Dibalik Jubah Merah Ruhul Islam

in ruhul •  7 years ago 

Masih teringat di tahun 2015 bulan Juni penulis sempat singgah di negeri Jiran bersama ibu angkat tercinta. Takjub memang akan pesona yang ditampilkan memberikan nuansa berbeda dengan negeri sendiri. Perbedaan yang begitu kontras membuat pandangan mata tidak berani untuk berkedip meninggalkan momen terbaik selama di Malaysia ini. Di sela-sela liburan mengisi hari-hari berlebaran di negeri orang, saya menyempatkan diri untuk kunjung di salah satu masjid besar di samping kiri kantor pemerintahan Perdana Menteri. Masjid ini diberi nama Putrajaya yang diambil dari nama perdana menteri Malaysia pertama yang bernama Teungku Abdul Rahman Putra Al-Hajj.

Secara sepintas masjid ini memang tampak terapung jika di lihat dari sebelah barat. Ternyata masjid ini memang dirancang dan dibangun pada tahun 1997 di pinggir danau buatan sehingga nampak dari kejauhan mesjid ini tampak terapung. Dengan nuansa alam yang begitu asri dan sejuk menambah ketenangan dan keteduhan di kawasan sekitarnya bagi para pengunjung seperti diriku. Tidak lupa ku abadikan dengan ponsel mungilku beberapa sudut pemandangan yang dirasa menarik dari sudut mataku. Lumayan, sekedar bahan cerita saat pulang ke tanah air.

Ada hal yang lebih menyedot perhatianku. Saat kami masuk lewat gerbang utama, ada beberapa penjaga yang tengah sigap menjaga pintu yang kokoh itu. Hal yang membuat aneh bagiku adanya beberapa tumpukan jubah merah yang disusun rapi di atas meja. Hatiku menyimpan beribu-ribu pertanyaan yang membuatku untuk menyelidikinya. Ternyata jubah merah itu diperuntukan bagi para pengunjung masjid Putrajaya. Dengan memberanikan diri, aku minta satu di antara tumpukan jubah merah itu.

“Are you Muslim” tanya salah satu penjaga sambil menyodorkan salah satu jubah merahnya dengan artinya, “Apakah kamu muslim?”.
“Yes, I am” saya jawab sekenanya saja.
“Owh, kalau begitu anda tidak perlu menggunakan jas merah ini. Pakaian ini khusus bagi orang-orang nonmuslim” jawabnya sedikit menyangkal dan merebut kembali jubah yang sempat ia berikan padaku.
Sontak dan kaget perasaan dalam hatiku.

Ternyata jubah atau mantel itu diperuntukan bagi pengunjung masjid yang nonmuslim. Memang betul saja semua yang mengenakan mantel merah itu berasal dari orang-orang bermata sipit yang bisa aku prediksi orang-orang cina yang beragama di luar islam. Pemandangan ini jelas menampakan perbedaan yang sangat ‘kontras’ sehingga bisa memilah antara muslim dan yang bukan.
Sepanjang perjalanan menuju pulang, mantel merah ini menjadi sorotan dan perhatian dalam benak pikiranku. Begitukah Allah memperlakukan orang-orang nonmuslim, bahkan bagaimana nanti saat di akhirat kelak yang tidak dapat saya pikirkan bagaimana Allah Swt memperlakukan mereka hingga bisa teganya diseret ke dalam neraka. Apakah tidak cukup dengan ibrah dan perumpamaan di dunia ini? Beruntunglah bagi mereka yang diberikan keimanan oleh Allah. Dan beruntunglah bagi mereka yang memperoleh syafaat dan karunia risalah Nabi Saw.

Mari bersyukur dan senantiasa membaca shalawat. Mari perbanyak bershalawat di hari Jum’at. Jum’at mubarak .

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Congratulations @mnurcb! You received a personal award!

Happy Birthday! - You are on the Steem blockchain for 1 year!

Click here to view your Board

Do not miss the last post from @steemitboard:

Valentine challenge - Love is in the air!

Support SteemitBoard's project! Vote for its witness and get one more award!

Congratulations @mnurcb! You received a personal award!

Happy Birthday! - You are on the Steem blockchain for 2 years!

You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking

Do not miss the last post from @steemitboard:

Valentine's day challenge - Give a badge to your beloved!
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!