How Education Should Be ! "Phenomenon in Education"

in steemiteducation •  7 years ago  (edited)

images (2).jpg "Source Image"


Let us briefly analyze about the phenomenon of an Education that exists in our country, namely formal education. Not only a teacher who plays a role in a disciple's education, but as a parent also must play a full role to the education of his son. Parents should also pay attention, character, and potential of a child who is still in Education. Every human being must have the talent and potential of each, Therefore, as a parent must support and provide motivation to his son to achieve the ideals he wants for his future to come.

Marilah kita sejenak menganalisa tenteng fenomena sebuah Pendidikan yang ada di negara kita, yaitu Pendidikan yang bersifat formal. Tidak hanya seorang guru yang berperan dalam dunia Pendidikan seorang murid, namun sebagai orang tua juga harus berperan penuh terhadap Pendidikan anaknya. Orang tua juga harus memperhatikan nilai, kararkter, dan potensi seorang anak yang masih dalam Pendidikan. Setiap manusia pasti memiliki bakat dan potensi nya masing-masing. Oleh karena itu, sebagai orang tua harus mendukung dan memberikan motivasi kepada anaknya untuk mencapai cita-cita yang dia inginkan untuk masa depannya yang akan datang.

A child can not be forced his talent to choose according to what his parents want, for example: A child has the potential to become a Mechanical Engineer, he is an expert in that part. So what should be done by the parents is to support and provide direction and motivation to the children so that what he aspires to achieve. Not the opposite, parents want their children to be what they want. for example a child has a talent in the field of business, he aspires to become a reliable business man for his future, the fire of parents wanted him and forced him to become a doctor. Really it would be a back-end, and will lead to controversy between what a child's talent possesses and the willingness of his parents.

Seorang anak tidak bisa dipaksakan bakatnya harus memilih sesuai yang diinginkan orangtua nya, misalnya: Seorang anak memiliki potensi untuk menjadi seorang Teknik mesin, dia ahli di bagian itu. Maka yang seharusnya dilakukan oleh orang tua yaitu mendukung dan memberikan arahan serta motivasi kepada ankanya supaya apa yang dia cita-citakan tercapai. Bukan malah sebaliknya, orang tua menginginkan anaknya untuk menjadi apa yang dia iniginkan, misalnya seorang anak tersebut mempunyai bakat dibidang bisnis, dia bercita-cita untuk menjadi seorang pembisnis yang handal untuk masa depannya, tapi orang tua menginginkan dia dan memaksanya untuk menjadi seorang dokter. Sungguh hal itu akan menjadi tolak belakang dan akan menyebabkan terjadinya kontrovensi antara apa yang bakat dimiliki oleh anak dengan kemauan orang tuanya.

PhotoGrid_1505821225578.jpg Picture illustration "Source Image - Instagram"



How With The World Of Education?

12120381_1637530799853910_2074686370_n.jpg Picture illustration "Source Image - Instagram"

Is a school with a strict regulatory system that will make disciples discipline?, sometimes it is true. But without us knowing it will make students become depressed, because logically “A circus lion learns to sit in a chair because it is only scared at the whip, The lion is only trained, not educated”. So in this case, we should be able to distinguish between trained and educated.

Bagaimana Dengan Dunia Pendidikan?

Apakah sekolah dengan sistem peraturan yang ketat dan tegas akan membuat murid menjadi disiplin?, terkadang memang benar. Tapi tanpa kita sadari itu akan membuat murid menjadi tertekan, karena secara logika “Seekor singa sirkus belajar duduk di kursi karena hanya takut di cambuk, singa ini hanya terlatih, bukan terdidik”. Jadi dalam hal ini, kita harus bisa membedakan antara terlatih dengan terdidik.

Basically, Education is not to compete and make students compete to get the highest score by all means, only focus on passing and resigning to the cruel Education system. But in the world of Education a student must discover his potential and talent, so that more directed to be what he is in the future as a successor generation of nation and state. The World of Education is not just for the pursuit of values, but for making the mind and brain intelligent.

