Foto: Carl Josef Kleingrothe/National Gallery of Australia
Meningkatnya investasi pertambangan dan perkebunan di Sumatera Utara membuat pemerintah Hindia Belanda membangun infrastruktur transportasi untuk pengangkutan komoditas tersebut. Juga untuk mengangkut orang ke pusat-pusat pertumbuhan baru.
Pada tahun 1886 Stasiun Kereta Api Medan diresmikan dengan jalur Medan-Labuhan. Setelah itu dilanjutkan dari Labuhan ke Belawan yang jalurnya dibuka 2 tahun kemudian. Dengan demikian terbentang jalur kereta api dari Medan ke Pelabuhan Belawan. Keterhubungan antar moda transportasi ini sangat penting untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi kawasan.
Foto di atas adalah Stasiun Kereta Api Medan sekitar tahun 1900-an. Terlihat dalam foto bangunan utama stasiun yang khas Belanda, juga peron dan depo kereta. Terlihat pula sebuah rangkaian kereta api dan para penumpang yang menunggu di peron. Pada saat itu gerbong kereta api masih terbuat dari kayu dan berderit ketika kereta berjalan.
Sayangnya, wujud Stasiun Kereta Api Medan saat ini sudah jauh berubah. Seharusnya infrastruktur kereta api masa Hindia Belanda termasuk stasiunnya dilestarikan sebagai peninggalan sejarah dan dipertahankan bentuknya.