Ulasan Mengapa Italia Menjadi Juara Dunia 2006..?
Italia menjadi juara dunia 2006 lalu di Jerman, tim Azzurri berhasil mengalahkan Prancis lewat adu pinalti setelah bermain imbang 1-1 pada waktu normal, Italia tertinggal lebih dulu setelah captain Prancis Zinedine Zidane mampu mencetak gol melalui tendangan pinalti pada menit ke tujuh awal pertandingan.
Italia mampu menyamakan kedudukan menjadi 1-1 setelah Marco Materazi mampu mencetak gol pada menit 19 babak pertama, skor tersebut bertahan hingga waktu normal sembilan puluh menit. Pertandingan yang berlangsung pada tanggal 9 Juli 2006 silam mengisahkan satu cerita menarik tentang kartu merah yang diterima Zidane pada menit ke 110.
Zidane melakukan aksi tidak wajar dilapangan pertandingan dengan menanduk dada Marterazi hingga bek Italia tersebut terjatuh, Zidane akhirnya diganjar kartu merah oleh waisit Horacio Holizondo yang berasal dari Argentina. Pertandingan dibabak tambahan 2X15 menit tersebut berlanjut dengan adu pinalti.
Italia sukses melakukan tendangan dengan sempurna, lima penendang mereka mampu melakukan tugasnya dengan baik, Andrea Pirlo, Marco Materazzi, De Rossi, Del Piero dan Fabio Grosso sukses menjebol gawang Fabien Barthez. Timnas Prancis gagal meraih kemenangan setelah David Trezeguet gagal melakukan tugasnya, sementara itu Sylvian Wiltrod, Eric Abidal dan Sagnol mampu menjebol gawang Buffon.
Dengan kemenangan tersebut Italia berhak menjadi juara dunia di Jerman pada tahun 2006 silam. Kendati Italia menjadi juara saat itu, banyak yang tidak memprediksikan tim Azzurri bakal juara, bahkan banyak pengamat sepak bola mengunggulkan Jerman, Spanyol, Brasil dan Argentina yang akan menjadi pemenang di Jerman.
Mengapa Italia bisa menjadi juara dunia pada tahun 2006 silam...? Berikut ulasan pribadi saya dari hasil pengamatan pribadi.
Italia Memiliki Pelatih Berpengalaman.
Salah satu alasan mengapa Italia bisa menjadi juara dunia di Jerman 2006 silam adalah tim ini memiliki pelatih hebat dan berpengalaman dalam dunia sepak bola, pada saat itu Italia dilatih oleh Marcello Lippi. Pelatih yang juga mantan pemain timnas Italia tersebut merupakan pelatih yang telah meraih banyak gelar di liga profesional, ia telah meraih gelar Liga Champions, Super Eropa, Piala Dunia Antar Klub, UEFA Cup, Super UEFA Cup Liga Seri A Italia, Coppa Italia, dan Super Coppa Italia.
Berkat prestasi tersebut Federasi Sepak Bola Italia mempercayai dirinya untuk melatih tim nasional.
Italia Memiliki Kiper Terhebat Dunia.
Dibawah mistar gawang keahlian seorang Gianluigi Buffon tidak diragukan lagi, kiper terbaik dunia tersebut dipercaya Lippi sebagai kiper nomor satu Italia saat piala dunia 2006 silam. Selain Buffon, Italia juga memiliki kiper hebat dibangku cadangan seperti Angelo Peruzzi dan Marco Amelia.
Italia Memiliki Lini Pertahanan Yang Solid.
Kepiawaian Lippi mengatur formasi permainan disaat menghadapi lawan patut diancungi jempol, ia lebih memilih bek berpengalaman dari pada bek muda yang minim jam terbang. Pada piala dunia 2006 silam, Lippi menduetkan Nesta dan Cannavaro diarea pertahanan, namun baru satu pertandingan berjalan Nesta mengalami cedera parah, Lippi menggantikan Nesta dengan Materazzi untuk diduetkan bersama Cannavaro.
Pada posisi bek kanan dan kiri sang pelatih mempercayakan Gianluca Zambrota dan Fabio Grosso, duet mereka mampu membantu lini pertahanan Italia lebih solid dan mereka juga mampu membangun serta membantu serangan pada lawan.
Duet empat bek Italia yang dihuni Zambrota, Cannavarro, Materazzi dan Grosso menjadi salah satu pertahanan terkuat masa itu. Pada bangku cadangan Italia masih memiliki bek hebat seperti Cristian Zacardo, Andrea Barzagli, dan Masimmo Oddo.
Italia Memiliki Gelandang Berpengalaman.
