Puisi tsunamisteemCreated with Sketch.

in puisi •  7 years ago  (edited)

LILIN TANPA CAHAYA

sendu menyayat sulbi
bulu romaku tegak kembali
lafaz azan yang terngiang.
memutar ulang rekam ingatan.

aku yg berselimut trauma
masih saja tak kuasa.

disini, mengapa justru disini?
tepat di tempat ini.
13 tahun ku tidurkan angan
13 tahun ku rabunkan kerinduan.

tanpa isyarat bumi melepuh dikakiku.
mengibas samudera menghentak jiwa.
kurasakan kebisingan dengung.
lalu hanya gemercik gelombang mengambang,menggulung.

tautan jemari terlepas
genggaman ibu terhempas
aku terkapar diantara benda mati dan jiwa yang mati.

meraih harapan namun hampa.
memegang keyakinan yang sirna.
ayah menghilang
ibu terombang
aku kerontang, menangis tanpa makna.

ku saksikan kemurkaan laut
pekat tinggi memecah daratan
di cabiknya nyawa2 yang ku cinta
di hantamnya jiwa2 tak berdaya

aku yatim didetik itu
aku piatu dikala itu
menyaksikan wajah ibu yang kaku berdebu
dimana ayahku....?
dimana ayahku....?

tiada lagi bangunan angkuh
hanya sisa sampah yang menyatu
tangisku menjadi musik latar
menjerit melaknat alam

tapi percuma, bumi tak hendak utuh lagi
waktu tak hendak kembali.
meninggalkan aku seperti lilin tanpa cahaya.
menjadikan aku sebatang kara.!IMG-20180206-WA0003.jpg

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  
Loading...