Referensi gambar: google
Seorang istri yang tegar, Maya. Dia menatap langit yang biru, bersinar seperti mata suaminya, Arya, seorang pilot yang berkarier cemerlang. Tetapi, cahaya itu mulai memudar ketika kabar perselingkuhan Arya mulai tersiar.
Maya tak pernah menduga, tapi tanda-tanda telah muncul, seperti bayangan gelap di balik sinar matahari. Hari-hari yang sebelumnya penuh canda tawa kini dipenuhi oleh senyuman palsu. Arya, seorang pilot yang menjelajahi langit, namun tak bisa menerbangkan hati Maya dengan setia.
Kesedihan memenuhi hati Maya, seperti angin malam yang menusuk tulang. Ia merenungi cinta yang runtuh seperti pesawat tanpa sayap. Setiap kali melihat langit, Maya hanya bisa bertanya-tanya, apakah suaminya juga terbang ke pelukan wanita lain di sana.
Pertemuan mereka yang penuh cinta kini berubah menjadi pertarungan antara rasa sakit dan harapan. Maya berusaha bertahan, membawa beban rasa kecewa yang tak terungkapkan. Meski hatinya hancur, ia berusaha untuk tetap tersenyum, berharap bahwa suatu hari, cahaya cinta mereka akan bersinar kembali.
Namun, dalam kedalaman hati, Maya merasa seperti pilot dalam pesawat yang terbang tanpa arah, kehilangan kendali atas takdir hidupnya sendiri. Dia mencoba memperbaiki puing-puing kebahagiaannya, tetapi setiap kali hatinya terluka lebih dalam.
Mungkin, suatu hari nanti, langit akan bersinar kembali bagi Maya, meskipun cinta yang dulu begitu kokoh kini hanyalah sisa-sisa kepingan yang tercecer di antara awan kesedihan.