Pada dasarnya, Pendidikan bukan untuk bersaing dan membuat murid berlomba-lomba untuk mendapatakan nilai tertinggi dengan segala cara, hanya fokus untuk lulus dan pasrah terhadap sistem Pendidikan yang kejam. Tapi dalam dunia Pendidikan seorang murid harus menemukan potensi dan bakatnya, supaya lebih terarah untuk jadi apa dia di masa yang akan datang sebagai penerus generasi bangsa dan negara. Dunia Pendidikan bukan hanya untuk mencari nilai semata, namun untuk membuat otak dan pikiran menjadi cerdas.

Education by relying solely on rote and text book can make a student tormented for the rest of his life. Memorizing will only make the brain more load and increase the pressure in the mind, the effect will make the mind a dead end, so it will kill human creativity to develop the talent and creativity to work. Memorizing without understanding it is the same as a silly thing, maybe by memorizing will speed up a student to graduate in school, but will not develop his science, of course it is not innovative. So, understanding is more important in a science, because humans can experiment and make useful works or recent discoveries.

Dunia Pendidikan dengan hanya mengandalkan hafalan dan teks book bisa membuat murid tersiksa seumur hidupnya. Menghafal hanya akan membuat otak menjadi beban dan menambah tekanan dalam pikiran, efeknya akan membuat pikiran menjadi buntu, sehingga akan membunuh kratifitas manusia untuk mengembangkan bakat dan kreatifitasnya untuk berkarya. Menghafal tanpa memahami itu sama saja dengan hal konyol, mungkin dengan berhafal akan mempercepat seorang murid untuk lulus di sekolahnya, tapi tidak akan mengembangkan ilmu nya, tentu saja itu tidak inovatif. Jadi, memahami itu lebih penting dalam sebuah ilmu pengetahuan, karena manusia tersebut bisa bereksperimen dan membuat karya-karya atau penemuan terbaru yang berguna.

11875313_1500818870232568_1839093520_n.jpg Picture illustration "Source Image - Instagram"

The most important thing is do not think if the world of Education is a race, that anyone who is not smart he will be defeated by a competitor and can not survive. It will make the pupils become stiff and unable to express their potential and talents. Should Students should be able to work to find a new discovery, a new breakthrough, not only with great talk with good value and high value will work in overseas companies. A student should be taught to gain knowledge that makes his brain and his mind more intelligent, also open his mindset about a science, not taught to get high grades in school.

Hal yang paling penting adalah jangan menganggap jika dunia Pendidikan itu merupakan sebuah perlombaan, bahwa siapa siapa saja yang tidak pintar dia akan dikalahkan oleh pesaing dan tidak dapat bertahan hidup. Hal tersebut akan membuat murid menjadi kaku dan tidak dapat mengekspresikan potensi dan bakatnya. Semestinya seorang murid bisa berkarya untuk bisa menemukan sebuah penemuan baru, sebuah terobosan terbaru, tidak hanya dengan omonngan besar dengan nilai yang bagus dan nilai yang tinggi akan bekerja di perusahaan luar negeri. Seharusnya seorang murid diajarkan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan yang membuat otak dan pikirannya semakin cerdas, juga terbuka pola pikir nya tentang sebuah ilmu, bukan diajarkan untuk mendapatkan nilai yang tinggi di sekolahnya.

In addition, the thing that became a phenomenon in the world of Education is vying to be number one. with all the efforts of students to get the highest score and willing to compete with all the students in school. They neglect the moral value that shapes his Educational character to be a useful person for the country and the world. So do not be surprised if now many born the corrupt, many world leaders are highly educated but behave inappropriately. Is this a system failure in Education? By creating a goal of Education is very materialistic.

Selain itu, hal yang menjadi fenomena dalam dunia Pendidikan adalah berlomba-lomba untuk menjadi nomor satu, dengan segala upaya dilakukan murid untuk mendapatkan nilai tertinggi dan rela untuk bersaing dengan semua murid yang ada disekolah. Mereka mengabaikan nilai moral yang membentuk karakter Pendidikan nya menjadi orang yang berguna bagi negara dan dunia. Makanya tidak heran jika sekarang banyak lahir para koruptor, banyak pemimpin dunia yang berpendidikan tinggi namun berperilaku dengan tidak baik. Apakah ini sebuah kegagalan sistem dalam dunia Pendidikan? Dengan membuat sebuah tujuan Pendidikan sangat materialistis.

12783471_1025746624147200_1500652379_n.jpg Picture illustration "Source Image - Instagram"

Learning is not just bound to the textbook, as it still exists in the world of Education at this time, let alone just focus on the value and exam results. But develop every creativity, potential and talent that every student has. Everyone must know about the theories of science, for example: That salt water can be a good electrical conductor ", it is an elementary school lesson. But not everyone is trying to put it into practice. All the science learned by every student if not practiced will be useless. It would be useless to learn from primary school to college, why is that? Because we have focused only with memorization and text book instead of practicing it.

Belajar itu tidak hanya terikat dengan teks book, seperti yang masih ada dalam dunia Pendidikan pada saat ini, apa lagi hanya menitik beratkan pada nilai dan hasil ujian. Tapi kembangkan lah setiap kreatifitas, potensi dan bakat yang dimiliki setiap murid. Setiap orang pasti tau tentang teori-teori ilmu pengetahuan, contohnya: Bahwa air garam bisa menjadi pengantar listrik yang bagus” ,itu merupakan sebuah pelajaran sekolah dasar. Tapi tidak semua orang untuk mencoba mempraktikkannya. Semua ilmu pengetahuan yang dipelajari oleh setiap murid jika tidak di praktikkannya akan menjadi sia-sia. Akan menjadi tidak berguna kita belajar dari sekolah dasar sampai ke perguruan tinggi, kenapa demikian? Karena kita sudah terfokus hanya dengan hafalan dan teks book bukan mempraktikkannya.

The world of Education and school is not just about looking for value. But with school we can find science according to the talent, potential and interest that we expect. School is not a means of printing the generations to become robots working in various institutions and companies. But the world of Education and school a place that gives understanding to humans, how widespread the science to learn that can be applied in life to be better for yourself and the country. Even they are educated and have knowledge that will create the robot in the future, not humans who were made robots to pursue their education in school.

Dunia Pendidikan dan sekolah bukan hanya sekedar untuk sekedar mencari nilai. Tapi dengan sekolah kita bisa menemukan ilmu sesuai dengan bakat, potensi dan minat yang kita harapkan. Sekolah bukan sarana mencetak para generasi untuk menjadi robot yang bekerja di berbagai lembaga dan perusahaan. Tapi dunia Pendidikan dan sekolah sebuah tempat yang memberikan pemahaman kepada manusia betapa luasnya ilmu pengetahuan yang harus di pelajari yang bisa diterapkan dalam kehidupan untuk menjadi lebih baik untuk diri sendiri dan negara. Bahkan merakalah yang berpendidikan dan memiliki ilmu yang akan menciptkan robot di masa yang akan datang, bukan manusia yang dijadikan robot untuk menempuh pendidikannya disekolah.

11910479_739602312851741_2097988152_n.jpg Picture illustration "Source Image - Instagram"

12070606_1645178029074686_1639484907_n.jpg Picture illustration "Source Image - Instagram"

I don't know about the Education system that exists worldwide, but in this case I am trying to learn with some of the existing Education system in developed countries, such as: Japan, America, France, Germany, Canada, and UK. We can see about how human resources are formed in developed countries in the world of Education. they form and develop each talent and potential students to become something of the future for their country. It is not surprising that every developed country was born to many scientists, professors, and other experts who created many new discoveries in this modern world from time to time.

Saya memang tidak tau tentang sistem Pendidikan yang ada diseluruh dunia, namun dalam hal ini saya mencoba untuk mempelajari dengan beberapa sistem Pendidikan yang ada di negara maju, seperti: Jepang, Amerika, Prancis, Jerman, Kanada, Inggris dan lain-lain. Kita bisa melihat tentang bagaimana sumber daya manusia yang dibentuk di negara maju tersebut di dunia Pendidikan, mereka membentuk dan mengembangkan setiap bakat dan potensi murid untuk menjadi sesuatu dimasa depan untuk negaranya. Tidak heran jika disetiap negara maju banyak lahir para ilmuwan, professor, dan para ahli lainnya yang banyak menciptakan penemuan-penemuan baru di dunia yang modern ini dari masa ke masa.

images (24).jpg "Source Image"

Paradigm that we can observe now in the world of Education is when the schools competing to print each other's workforce, improve the rank of value, and the competitive level. Often in the Education world leveling potential by doing assessment in the exam, if a student can not take the exam well then the student is considered stupid. Though basically not so, because in fact every human being has different potential and talents that look unique.

Paradigma yang bisa kita amati sekarang dalam dunia Pendidikan adalah ketika sekolah saling berlomba-lomba untuk mencetak tenaga kerja, meningkatkan peringkat nilai, dan tingkat kompetetif. Seringkali dalam dunia Pendidikan menyamaratakan potensi dengan melakukan penilian dalam ujian, apa bila seorang murid tidak dapat mengikuti ujian dengan baik maka murid tersebut dianggap bodoh. Padahal pada dasarnya tidak demikian, karena sesungguhnya setiap manusia memiliki potensi dan bakat yang berbeda-beda yang terlihat unik.

A student must be serious in learning, but not just for graduation. Do not learn just to be successful, but to raise the soul and science that will change the face of the world for the better in the future. Thus, the real success will be with him.

Seorang murid memang harus serius dalam hal belajar, tapi bukan sekedar unutk lulus saja. Jangan belajar hanya untuk sukses saja, tapi untuk membesarkan jiwa dan ilmu pengetahuan yang akan merubah wajah dunia untuk lebih baik kedepannya. Dengan demikian, kesuksesan yang sesungguhnya akan mendampinginya.

belajar-bisnis-online-bersama-koombis.com_12.png "Source Image"

I'm sorry, I don't mean to criticize the world of Education and school, but just want to open the mindset for anyone who reads this post. because I also have felt to be a student to college until finished or graduated.

Mohon maaf, saya tidak bermaksud untuk mengkritik dunia Pendidikan dan sekolah, tapi hanya ingin membuka pola pikir bagi siapa saja yang membaca postingan ini. karena saya juga pernah merasakan menjadi seorang murid hingga menjadi seorang mhasiswa di perguruan tinggi sampai selesai atau tamat.

Best Regards: @makhzar

DSC_0704.JPG



I hope you like this post and enjoy it :)



image


SALAM KOMUNITAS STEEMIT INDONESIA

TERUS BERKARYA

SUKSES UNTUK KITA SEMUA

BRAVO

THANKYOU .

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

The Quran is a child intelligence factory, a fact that the West is trying to hide !!!
The more words the child learns at the age of three to seven years, the greater the level of mental intelligence.
In a study conducted by the English and the French about the Muslim child in Ottoman times, they found that the 7-year-old child learns 77,493 words by memorizing the Qur'an and Ibn Malik's (and this is the equivalent of a young man of our time in his 30s)
The English and the French concluded from this joint study that the reason for the strength of the great Muslim individual is to write the Koran.
France and England abolished the books and replaced us with modern schools that depend on playing in the dangerous years of the life of reason.
Which led to the learning of the Arab child 3 thousand words only
While the Western child learns 13 thousand words ..
This is a cry to all parents and mothers on you Koran to build the generation that will greet this nation and the banner of Azztha.
Which made me happy

@makhzar got you a $1.52 @minnowbooster upgoat, nice!
@makhzar got you a $1.52 @minnowbooster upgoat, nice! (Image: pixabay.com)


Want a boost? Click here to read more!

Very good post my friends..., good luck

Thankyou sir, I hope you like my post and thanks for visit at my blog

really worth reading.well done!

Thankyou verymuch :)

Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by makhzar from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews/crimsonclad, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows and creating a social network. Please find us in the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.

This post has received a 0.78 % upvote from @drotto thanks to: @banjo.

Nice post tgk mahzar.
Salam kangeun dari abu.

Terimakasih abu
salam kangen juga untuk abu
kupi sikhan bek tuwe :D

This post has received a 1.99 % upvote from @booster thanks to: @makhzar.

This post has received a 2.16 % upvote from @bellyrub thanks to: @makhzar.