Saat ini, dunia sudah tidak asing lagi dengan namanya sosial media. Semua bisa kita temui di sosial media. Dari yang bermanfaat sampai yang tak berfaedah. Sebagai pengguna sosial media, tentu kita dituntut untuk menjadi lebih pintar lagi. Karena, jika salah saja melakukan tindakan, kita bisa dicap sebagai "Sampah Sosial Media".
Jadi, bagaimana sih ciri-ciri dari sampah media sosial ini? Berikut ini cirinya!
1 Suka Pamer Amal Ibadah
Pada hakikatnya, salah satu tujuan sosial media ialah tempat memamerkan sesuatu. Namun, untuk pamer saja kita harus ada etika. Pamer barang yang baru dibeli, pamer apa yang kita miliki, atau pamer destinasi yang sudah kita kunjungi itu adalah hal yang lumrah di sosial media, walaupun tetap saja pamer adalah hal yang tak baik. Namun, janganlah sampai pamer masalah ibadah dan amal.
Setiap bangun tengah malam dan melakukan sholat malam, ia selalu update agar orang-orang merasa kagum bahwa ia rajin sholat malam. Sedang di pengajian, teman-temannya lagi pada ngaji ia malah asyik merekam video ala-ala ngevlog agar menunjukkan jika ia sedang berada di pengajian.
Untuk orang-orang yang sering melakukan hal ini, jujur saja kami tidak pernah merasa kagum dengan hal seperti itu, yang kami rasakan saat melihat hal tersebut adalah kejijikan yang luar biasa dahsyat.
2 Terbaca, namun tak Membaca
Ini biasa terjadi di sosial media yang memiliki fitur "read", seperti bbm, line dan whatsapp yang setelah pesan dibuka dan dibaca, tanda sudah dibaca akan muncul. Pasti kesal sekali rasanya, pesan kita tidak disentuh sedikitpun hingga berjam-jam, padahal keadaan orang yang dikirimi pesan itu sedang "online".
Biasanya, alasan orang-orang yang melakukan hal ini agar ia dianggap sebagai orang yang memiliki segudang kesibukan. Nyatanya, kebanyakan orang-orang seperti ini nganggur gak ada kerjaan, kecuali buka facebook, instagram, whatsappp, line, bbm secara berulang-ulang.
Parahnya lagi, ia tidak mau membalas pesan kita eh rupanya bisa update status. Tentu, rasa ingin menghujat orang seperti ini semakin membesar. Teruntuk orang yang seperti ini, segeralah tobat setobat-tobatnya.
Namun, ada suatu keadaan yang malah lebih baik anda bersifat seperti ini, terutama buat para cewek, yaitu disaat anda mendapat pesan-pesan yang tak penting untuk ditanggapi. Contohnya, pesan dari pemuda ganjen yang selalu chat dengan pesan "paen dek?", "malam dek", "aku mau curhat nih". Jika tetap ingin membalas pesan tersebut, anda bisa membalasnya dengan "iieeeuuuh".
3 Bagikan, tanpa Mencari Kebenaran.
Karena dari orang-orang yang memiliki sifat seperti inilah, banyak berita hoax bermunculan di sosial media. Banyak kejadian viral yang ada di sosial media, namun kenyataannya hal yang di viralkan tak sesuai dengan kenyataannya. Ingat dengan kasus seorang ibu-ibu merekam dua lelaki yang sedang berpelukan di atas sepeda motor? Adegan mereka berdua menjadi viral, karena orang-orang menganggap bahwa mereka adalah pasangan gay.
Setelah menjadi viral, ternyata kedua lelaki itu diketahui sebagai kakak beradik yang sudah lama tak berjumpa. Akibat dari tuduhan dari netizen, adiknya sampai trauma karena begitu banyaknya bully yang ia terima, bahkan ibunya sampai jatuh sakit, karena berita yang gak benar.
Ibu-ibu yang merekam video tersebut juga mengaku sudah bertemu pihak yang menjadi korban fitnah tersebut, ia juga sudah meminta maaf kepada keduanya dan sempat membuat klarifikasi mengenai kebenarannya. Dan sekarang, malah ibu-ibu penyebar video itu yang menjadi bahan bully netizen.
Untuk itu, janganlah sampai menjadi sampah sosial media seperti ini. Sebaiknya, sebelum menyebarkan apapun di sosial media selidiki dulu kebenarannya, agar tidak ada orang yang dirugikan.
4 Menebar Kebaikan, Namun tak Melakukan Kebaikan
Banyak orang yang kesehariannya bermain sosial media, sampai lupa dengan kehidupan nyatanya. Untuk mendapat simpati dari orang, mereka akan membagikan hal-hal yang bersifat baik, seperti konten yang berkaitan dengan agama. Membagikan artikel keagaamaan, memposting hal-hal yang berkaitan dengan keagamaan di semua akun media sosialnya.
Namun sayangnya, hal yang ia anggap baik tersebut ternyata telah menghilangkan kebaikan yang lain yang mestinya memang harus ia lakukan. Akibat selalu bermain sosial media, ia jadi lupa membersihkan rumah, lupa membuatkan sarapan untuk anak dan suaminya, terlambat memasak untuk keluarganya.
Jika dipikir, rasanya tak ada orang yang sampai melakukan hal tersebut. Tapi, faktanya memang ada orang yang melakukan hal itu. Untuk itu, jangan terlalu over bermain sosial media. Fokuslah kepada kehidupan yang kau jalani, buat kebaikan di dunia nyata lebih baik dan mulia dibandingkan berbuat baik di dunia maya.
Itulah beberapa sifat sampah sosial media yang harus kita hindari. Mulai sekarang, cerdaslah dalam ber-sosial media.
Diupvote..
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
follow back mas :)
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit