Bermain Steemit Secara Bermartabat | Using Steemit with Dignity

in steemit •  7 years ago 

image

Source

[Indonesian]



Saya merasa malu setelah membaca postingan ini. Pemilik postingan, Neoxian menceritakan tentang banyaknya Steemian pendatang baru yang menyapa dia di forum chat untuk meminta upvote. Tindakan seperti ini dianggap tidak sopan, bahkan, sangat tidak sopan.

Tahukah teman-teman dari mana kebanyakan pendatang baru ini berasal? Yak, dari Indonesia. Bahkan, Neoxian sempat bertanya-tanya apakah orang Indonesia memang sedemikian tidak sopannya.

Bersosialisasi

image

Source

Tiap Steemian memiliki cara sendiri untuk mendapatkan voting dari mereka pemegang Steem Power yang tinggi. Ada yang konsisten memberikan komentar bermakna di tiap postingan, ada yang berkomentar singkat dengan istilah yang khas seperti Nice post, Amazing, Thanks for sharing, ada juga yang secara brutal mengirimkan link postingan di kolom komentar postingan orang-orang, dan tentu saja ada yang terang-terangan meminta voting melalui forum chat seperti kasus yang saya sebutkan di atas.

Steemit pada dasarnya adalah sosial media. Ini artinya, kalau kita bermain Steemit ya harus dengan bersosialisasi. Cara paling mudah adalah dengan cara memberikan voting pada postingan orang lain dan memberikan komentar bergizi (meminjam istilah Steemian @ayijufridar) sehingga terjalin semacam ikatan emosional antara kita dan stemian yang lain. Sebaliknya, komentar yang nyata-nyata berisi permintaan untuk follow atau upvote biasanya tidak memberikan kesan positif. Percayalah, jika kita bersosialisasi dengan baik, lambat laun, tanpa dimintapun, rekan-rekan Steemian lain akan follow dan upvote kita dengan sendirinya.

Interaksi Lintas Budaya

Pengguna Steemit berasal dari seluruh dunia dengan latar belakang sosial dan budaya yang berbeda-beda. Kebiasaan yang dianggap lumrah di tempat kita bisa saja sebaliknya di tempat lain. Oleh karena itu, kita harus sangat hati-hati dalam berinteraksi dengan orang lain.

Menyapa pengguna Steemit melalui aplikasi chat untuk meminta voting bisa saja kita anggap bukan masalah besar menurut budaya kita. Tapi ternyata kita sekarang tahu bahwa tindakan tersebut dianggap sangat tidak sopan dan menganggu menurut kultur orang-orang luar negeri. Ada semacam batas-batas pribadi yang dilanggar.

Bagi yang pernah belajar tentang cross cultural understanding tentu paham bahwa parameter kesopanan antara orang Indonesia dengan orang asing berbeda. Kita bisa dengan bebas bertanya hal-hal pribadi pada orang yang baru kita kenal, tapi jika kita melakukan hal yang sama pada orang asing, mereka akan merasa tidak nyaman sama sekali. Contohnya adalah menanyakan umur. Orang Eropa dan Amerika akan menganggap kita lancang jika kita menanyakan berapa umur mereka. Sepele sekali kan?

Dalam upaya menarik perhatian Steemian lain khususnya yang bersteem power besar, kita juga seharusnya menerapkan etika bersosialisasi. Mereka itu juga manusia yang punya hati dan perasaan. Jadi kita juga harus punya tata krama dalam berinteraksi dengan mereka. Cari tahu sebanyak mungkin informasi tentang kebiasaan apa saja yang disukai atau tidak disukai oleh mereka. Jangan asal kirim link postingan untuk meminta upvote di kolom komentar atau melalui forum chat. Sudah banyak yang menyatakan bahwa ini tindakan yang tidak terpuji dan mereka sudah sepakat untuk mengacuhkan peminta-minta upvote seperti ini.

Menjaga Martabat

Membaca komentar-komentar postingan Neoxian, ternyata banyak Steemian bersteem power tinggi lain yang juga mengalami hal yang sama. Bahkan secara spesifik, ada yang menyebut peminta voting itu kebanyakan berasal dari Aceh.

Duh.

Tidak mengherankan ya jika banyak yang berasal dari Aceh. Bukan apa-apa, alasannya karena pengguna Steemit terbesar di Indonesia berasal dari Aceh. Jadi saya berasumsi bahwa banyak kawan-kawan kita yang baru saja gabung tapi kurang teredukasi dengan baik mengenai cara bermain Steemit.

