Assalammualaikum teman-teman ...
Oke fine, saya tau jika judul di atas akan membuat orang-orang tertawa karena konyol. Ya, bagaimana mungkin seorang penulis seperti saya yang cenderung bawel, cerewet, grasak-grusuk, ceroboh dan tukang bikin rusuh gara-gara gelak tawa saya sendiri yang seringkali tidak terkendali. Tanpa banyak orang tau, setelah itu saya selalu merenung saat sendirian dan berpikir keras apakah tadi itu saya menjengkelkan bagi banyak orang? apakah saya annoying? apakah saya terlihat norak dan kampungan? dan berujung penyesalan. Jangankan orang lain, saya sendiri pun ilfeel begitu membayangkan keusilan diri sendiri. Tapi percayalah, ketika saya tertawa bahagia itu artinya saya sedang merasa dalam zona nyaman yang membuat saya terlena. Ya, tanpa banyak orang tau kalau saya hanya bisa tertawa dengan orang-orang tertentu yang bisa membuat saya merasa nyaman di dekatnya.
Oke tapi bukan hal tersebut yang akan saya bahas di sini. Terlalu banyak artikel-artikel di luaran sana yang sudah membahas mengenai tatakrama dan sopan santun. Lantas saya akan membahas etika berbicara yang seperti apa dong? Kalian penasaran, kan? Ya pasti! Yang pasti saya akan membahas sesuatu yang mungkin sama sekali tidak disadari para manusia. Yups, saya harap begitu. Bahkan ide ini muncul beberapa detik yang lalu ketika saya mulai log in di sini.
Begini ... apa kalian pernah merasa sangat-sangat bosan dalam merespon atau menghadapi seseorang yang berbicara terlalu frontal saking antusiasnya? Saya tekankan lagi bahwa di sini sedang tidak membahas kata-kata kasar atau menyinggung unsur-unsur tertentu. Agar lebih simpel dan mudah dipahami, karena jujur saya sedikit kesulitan bagaimana memaparkannya di sini. Saya beri contoh pengalaman pribadi ya.
Setiap manusia pasti pernah mengenali beribu-ribu orang yang mungkin dalam kurun waktu tertentu atau hanya sekilas. Termasuk saya. Jadi di permukaan planet bumi ini saya menemukan seseorang yang tidak akan saya sebutkan jenis kelaminnya atau pun usia bahkan siapa pun dia. Jadi, seseorang ini bisa dibilang orang yang gaul dan kekinian atau bisa juga disebut manusia yang selalu beradaptasi dengan perguliran waktu. Nah, seseorang ini juga memiliki sikap yang netral dan bisa bersosialisasi dengan siapa saja. Kehidupan sehari-harinya pun cukup positif diisi dengan kegiatan-kegiatan bisnis dan jarang mengurusi atau mengomentari kehidupan orang lain. Intinya seseorang ini hanya fokus pada orang-orang yang disayanginya saja.
Namun ada keironisan yang saya dapati dari dirinya. Jadi seseorang ini sangat senang bercerita dengan sesamanya. Tapi saking antusiasnya seringkali berujung ria. Tapi saya sedang tidak membahas soal ria. Seseorang tersebut cenderung membeberkan rencana-rencana kehidupannya pada orang lain. Padahal itu bukan rencana yang sifatnya berkelompok. Bahkan rencana-rencana orang-orang yang terdekatnya pun kadang diceritakan pada banyak orang. Saya mengerti orang itu tidak menyadari apa yang diungkapkannya sebenarnya tidak penting.
Menurut saya yang namanya rencana adalah urusan kehendak diri kita pribadi dengan kehidupan ini. Bayangkan jika saya memiliki rencana besar misalnya, akan membangun rumah yang megah di masa depan nanti, lalu saya tanpa sadarnya menceritakan ini kepada orang-orang hanya demi ingin terlihat gaya atau keren? Oh tidak, ini sangat norak. Iya kalau saya berhasil membangun rumah besar tersebut suatu saat nanti, kalau tidak? ya saya hanya akan menelan ludah dipermalukan oleh ucapan diri sendiri, sementara orang-orang hanya ingin melihat bukti bukannya omong kosong yang hanya berujung pada gosip.
Kalau punya rencana atau kita sedang menata kehidupan agar lebih baik nantinya di masa depan, janganlah umbar-umbar ke setiap orang karena itu hanya akan menciptakan beban pada diri kita sendiri. Saya tanya nih, apakah orang-orang akan membantu kita? Ya tentu saja tidak, kan? Wajar dong karena mereka juga sibuk mengurusi kehidupannya masing-masing. Jadi kalau punya susunan rencana kehidupan lebih baik diskusikan bersama orang terdekat seperti orang tua, saudara, atau sahabat dekat saja. Tidak perlu tau tuh para tetangga. Toh kalau kita berhasil pun mereka akan tau sendiri nantinya.
Jadi apa hubungannya dengan etika?
Untuk jawabannya saya ambil dari perasaan sekaligus logika saya sendiri. Jujur saya merasa malas menghadapi seseorang yang dengan angkuhnya mengumbar tawaran-tawaran menggiurkan sebuah pihak instansi atau apa pun itu terhadap dirinya atau orang terdekatnya lalu diceritakan lagi pada orang lain, seakan-akan masa depan yang indah akan merangkulnya dengan mudah begitu saja. Padahal kan di dalam hidup ini tidak ada yang pasti.
Jadi kalau memiliki sebuah rencana pribadi lebih baik didiskusikan bersama keluarga dan diperjuangkan bersama orang-orang yang andil dalam kehidupan kita seperti orang tua, saudara atau mentor.
Oh iya untuk mengurangi kesalah pahaman, di sini saya membahas etika berbicara yang cenderung rumpian dan gosipan. Kalau misalkan ada yang tidak disetujui bisa bicarakan secara pribadi dengan saya. Jangan lupa kritik dan sarannya yang membangun. Terimakasih.
Say coba pake nomer, jadi bisa ketangkep garis besarnya hehe
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Hehe makasih teh ... saya sendiri emang rada bingung sebenernya gimana cara mengutarakannya. Jangan sungkan buat mengkritik ya.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Lah ko bingung. Minum obat atuh bingung mah hrhe.
But overall sudh bagus ko penyampaiannya de
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Etika berbicara itu memang penting dalam membangun relasi. Kalau kita tidak bisa menjaganya, jangan harap kita akan mendapat sahabat.
Terima kasih atas sharingnya yang bermanfaat.
Salam pena kreatif
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Bijak sekali eyang ... hatur nuhun.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Sama-sama De.
Eyang tunggu postingan lainnya ya
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
saya teringat pepatah Arab yang bunyinya lebih kurang begini : barang siapa yang manis tuturkatanyabanyak sahabatnya
salam dari @amin-al-hadid
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Pencerahan yang baik
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Congratulations @dedehartini! You received a personal award!
Click here to view your Board of Honor
Do not miss the last post from @steemitboard:
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Congratulations @dedehartini! You received a personal award!
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit