersinergi dengan wakil.

Di tengah kekuasaan, kita hidup dalam keramaian dan penuh kepura-puraan. Di akhir kekuasaan, kita hidup dalam kesunyian.

Jabatan itu datang dan pergi, tapi persahabatan seharusnya abadi. Jangan lupakan orang-orang yang tak pandai menjilat tapi mereka punya banyak jasa terhadap Cek.

Tidak ingin memuji Cek karena Cek sudah hapal dan kebal dengan segala teknik jilatan tingkat tinggi, saya ingin menggunakan forum ini untuk mengingatkan bahwa waktu berpacu cepat dalam pusaran kekuasaan. Orang-orang datang dengan topeng yang tak terlihat seperti topeng. Lima tahun takkan lama. Dan seperti yang sering Cek katakan, "bek ban hana le bupati, meusaboh glah kupi hana so peutaba". (Begitu tak lagi bupati, satu gelas kopi tak ada lagi yang menawarkan).

Lon tamah bacut: "Wate jeut keu bupati, ek igo lam gusi jai ureung raba." (Saya tambahkan sedikit; Semasa menjabat Bupati, kotoran di gusi banyak yang bersihkan).

Selamat sekali lagi bagi Cek dan Bang Fauzi. Rakyatlah yang jadi tuan Cek dan Bang Fauzi, baik yang memilih maupun tidak. Cek mau dikenang sebagai bupati berhasil atau gagal, sekaranglah masanya untuk mencetak sejarah.[]

image

image

image

image

image

image
Photos by @ayijufridar

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  
  ·  8 years ago Reveal Comment

Thanks a lot for your support @fl32biz

Nice pics.

Thanks a lot for your support @noahchasee.

mantap mr @ayijufridar

Terima kasih mr @khairulmuammar

Semoga Aceh Utara yang mempunyai Bupati berpengalaman (sudah menjabat diperiode sebelumnya) menjadikan Kabupaten yang lebih maju. Mari kita doakan.

Harapan orang semuanya begitu @mafis. Semoga angka kemiskinan dan pengangguran bisa menurun.

the jilatan and the kraaaak

Kata @zainalbakri, masih banyak guncangan @masriadi. Belum dihalusin

So sweet

Hehehehe, Peugah bak Cek Mad lage nyan @bukhairidin

Aceh Utara di periode kedua cek mad.
Semoga aceh utara lebih baik dari 5 tahun sebelumnya

Seluruh masyarakat Aceh Utara, termasuk kita, berharap begitu @amryksr

Iya bg @ayijufridar

Semoga harapan mas sebagaimana tertulis di surat ini terkabul. Sipp :)

Saya pikir, itu harapan seluruh masyarakat Aceh Utara @happyphoenix.