Puisi, satu kata yang memiliki makna yang beragam, tergantung dari sudut mana dia memahaminya. Mendengar kata "puisi" disebutkan, imajinasi kita berselancar mencari dan mendefinisikan sesuatu yang indah dan romantis. Puisi sering juga dikaitkan dengan ketrampilan seni seseorang lewat rangkaian kata yang berbentuk bait-bait yang memiliki makna yang multitafsir, yang memberikan nilai lebih bagi sang pembacanya. Tidak semua orang mampu merangkai kata berbentuk puisi, maupun untuk sekedar membacanya. Membaca puisi memerlukan ketrampilan khusus, harus memahami intonasi suara dan gerakan yang seirama. Tak mustahil, buaian puisi dapat meneteskan air mata penonton Se stadion sepakbola, tidak sedikit juga bait-bait puisi dapat membawa malapetaka bagi yang membacanya.
Sumber: [https://goo.gl/images/fLCKNP]
Khusus bagian terakhir ini, saya ingin berdiskusi dengan teman-teman semua, terkhusus bagi anda pecinta puisi yang telah melahirkan karya. Saya bukanlah seorang seniman, maupun budayawan. Namun saya memperhatikan dan membaca fenomena yang terjadi dua hari ini, dimana seseorang yang membaca puisi, dicaci dan dimaki, bahkan ada yang berakhir di kantor polisi. Bukankah puisi itu indah, menyejukkan dan menentramkan. Bolehkah merangkai puisi yang dapat menyanyat hati bagi para pendengarnya? Bolehkah isi puisi dikritisi? Atau puisi itu hak privasi? Monggo dijawab bagi para penikmat puisi. Bolehkah saya menyebutnya puisi radikal?
Apa arti puisi?
Puisi adalah bentuk karya sastra yang terikat oleh irama, rima dan penyusun bait dan baris yang bahasanya terlihat indah dan penuh makna. Puisi terbagi menjadi dua, yaitu puisi lama dan puisi modern. Puisi lama masih terikat dengan jumlah baris, bait, ataupun rima ( sajak ). Puisi lama adalah pantun dan syair. Puisi modern tidak terikat pada bait, jumlah baris, atau sajak dalam penulisannya. Sehingga puisi modern disebut puisi bebas.>
sumber: [https://id.m.wikibooks.org/wiki/Subjek:Bahasa_Indonesia/Materi:Puisi]
Nah perhatikanlah, dari segi definisi, puisi itu memiliki bahasa yang indah dan penuh makna. Kita bisa lihat karya puisi Chairil Anwar yang namanya begitu populer hingga saat ini. Kenapa puisinya begitu diterima oleh masyarakat? Anda pasti mudah mendapatkan jawabannya. Dari segi pembagiannya ada puisi lama dan modern yang memiliki perbedaannya, namun belum saya dapatkan pembagian puisi radikal. Mungkin ada yang bisa bantu saya mendefinisikannya.
Puisi radikal?
Saya mencoba menafsirkan makna puisi radikal yang mungkin bisa disematkan kepada orang-orang yang membaca puisi, yang kemudian isi dan makna puisi itu dapat menimbulkan kegaduhan di dalam masyarakat. Kegaduhan itu bukan saja bermakna kerusuhan, atau pemberontakan namun lebih kepada silang pendapat, bahkan menjurus kepada upaya perpecahan dalam masyarakat luas.
Menurut hemat penulis:
Puisi radikal adalah bentuk karya sastra yang terikat oleh irama, bait dan baris yang bahasanya mengandung makna penghinaan, provokatif dan intimidasi, yang isinya tidak memiliki makna yang positif bahkan dapat menyakiti hati para pendengarnya>
Mari kita bijak dalam berpuisi, jika belum faham belajarlah pada orang yang ahli puisi yaitu budayawan, seniman, guru seni dan para pemerhati puisi.
Penulis
Bukan ahli puisi, tapi penikmat puisi non radikal.