Yang berkualitas bukan berarti akan diatas tetapi bisa saja yang beringas mendapatkan kursi panas. Pesta politik 2018 telah tiba dalam momentum PILKADA serentak di seluruh indonesia. Ini merupakan moment yang sangat di tunggu-tunggu bagi mereka yang ingin memberikan kontribusi besarnya untuk masyarakat serta mengimplementasikan ide-ide
cemerlang yang sudah dipertimbangkan sebelumnya.
Setiap parpol sudah mencalonkan kader-kader terbaiknya untuk bertarung nantinya. Tidak hanya itu, mereka yang ingin bertarung juga ada yang dari pemuda bertalenta yang aktif di pemerintahan misalnya saja, bupati Trenggalek periode 2015-Sekarang yaitu Emil Elistianto atau lebih akrab di sapa dengan Emil Dardak yang akan berduet dengan Mentri Sosial Khofifah Indar Parawansa yang akan duel di PILGUB Jatim, ada juga yang sudah meniti karir dengan cemerlang di pemerintahan, Ichsan Yasin Limpo Bupati Gowa 2005-2015 yang juga peraih penghargaan dari UNESCO LITERACY PRIZE yang berduet dengan Bupati Luwu 2 periode yang akan bertarung di PILGUB Sulawesi Selatan, yang cukup menarik ada juga petarung yang sebelumnya belum pernah jadi anggota partai namun memiliki elektabilitas yang baik misalnya Yudha Pratomo penggagas Komunitas palembang maju dan ketua karang taruna SUMSEL 2008-2013 yang berpasangan dengan Ishak Mekki untuk PILGUB SUMSEL.
Semakin mendekati PILKADA 2018, suhu perpolitikan juga semakin panas. Mereka yang bertarung tidak hanya dari pejabat pemerintahan yang sudah tidak aktif, kader parpol, pemuda dan masyarakat bertalenta juga ada yang dari aparat penegak hukum yaitu Sudrajat-Ahmad Syaikhu dan TB Hasanuddin-Anton Charliyan untuk PILGUB JABAR.
Tidak itu saja, ada juga peta politik yang bisa dibilang mengambil jalur baru atau mencoba keberuntungan di basis daerah yang baru, misalnya mantan WAGUB DKI Djarot Saipul Hidayat yang ingin bertarung di PILGUB SUMUT, salah satu lawan politiknya adalah Edy Rahmayadi Ketum PSSI, suatu hal yang menakjubkan bukan.
Menakar politik 2018, para petarung sudah pasti telah menyiapkan strategi politik yang baik dan visi misi yang akan dicapai nantinya saat kemenangan sudah ditangan. Sudah menjadi rahasia publik bahwa janji politik sangat manis dan memberikan daya pilih yang besar, karena terobosan-terobosan baru yang dijanjikan.
Patut dipertimbangkan oleh petarung, bahwa masyarakat sudah cerdas politik sehingga harus super hati-hati dengan janji politik 2018. Bukan berita baru lagi bahwa setelah mendapatkan kursi jabatan mereka melupakan mimpi yang mereka bangun bersama masyarkat dan melenggang kesana kemari demi kepentingan pribadi karena kerakusannya sampai-sampai di OTT oleh KPK dan ini bukan yang diharapkan oleh masyarakat selaku pemilih.
Pilkada ini juga menjadi sebuah harapan besar setiap masyarakat di daerah-daerah apalagi didaerah tertinggal khususnya. Mereka mengharapkan perubahan untuk jadi yang lebih baik, baik disini artinya pemerintah mampu memberikan pelayanan yang prima bagi masyarakat. Karena pejabat merupakan pelayan bagi tuannya (masyarakat).
Salam Pilkada 2018.
Salah beli ikan menyesal satu minggu,
Salah pangkas rambut menyesal satu bulan,
Salah pilih pejabat menyesal lima tahun.
Rahmad Saputra
Mahasiswa Fakultas Hukum Unimal