Salah satu kesuksesan Italia dipiala dunia Jerman 2006 lalu adalah mereka memiliki gelandang dan pemain sayap berpengalaman serta bertenaga, penampilan terbaik para gelandang masa itu diperlihatkan oleh Andrea Pirlo yang berduet bersama Daniele De Rossi, dan Camoranessi. Duet Pirlo, De Rossi serta Camoranessi mampu menjadi lini tengah Italia menjadi tangguh, bahkan Pirlo dijadikan sebagai pengatur serangan Italia oleh sang pelatih Marcello Lippi.
Sedangkan dibangku cadangan Italia masih memiliki gelandang bertenaga dan berpengalaman seperti Gennaro Gattuso, Simione Perotta dan Simoene Barone.
Italia Memiliki Penyerang Haus Gol.
Pada lini depan, pelatih Marcello Lippi memanggil sekaligus enam penyerang untuk membela Italia, pemanggilan keenam pemain tersebut tentunya sangat membingungkan para pengamat sepak bola, mereka menilai enam penyerang terlalu banyak untuk sebuah tim.
Adapun penyerang yang di panggil Marcello Lippi adalah Luca Toni, Fillippo Inzaghi, Fransesco Totti, Alesandro Del Piero, Vicenzo Iaquinta, dan Alberto Gilardino. Hal yang menarik dari keenam penyerang ini adalah mereka mampu mencetak gol pada pergelaran piala dunia untuk timnas Italia.
Italia Dihuni Pemain Tua Hebat dan Berpengalaman.
Pada saat piala dunia 2006 lalu, timnas Italia dihuni oleh beberapa pemain yang tidak muda lagi, banyak yang mengklaim keputusan Lippi tersebut dengan pilihan pemain yang dibawanya ke Jerman.
Namun semua itu diluar dugaan, Italia bisa jadi juara berkat para pemain yang tidak muda lagi usianya pada masa itu, sebut saja beberapa nama seperti Marco Materazzi, Mauro Filippo Inzaghi, Alessandro Del Piero, Fransesco Totti, Christian Panucci, Angelo Peruzzi, Fabio Cannavaro, dan Alesandro Nesta.
Dari nama diatas yang usianya sudah berkepala tiga namun mereka mampu mencetak gol, bahkan menjadi penentu kemenangan bagi Italia. Materazzi, Inzaghi, Del Piero, dan Totti mampu mencetak gol pada pergelaran piala dunia 2006 silam.
Italia Bergantian Menurunkan Penyerang di Setiap Pertandingan.
Pada pertandingan yang dilakoni tim nasional Italia, Marcello Lippi menurunkan enam stiker mereka secara bergantian, pada pertandingan perdana dibabak penyisihan Grup E Italia berhadapan dengan Ghana, Lippi menurunkan tiga stiker sekaligus Alberto Gillardino, Luca Toni dan Francesco Totti. Gol kemenangan Italia dicetak oleh Andrea Pirlo dan Vicenzo Iaquinta, Del Piero dan Vicenzo Iaquinta masuk dibabak kedua pertandingan berlangsung.
Menghadapi Amerika Serikat berakhir dengan skor imbang 1-1 Italia masih diperkuat oleh Alberto Gillardino, Luca Toni dan Francesco Totti, Del Piero dan Iaquinta masuk dibabak kedua pertandingan berlangsung. Gol Italia dicetak oleh Alberto Gillardino.
Pada pertandingan terakhir babak penyisihan, Italia berhadapan dengan Republik Ceko di Hamburg Stadium. Lippi menurunkan Francesco Totti dan Alberto Gillardino dibabak pertama, sedangkan Fillippo Inzaghi dimainkan pada babak kedua pertandingan. Italia berhasil mengalahkan Republik Ceko dengan angka dua gol tanpa balas. Gol Italia dicetak oleh Marco Materazzi dan Pippo Inzaghi.
Italia ditantang Australia Pada babak 16 besar, pasukan Lippi berhasil menang dengan skor 1-0 dimana gol tersebut dicetak oleh Francesco Totti. Pada starting eleven ia menurunkan Luca Toni, Alberto Gillardino dan Del Piero dibabak pertama. Sedangkan Francesco Totti dan Vicenzo Iaquinta bermain dibabak kedua pertandingan.
Italia ditantang Ukraina pada Quarters Finals, Luca Toni berhasil menciptakan dua gol pada pertandingan ini, sedangkan satu gol lainnya diciptakan oleh Zambrota. Italai berhasil mengalahkan Ukraina tiga gol tanpa balas, pada pertandingan tersebut Lippi menurunkan Francesco Totti dan Luca Toni sebagai penyerang hingga akhir pertandingan.
