Kutaraja - Banda Aceh Dalam Antlogi Puisi

in realityhubs •  5 years ago 

Antologi ini diterbitkan dalam dua bahasa: Indonesia – Inggris. Diterbitkan pada Desember 2008 oleh Alansi Sastrawan Aceh bekerja sama dengan Pemerintah Kota Banda Aceh.

Antoligi ini berisi 61 puisi dari 37 sastrawan Aceh dan sastrawan yang pernah menulis puisi tentang Banda Aceh. Membaca puisi-puisi dalam antologi ini seakan membuka kembali lembar-lembar album kenangan yang merekam kisah perjalanan Kutaraja.

Beragam tema dan makna tesurat dan tersurat dalam setiap puisi yang mengeksplorasi setiap renung Kutaraja dalam bait-baitnya. Kutaraja yang berganti nama menjadi Banda Aceh adalah ladang inspirasi. Berbagai fenomena mampu ditangkap dan dituangkan dalam puisi.

Kutaraja_Banda_Aceh_Antologi_Puisi.jpg.jpg
Antologi Puisi Kutaraja-Banda Aceh sumber

Antologi ini merupakan sebuah pesona “Kutaraja-Banda Aceh” nuansanya terekam dalam tebaran bait-bait puisi dan desiran-desiran maknanya. Sebuah antologi yang patut diapresiasi dan layak dibaca oleh semua kalangan.

Antologi ini dieditori oleh Doel CP Alisa dan Nani HS, sastawan dan sastrawati Aceh yang merupakan pasangan suami istri. Doel CP Alisa sendiri merupakan Ketua Aliansi Sastrawan Aceh, sementara Nani HS merupakan jurnalis perempuan yang mendalami dunia sastra.

Terjemahan ke bahasa Inggris setiap puisi dalam antologi ini dilakukan oleh Debra H Yatim. Ia sendiri menyumbang dua puisi dalam antologi ini yakni: Kepada Keturunan Abdullah/To Abdullah’s Descendant dna puisi Potret-potret Dusun/Village Vignettes.

Debra H Yatim sebelumnya juga telah menerbitkan tiga koleksi puisi mengenai Aceh, dan menerjemahkan beberapa karya penyair Aceh ke dalam bahasa Inggris. Ia juga pernah bekerja sebagai jurnalis, ia juga penulis biografi wartawan tiga zaman Herawati Diah. Ia bekerja sebagai konsultan public relation di Jakarta.

Bagian akhir ditutup dengan lembaran khusus untuk empat almarhum penyair Aceh. Mereka adalah Baharoeddin Yahya. Pria asal Pante Raja, Pidie Jaya ini pernah menjadi Wali Kota Banda Aceh. Puisinya yang diikutsertakan dalam antologi ini berjudul Banda Aceh: Hari-hari yang Berlalu.

Kemudian ada Achmad Rivai Nasution, puisi pria kelahiran Pematang Siantar, Sumatera Utara ini berjudu Di Kota Iskandar Muda. Selain itu ada Hasyim KS dengan puisi Ketika Memandang Bulan di Pante Pirak dan puisi Kutaraja-Banda Aceh. lalu ada Maskirbi dengan dua pusi Krueng Aceh dan puisi Uleelheu.


Posted on RealityHubs - Rewarding Reviewers
Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!