Sangat disayangkan jika banyak Steemian luar negeri sudah memiliki persepsi negatif terhadap Indonesia karena tindakan beberapa Steemian yang egois. Jika ini terus terjadi, saya khawatir mereka akan menyamaratakan semua Steemian asal Indonesia punya attitude yang sama yaitu ‘pengemis upvote’. Tidak keren sama sekali kan?

Oleh karena itu, dalam berinteraksi dengan para Steemian luar negeri, sudah seharusnya kita berhati-hati karena disadari atau tidak, kita telah menjadi ‘duta-duta’ bangsa di mana saat kita bermain Steemit, ada ‘tugas’ tak tertulis untuk membawa nama baik daerah dan negara kita. Sedikit kita bertindak sembrono, bukan kita saja yang akan mendapat cap negatif, tapi juga negara kita, bahkan daerah kita secara spesifik (dalam hal ini Aceh).

Mungkin tidak semua Steemian peduli dengan masalah ini, dan terus saja melakukan kebiasaan meminta-minta voting melalui chat. Baiklah, itu pilihan mereka. Tapi buat saya pribadi, saya ingin bermain Steemit dengan tetap memegang etika dan menghormati batasan-batasan pribadi Steemian yang lain.

Bagaimana dengan teman-teman?

[English]



I feel embarrassed after reading this post. The poster, Neoxian, told us about so many newcomers on Steemit who greeted him in Steemit.chat and asked for upvotes. This is considered rude. In fact, it is very rude.

And do you know where those newcomers mostly come from? Yup, they are from Indonesia. In fact, Neoxian wondered if Indonesian people are just very rude.

Socializing

Each Steemian has their own way of getting votes from high steem power holders. Some give meaningful comments consistently, some drop common and short comments such as: Nice post, Amazing, Thanks for sharing. Some others brutally send link to their post in others’ comment section. And of course there are some others who blatantly ask for votes in Steemit.chat like I mentioned above.

Steemit is basically a social media. This means when we use Steemit, we have to socialize. The simplest way is to vote on other people's posts and provide ‘nutritious’ comments (I borrow this term from @ayijufridar) which will create an emotional bond. On the other hand, comments which asking for follow and upvotes do not give a positive impression. Trust me, if we socialize well, gradually, without being asked, other fellow Steemians will follow and upvote us voluntarily.

Cross Cultural Interaction

Steemit users come from all over the world with different social and cultural backgrounds. Habits that are acceptable in our place could be otherwise elsewhere. Therefore, we must be very careful in interacting with others.

Greeting Steemit users through the chat application to request voting might not be a major problem in our culture. But it turns out that this behavior is rude and disturbing for people outside Indonesia. There are personal boundaries being violated.

Those who have learned about cross cultural understanding will understand that the parameters of politeness between Indonesians and foreigners are different. We can freely ask private stuff to people we’ve just met, but if we do the same thing to foreigners, they will feel uncomfortable at all. An example is asking for someone’s age. Europeans and Americans think it is rude to ask how old they are.

In order get noticed by other Steemians, especially from those with high steem power, we have to apply social ethics. Those Steemians are also human having hearts and feelings. So we must pay attention to etiquettes in interacting with them. Find out as much information as you can about any habits they like or dislike. Do not just send post link to request upvotes in comment field or via chat forum. Many have said that this is annoying and they agree to ignore such Steemians.

Keeping the Dignity

Reading the comments below Neoxian’s post, it turns out that many other Steemian experiencing the same problem. One user specifically said that those asking for upvotes mostly come from Aceh.

Man!

It is not surprising that many come from Aceh. The reason is the biggest users of Steemit in Indonesia come from Aceh. So I assume that a lot of newcomers are poorly educated about how to use Steemit properly.

It is too bad that foreigners already have a negative perception towards Indonesia just because few Steemians are being selfish. If this continues, I am afraid they will generalize, thinking that all Indonesian Steemians are ‘upvote beggars'. Doesn’t sound cool at all right?

Therefore, in interacting with other Steemians overseas we should be careful because we realize it or not, we have become our nation’s 'ambassadors' in which there is an 'unwritten' duty to bring the good name of our specific region and country. A reckless act will harm us indicidually, and hurt our country and our region specifically (in this case Aceh).

Maybe not all Steemians care about this and keep asking for upvotes in Steemit.chat. Okay, that’s their choice. But for me, I will keep using Steemit with ethics and respect other Steemians’ personal boundaries.

