Agak berat menuliskan pengalaman ini, karena menyangkut banyak orang (peserta didikku). Namun aku berharap bahwa ada di antara mereka yang nantinya membaca kisah ini. Sehingga menjadi pelajaran berharga dalam hidup mereka.
Kasus I
Seorang ibu datang ke sekolahku beberapa tahun lalu saat aku masih bertugas di Pulau S. Dia menceritakan tentang anaknya yang sangat baik di rumah, penurut, patuh dengan orang tua dan melaksanakan ibadah dengan baik. pagi hari dia mengantar saya ke tempat kerja, kata ibu setengah baya itu. Namun entah kenapa air matanya terus saja menetes, mungkin dia sudah tahu dengan apa yang di alami anaknya di sekolah.
Source
Pak, dia melanjutkan. Kami sudah sediakan uang yang cukup untuk memasukkan dia jadi polisi atau STPN. Lalu dia diam sebentar. Aku hanya mengangguk pelan. Mendengar ceritanya yang sepertinya sangat pilu dan menyayat hatinya.
Ayahnya tidak mau datang ke sini, karena mendengar cerita yang dilakukan anak saya. Kami sangat berharap bapak memberi maaf dan mengajarkan dia lebih baik lagi, pak, dia terus melanjutkan ceritanya. Aku dia saja, dan terus menganguk.
Kuambilkan pulpen untuk menuliskan sebuah nama, beberapa anak yang berdiri di depan ruangan BK kupanggil untuk meminta bantuan. Suasana hening kumanfaatkan untuk meneguk segelas akua kecil, sambil menyodorkannya juga pada ibu itu.
Tak lama berselang seorang anak muncul, badannya tegap, sedikit tambun dan berambut keriting. Muka oval dan hidung mancung, kulit putih bersih, seakan baru saja dia keluar dari salon di pusat kota. Dia duduk diam, menunduk sampai aku bertanya tentang orang disampingnya yang tentunya sudah sangat dikenalnya.
"Kemana saja selama ini," tanyaku.
"Ngak ada pak," si Riffo menjawab pelan.
"Tapi absen, kamu sudah 25 hari tidak masuk sekolah," sambil kutunjukkan bukti.
"Ngak, Pak, Saya sakit," dia memberi argumen.
Ibu yang sedari tadi diam, melotot tajam ke arah anaknya,
"Kapan, kamu sakit," pekiknya keras.
Riffo lari keluar, aku tidak bisa menahannya. Dan dia terus berlari sampai ke depan sekolah, tidak mau masuk lagi.
Ibunya, hanya diam, tak bisa mengejar dan menahan anaknya. Maafkan anak saya, pak. ....
Salam @irwandi
mau bobok, besok dilanjutkan lagi ya. ....................
Salam buat seluruh anggota KSI Indonesia, Banda Aceh Takengon, Meulaboh, dan diseluruh nusantara. Special buat pesohor #Steemit @kemal13 @abduhawab @bahagia-arbi @mariska.lubis dst.
e
Hello, as a member of @steemdunk you have received a free courtesy boost! Steemdunk is an automated curation platform that is easy to use and built for the community. Join us at https://steemdunk.xyz
Upvote this comment to support the bot and increase your future rewards!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Ok thanks. I will done
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit