ACEHNOLOGI VOLUME II (REVIEW) BAB 16 "FILSAFAT ACEH"

in review •  6 years ago  (edited)

Masjid-Raya-Baiturrahman-adalah-salah-satu-ikon-utama-Banda-Aceh-via-@ibnoesoan.jpg

Dalam bab 16 ini saya akan membahas tentang filsafat Aceh. berbicara tentang filsafat, filsafat adalah ilmu yang mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu berdasarkan pikiran atau rasio. Filsafat juga di artikan sebagai suatu sikap seorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh.

Banyak yang berpendapat bahwa islam tdk dapat melepaskan diri dari filsafat barat.
Level org islam baru sampai pada pemikir bukan filosof, pendapat dari salah seorang guru besar. Hal itu tentu karna filsafat barat yg telah memberikan pengaruh pada islam, bukan sebaliknya. Dan islam juga sering di anggap ketinggalan dalam bidang filsafat kalau di bandingkan dengan perkembangan barat. Carlos fraenkel saat mengajar filsafat di Indonesia dan mengajarkan kan kepada mahasiswanya, menggambarkan bahwa seseorang baru “berfilsafat” ketika mampu mengadopsi konsep-konsep dari yunani.

Ada 4 hambatan dalam menggambarkan filsafat Aceh :
Pertama, usaha untuk mengembalikan gagasan atau ide orang Aceh selama ini yang blm sampai dalam membangun bidang keilmuan yang kuat seperti kajian kajian filsafat yang sudah cukup atau layak seperti halnya filsafat barat yang mana cenderung melihat yunani dan romawi sebagai rujukan awal.

Kedua, ketika dijadikan suatu kejadian mendalam tak ada tokoh intelektual dari Aceh yang begitu dikenal dikalangan peminat kajian filsafat. Hal tersebut memberikan pekerjaan tambahan untuk mengumpulkan sejarah pemikiran yg berserakan di Aceh untuk dijadikan fondasi dan desain rumah filsafat Aceh.

Ketiga, hambatan secara konseptual. Dalam studi filsafat, banyak istilah kunci merupakan hasil dari tradisi intelektual di Eropa sehingga istilah yg muncul di dalam masyarakat Non-Eropa. Dan dicari yang sepada dengan bahasa bahasa eropa. Dalam kondisi ini menjadi tugas sendiri untuk menyamakan dengan istilah yg sudah baku digunakan dalam kajian filsafat .

Keempat, hambatan terhadap pengteoritisasian ilmu ilmu di Aceh.kajian filsafat yg merupakan awal untuk membangun teori teori ilmu pengetahuan, memang bukan dataran tradisi ilmu yg sudah berkembang. Melainkan kondisi yang sulit untuk untuk membangun ilmu ilmu lokal di Aceh yg akan di sejajarkan dengan ilmu yg mapan seperti yg dilakukan sarjana barat.

Namun dalam bab ini lebih membahas tentang bentuk pemikiran yg dihasilkan org Aceh, standard berfikir seperti yang diyakini oleh orang Aceh tidak jauh dari kesan agamis. Proses filsafat itu sebetulnya bagaimana memahami Aceh itu sebagai inti utama. Dan juga membahas bagaimana hubungan org Aceh dengan Tuhannya. Dan sampe sekarang belum ada satu lembaga ataupun studi yang menawarkan pengadaan rentang filsafat Aceh.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

@syavinafebriani, I gave you an upvote on your post! Please give me a follow and I will give you a follow in return and possible future votes!

Thank you in advance!