Mei dan Perpisahan-perpisahan di Dalamnya.

in puisi •  7 years ago 

Sekelebat angin riuh mampir sore itu. Dihempasnya daun pintu sekali dua. Ia ingin bertemu kabar masalalu yang pernah ditinggalkannya di muka beranda. "Apakah ia masih di sana?"

Di dua lembar jendela, Mei bertengger seperti seekor burung yang sesat jalan pulang. Ia sedang menunggu sesuatu, entah apa yamg katanya akan datang. Wajahnya kerap mendung, napasnya kadang naik turun. "Apakah kabar itu benar adanya?"

Sebaris perpisahan berjejer seperti kanak-kanak yang dipimpin bunda guru untuk menyanyikan lagu kebangsaan. Gelisah menggenggam jemarinya yang berkeringat, apakah bendera akan tiba di pucuk tiang, atau hanya sekedar sepenggal jalan. Perpisahan menatap dirinya yang gundah, meramal bagaimana kenangan mengingatnya yang tak seberapa itu. "apakah nanti mereka dapat menghafal wajahku ketika bertemu?"

Angin yang riuh di bulan Mei itu, pelanpelan mengabadikan rencana perpisahan.

/Kuala Simpang, 11 Mei 2018

*sebelum mutasi.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Congratulations @mayyusra! You received a personal award!

Happy Birthday! - You are on the Steem blockchain for 2 years!

You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking

Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!