How about you?



Thanks for stopping by and reading my post. If you enjoy it, please upvote, and resteem if you wish. I will really appreciate it.

Terima kasih sudah singgah di blog dan membaca tulisan saya. Jika sahabat Steemit suka, silahkan upvote, dan resteem jika mau. Saya sangat menghargainya.

Please follow @horazwiwik for more posts about sewing crafts, kids, travel, cultures, and other fun stuff

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Hey, im new in eSteem And i want more upvode And more follows If you can do for me upload and follow me back its will very goos for me👍👌

mungkin saya terlewat dengan postingan dy yang satu ini. beratti ini sudah yang kedua kalinya neoxian mengeluh tentang tingkah laku "sebagian" orang Indonesia.

pertama kali saya baca postingan dy saat awal-awal saya di steemit, sekitar juni-juli, dan malunya minta ampun. meskipun tidak berhubungan secara langsung.

kalau kita mau bergabung dan bersosialisasi dengan sesama Indonesia yang notabene bahasanya sama (tetap harus komunikasi dengan komunitas luar ya 😉). maka saya yakin postingan kita akan mendapat nilai yang baik, tanpa harus meminta upvote, atau secara tidak sopan mengirima chat ke orang lain.

Jadi semua kembali ke pengguna kita semua, mau menjadikan Image orang Indonesia seperti apa.
Jangan pernah meminta lebih bahkan mengejek pemerintah kalau kita sendiri tidak bisa menjaga nama baik Indonesia!

Oh, jadi sebelumnya neoxian pernah menulis tentang ini juga ya @ekavieka. Sy malah ngga tahu. Iya nih, mekipun kita ga ikut2an kirim2 chat dan minta vote, tp ikut tengsin banget. Sebab tulisan mereka dibaca byk orang, maaak....apa kata dunia.

Ya, sy harap sih kita semua ada itikad baik utk ikut menjaga nama negara kita.

Mungkin tak byk yg bs kita berikan utk negeri ini, tp setidaknya kita tak mencoreng moreng nama indonesia.

Semua kembali pada niat kita ikut bergabung ke steemit, lebih baik kita cari dan ajak teman, cari ajak dan teman, dan terus menerus, karena orang Indonesia itu adalah orang yang bermartabat dan lebih ramah, lebih toleran, lebih buanyak jumlahnya, kenapa kita tidak bersatu padu satuuntuk orang Indonesia, kita lebih bisa, karena kita beragam dan kaya raya.
Orang Indonesia lebih asyik,,hidup Indonesia!

Betul banget. Kita sebenarnya kan bangsa yg ramah dan toleran tp karena keegoisan atau ketidaktahuan beberapa orang, jadi byk yg menganggap indonesia itu sebaliknya

Ikut prihatin juga mbak, sungguh disayangkan bgt ya. Pdhl nggak semua orang Indonesia kaya gitu, wlpn banyak juga yg gitu sih :-D

iya @ikaputri3, seperti pepatah, nila setitik rusak susu sebelanga...lebih parah kalo nilanya banyak hahaha

Dalam hal ini sepertinya begitu mbak. Banyakan nilanya, hahaha

Embuhlah, nek sampek ono dolphin atau paus nulis postingan isine keluhan, berarti yo parah. Mugo2 ndang podho oleh pencerahan dan kembali neng dalan sing lurus hahaha

Meski tidak pernah meminta upvote sama siapa pun meski kawan dekat yang sudah punya Steem Power tinggi, risih juga membaca postingan ini @horazwiwik. Sebenarnya, ini bukan kasus baru. Sebelumnya juga sudah ada pertanyaan serupa terhadap Steemians dari Indonesia. Bahkan, secara tegas dalam Meet Up diingatkan @levycore agar kita jangan pernah "mengemis" upvote.
Benar bahwa di Steemit ini terjadi tranformasi dan interaksi budaya, termasuk budaya kita ke orang lain. Alangkah malunya jika mereka menganggap sikap lima atau sepuluh Steemians merupakan representasi dari karakter bangsa. Dignity lebih penting dari SBD.

Itulah bang, perumpamaannya, nila setitik, rusak susu sebelanga. Mungkin orang2 semacam ini terlalu bernapsu nyari dolar.😂

Martabat lebih utama dari SBD...

👍👍..

Postingan saya cuma saya sendiri yang vote, tidak masalah dan tetap semangat.

Ya @suci, we have to keep trying.