Mungkin ada yang masih penasaran, siapa sosok perempuan gempal yang selalu setia menemani kemanapun pergi sang 'First Lady' Aceh, Darwati A. Gani dalam tiap aktivitas turun lapangan dimasa pra Pilkada Aceh. Dialah Nurmasyithah Ali, sosok perempuan paruh baya yang merupakan orang dekat 'Ibu gubernur Aceh', Darwati A Gani.
Kepada saya, Kak Masyitah bahkan tidak mau disebut sebagai asisten melainkan 'pamtup' Darwati A Gani, sebutnya sambil tertawa.
Kak Masyitah, sudah bisa dikatakan 'keluarga' besar lingkaran Irwandi Yusuf. Ia sudah dekat dengan Irwandi Yusuf dan istrinya Darwati A Gani sejak era Jeda Kemanusiaan Aceh, 2000.
Sosoknya sangat humoris dan sangat menghibur. Bila kumat candaannya, anak kecil sekalipun bisa terpingkal-pingkal dibuatnya. Darwati A Gani sekalipun hampir sering tertawa ketika perempuan kelahiran Bireun 54 tahun lalu itu sering mengerjainya dengan candaan-candaan konyol.
Bila Kak Masyitah sudah 'warming-up' diatas panggung, maka orasi-orasinya yang keras bisa membuat suasana gaduh. Retorika seorang Masyitah saat menjadi orator dipanggung politik sanggup membuat suasana hidup. Tidak melulu tegang, tapi ia juga mampu mengubah situasi dari 'panas' menjadi 'dingin'. Humor-humor segar plus pantun jenaka tak lupa ia utarakan sehingga para audien menjadi tertawa terhibur senang.
Pantun yang paling terngiang massa Irwandi-Nova dari mulut janda yang telah lama di pasakh suaminnya ini diantaranya :
Bila ada matahari untuk apa lilin
Kalau sudah ada Pak Irwandi...
untuk apa gubernur lain.
23 kucing berlari..
Tidak sama si kucing belang...
23 dapat dicari...tidak sama Pak Irwandi dan Pak Nova tersayang
Bunggoeng lam kebon cukoeplah keumang,
Galak tapandang keu ayeum mata...
Pak Irwandi wajeb ta pemenang..
Tacoek pulang program JKA
Selesai menyampaikan pantun-pantun diatas, para audien yang didominasi kaum perempuan dan juga kaum bapak-bapak menjadi tertawa terpingkal-pingkal. Ia lalu mendiamkan massa dengan melanjutkan orasi, menjelaskan 15 program unggulan Irwandi Yusuf-Nova dengan gaya khasnya.
Masyitah Ali memang bangkit dari dunia aktivisme. Ia berteman baik dengan almarhumah Cut Nurasikin yang wafat dihantam gempa dan tsunami 2004 silam. Sebuah wadah yang disebut Srikandi Aceh menjadi trigger ia aktif didunia aktivisme dan politik.
Baginya, Cut Nurasikin tidak hanya sekedar teman, ia sudah menganggapnya sebagaia adik dan keluarganya. Susah senang mereka jalani bersama.
Ketika Cut Nurasikin dipenjara atas aktivitasnya melawan negara, Kak Masyitah adalah sosok yang setia menemani pemilik Hotel Rajawali yang berada di Lampulo itu. Ia juga sempat dipenjara bersama Cut Nurasyikin. Menjadi 'pengacara' khusus Cut Nurasikin manakala kompatriotnya itu mendapat kezaliman dari orang-orang yang membenci Cut Nurasikin.
Sesungguhnya Kak Masyitah sejak 2005 sudah hidup menyendiri. Nasib rumah tangganya kurang beruntung dikarenakan pada tahun 2005 itu ia di 'PAW' atau di pasakh/dicerai oleh suaminya.
Sampai sekarang pun, Kak Masyitah masih terus hidup sebatangkara. Namun dunia politik telah membuat ia 'terhibur' dan mengenyahkan hasrat untuk kembali mencari pendamping hidup.
"umu pih ka tuha, hana meurasa lee, ka kubai." candanya. Tapi ia tak tertawa, bahkan orang lain malah yang tersenyum malu ketika mendapat jawaban mengapa ia tidak akan menikah lagi.
"Saya lebih menikmati hidup sendiri meski kadang-kadang saya rindu mengendong anak-anak." ucapnya lirih. Suaranya agak tersedak tetapi ia pintar menyembunyikan lirihan itu dengan menggantinya dengan candaan. Saya yang awalnya mulai pilu berubah seketika menjadi tertawa.
Nurmasyitah juga berkisah saat ia menolong almarhum Ishak Daud dan istrinya saat kabur ke Jakarta masa konflik, ada banyak perjuangan disana; darah dan air mata.
Kak Masyitah juga termasuk sosok yang memberi ide program JKA. Saat itu ia--dengan logat khasnya--menyarankan kepada Irwandi Yusuf agar memberikan 'pengobatan gratis' kepada rakyat Aceh. Akhirnya 'pengobatan gratis' yang dimaksud kak Masyitah itulah menjadi cikal-bakal JKA yang menjadi 'produk andalan' paslon No 6 dalam tiap kampanye dialogisnya.
Ada pesan yang disampaikan Kak Masyitah kepada saya, bahwa: "Kemenangan Irwandi-Nova adalah kemenangan rakyat Aceh pada umumnya. Kita tidak membantu orang-orang tertentu, tetapi yang kita bantu dari kemenangan ini adalah rakyat Aceh pada umumnya."
Sampai detik ini pun, katanya, rakyat Aceh memilih pasangan Irwandi-Nova dikarenakan ada harapan besar dipundak Irwandi-Nova, yaitu melanjutkan JKA yang tertunda dan 14 program lainya yang mampu memberikan kemenangan bagi pasangan pilihan rakyat ini. | Halim El Bambi/Milah Yabmob | LOOKAGE.ID
Hi! I am a robot. I just upvoted you! I found similar content that readers might be interested in:
https://milahyabmob.blogspot.com/2017/
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Congratulations @helb! You have completed the following achievement on the Steem blockchain and have been rewarded with new badge(s) :
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
Do not miss the last post from @steemitboard:
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit