Mengapa kain kafan kita tak bersaku? Karena kita tidak membawa sedikitpun harta saat kembali kepada Allah SWT, kecuali amal ibadah kita. Allah SWT tak melihat harta kita, tetapi melihat apa yang telah kita perbuat selama kita hidup didunia. Lalu mengapa pula kain kafan kita putih tidak berwarna warni? Karena saat tubuh kita terbujur kaku, maka tiada daya apapun untuk kita lenggak lenggok seperti gaya fashion.
Allah SWT juga tidak melihat bagus dan mahal tidaknya pakaian yang kita kenakan, saat kembali kepada NYA. Tetapi yang ALLAH lihat adalah ketaqwaan kita kepada NYA. Pada akhirnya pakaian terakhir yang kita pakai, baik kaya berpangkat atau miskin terhina adalah kain putih polos tanpa jahitan, tanpa saku dan bukan karya designer ternama.
Kain putih polos bermakna suci hati kita dari khilaf dan dosa, baik kepada sesama hamba maupun kepada Allah SWT, sehingga kita bisa berharap untuk Allah tempatkan kita dalam surga NYA. Lalu pantaskah rasa angkuh kita sisakan dalam hati kita? Masih layakkah kita mengganggap diri paling mulia hanya karena harta, pangkat dan jabatan? Astagfirullah hal 'azim.
Semoga kita Allah jauhkan dari segala penyakit hati yang memandang remeh dan hina orang lain, apalagi membuat mereka teraniaya akibat ulah kita. Ya Allah, berikanlah kami selalu taufik dan hidayah Mu agar menjadi hamba MU yang sholeh atau soleha.
SEKARANG...
APA TANGGAPAN ANDA ???
Nice post @safwaninisam
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Terimakasih bro, remind me about kematian :)
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit