Bulan bergapah menyapa matahari
Di riak laut membalut rindu nelayan
Pada jaring yang dikait gelombang
Biduk yang terhuyung
Menerka angin di antara layar yang kian lusuh
Camar bersiul isyaratkan gelisah hati
Bulan bergapah menyapa angin
Mengoyak hati yang kehilangan daratan
Rindu yang tak terbayar
Beraroma nestapa diantara bentang usia
Bulan bergapah menyapa di pekat malam
Aku hanyut pada lautan rindu
Meriak hati
Hanyut pada arus
Gulana pada gelombang
Pasrah pada legamnya langit
Lara ditiap denyut nadi
Hati telah ditumbuhi belukar
Tak berjalan
Tak lagi punya arah
Tuhan,
Tak putus kueja keagunganmu
Di kelindapan malam menuju pagi.
Banda Aceh Februari 2018
puisi: Rahmad Sanjaya