Pada pertandingan Semi Finals, Italia ditantang tuan rumah Jerman di Dortmund Stadium, Italia mampu mengalahkan Jerman dengan skor dua gol tanpa balas, Fabio Grosso dan Del Piero mamapu meruntuhkan harpan Jerman menjadi juara dunia. Pada pertandingan tersebut Lippi menurunkan Francesco Totti dan Luca Toni dibabak pertama, sedangkan Del Piero, Vicenzo Iaquinta dan Alberto Gillardino dimasukkan pada babak kedua pertandingan.
Sedangkan di partai Finals, Italia menurunkan Francesco Totti dan Luca Toni dibabak pertama, Del Piero dan Vicenzo Iaquinta dimasukkan pada babak kedua. Italia akhirnya keluar menjadu juara dunia 2006 melalui adu pinalti berhadapan dengan Prancis.
Timnas Italia Mampu Bangkit Walupun Liga Italia Seri A di Landa Kasus Calciopoli.
Diaaat turnamen piala dunia 2006 lalu Liga Seri A Italia sedang dilanda kasus Calciopoli, beberapa klub terkena kasus tersebut diantaranya Juventus, dan AC Milan. Pemain Italia banyak dihuni pemain kedua klub tersebut, walaupun demikian para pemain mampu bangkit dalam krisis tersebut dan mereka menjadi juara dunia 2006.
Italia Merupakan Tim Solid.
Pada saat meraih gelar juara 2006 silam, Italia merupakan tim yang solid dikalahkan, hal ini dikarenakan para pemain berasal dari beberapa klub saja di Liga Italia. Juventus, AC Milan, Palermo, Livorno, Udinese, Inter Milan, Lazio, AS Roma dan Fiorentina menyumbang para pemain mereka untuk timnas Italia agar berjaya.
Juventus menyumbangkan Gianluiggi Buffon, Fabio Canavarro, Alesandro Del Piero, Mauro Camoranesi, dan Gianluca Zambrota. AC Milan diwakili oleh Fillippo Inzaghi, Andrea Pirlo, Alesandro Nesta, Alberto Gillardino, dan Gennaro Gattuso, sedangkan Palermo terdiri dari Cristian Zacardo, Fabio Grosso, Andrea Barzagli, Simone Barone. Francesco Totti, Simone Perotta dan Danile De Rossi mewakili AS Roma, Marco Materazzi mewakili Inter Milan, Luca Toni mewakili Fiorentina, Marco Amelia mewakili Livorno, Vicenzo Iaquinta mewakili Udinese, sedangkan Lazio menyumbangkan Angelo Peruzzi dan Masimmo Oddo.
Kompaknya permainan Italia dengan strategi yang diterpkan oleh pelatih Marcello Lippi merupakan salah satu kesuksesan Italia masa itu, melalui taktik bertahan dan mengandalkan serangan balik sering diperagakan mereka dilapangan dan terjadinya gol kemenangan masa itu. Gol Del Piero pada babak semi final melawan Jerman salah satu pembuktian Lippi menerapkan taktik serangan balik, sehingga mereka mampu melaju ke final dan menjadi juara dunia 2016.
Skuad Italia Piala Dunia 2006.
Kiper : Gianluiggi Buffon, Angelo Peruzzi dan Marco Amelia.
Bek : Fabio Canavarro, Alesandro Nesta, Gianluca Zambrota, Fabio Grosso, Christian Zaccardo, Andrea Barzagli, Masimmo Oddo dan Marco Materazzi.
Tengah : Andrea Pirlo, Genarro Gattuso, Danile De Rossi, Mauro Camoranesi, Simone Barone, Simone dan Perotta.
Depan : Luca Toni, Francesco Totti, Fillippo Inzaghi, Vicenzo Iaquinta, Alesandro Del Piero dan Alberto Gillardino.
Pelatih : Marcelo Lippi.
Demikianlah ulasan versi saya mengapa Italia bisa menjadi juara dunia pada tahun 2016 silam. Semoga bermanfaat.
Source Photo : FIGC Federazione Italiana Giuoco Calcio. Facebook FIGC Oficialls. Facebook Vivoazzurri.
You seem to be using older version of eSteem!
Please update to newest version to get most out of eSteem, Install Android, iOS mobile app. For desktop Windows, Mac, Linux Surfer app!
Learn more: https://esteem.app
Join our discord: https://discord.gg/8eHupPq
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Congratulations @youngwife! You have completed the following achievement on the Steem blockchain and have been rewarded with new badge(s) :
You can view your badges on your Steem Board and compare to others on the Steem Ranking
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word
STOP
To support your work, I also upvoted your post!
Do not miss the last post from @steemitboard:
Vote for @Steemitboard as a witness to get one more award and increased upvotes!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit