Memoria Maharani 2015-2017

in puisi •  7 years ago 

20180303_093228.png

"hanya kesialan yang mampu hentikan lenguh. dalam sebuah perjalanan tubuh, kita pun sepakat tak boleh angkuh"

ruang tempat mengingat telah gelap dan pekat. debu pada buku yang tak sempat kita baca halaman terakhirnya lenyap.
kunjungan ke-sekian-kalinya jadi bayang, kau yang setengah telanjang menanti kesepian.
saat tiada satupun kendaraan melaju di kota,
hanya ada mata sayu itu; penerima segala rindu.
sementara di kepalaku penuh sesal,
-mengapa tak kupotong saja lidahmu- penanti ciuman berabad-abad.
dan menusuk dada penyimpan luka yang kekal.

kita saling mendesah
mencari lekuk-lekuk tersembunyi
di tiap sudut tubuh
agar jadi pertanda
di sana telah tertanam,
tetumbuhan surga.

Bengkulu, Februari 2018

Source: samsung s8 theme (crop editing), by Jin-Ah Kim_Night Scene

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  
  ·  7 years ago Reveal Comment

haha oke kak @emong.soewandi