Hay...apa kabar kau nona manis yang tak pandai menari, apakah disana kau mengenangku, ataukah kau mencuri-curi ruang untuk memandangku semisal aku yang setiap saat merindu senyum sinismu...
Seperti biasa, malam ini aku duduk berdawai dengan sahabat-sahabatku menikmati secangkir kopi yang tak pernah kusuka sebelum mengenalmu, kopi hitam dengan sedikit gula, di aduk 7 (tujuh) ganjil ke kiri sambil menikmati aroma khas kopi dan gula yang menyatu dalam kebul uapnya .... Itulah filosofi kopimu nona manis yang selalu lupa arah jalan.
"..Bolehkah aku bergurau pada angin nona manis,
Siapa tau nasip akan menyayangiku dan menghembuskakan sedikit salam rinduku padamu..
Ahhh...itu hanya gurauanku nona jangan kau masukkan hati, " sebutku dalam angan.
Malam ini langit tampak murung, cahaya yang biasanya menjadi hiasan ceria entah kemana?...tapi terganti dengan cahaya kebiruan yang datangnya dengan suara keras dan menakutkan, entah kenapa dengan suasana langit malam ini? apa dia sedang marah ataupun bersedih..."Saat aku meratapi, aku tersadar perasaan langit sama denganku malam ini..
Tak sadar, air keluar dari ronga bola mataku ...
Hay nona....kau tau malam apa malam ini?...
Malam ini malam dimana kau lontarkan kata "SAYANG" terakhirmu padaku, malam ini malam dimana laraku pupus pada khalayah hawa....malam inilah malam terakhir kau meninggalkan aku untuk selamanya,
(17/01/2013) kau berbalik tampa meninggalkan sedikitpun kata perpisahan, kau meninggalkan aku, kau pergi tampa menoleh lagi ke arah belakang satu kalipun wahai nona...
00:34 WIB kopiku sudah mulai dingin bahkan hampir tinggal cangkirnya saja...
Malam ini dimana seperti tahun-tahun sebelumnya di bulan dan tanggal yang sama, ku curahkan sedikit isi hatiku pada angin dan "DO'A" yang tak lupa ku panjatkan pada tuhan agar kau tenang di alam sana...karena malam inilah malam kau meninggalkan ragamu untuk selamanya....malam dimana kau meninggalkan bocah manjamu sendiri tak ber-arah...
Dan sebagaimana yang kau ucapkan padaku, laki-laki yang kuat tidak sembarangan mengeluarkan air mata, kau harus tersenyum walau raut muka menipu hati yang luka... Dan keteguhan janjikulah yang ku pegang saat ini, sebagaimana teguhku me-megang cintaku padamu...
Tampa sebuah drama aku terkenang ayu mu..
Akupun tersengkak dalam bulatan kata sebuah "RINDU",......