A. Pengertian Kepemimpinan Kepala Sekolah
Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin yang maksudnya adalah orang yang dikenal oleh banyak orang dan berusaha mempengaruhi para pengikutnya untuk merealisir visinya. Hoy dan Miskel dalam Sagala, menjelaskan bahwa pemimpin harus mempunyai hubungan dengan bawahan yang sifatnya mendukung dan meningkatkan rasa percaya diri dengan menggunakan kelompok dalam perbuatan keputusan. Ditambahkan, motivasi secara implisit menunjukkan bahwa pimpinan organisasi berada ditengah-tengah para bawahan guna untuk memberikan bimbingan, pengarahan, instruksi, nasehat, dan koreksi tentang segala tugas jika diperlukan. Sedangkan secara eksplisit, bahwa dalam operasional pimpinan memberikan jasa-jasa dan beberapa rangsangan atau insentif.
Berbicara mengenai tentang kepemimpinan tidak dapat dilepaskan dari pemimpin, interaksi pemimpin dan orang yang dipimpin, tujuan yang hendak dicapai, situasi pekerjaan dan situasi organisasi, kelompok yang ada dalam organsasi dan lingkungan yang dipimpin dalam sebuah kepemimpinan.
Untuk memenuhi kepemimpinan pendidikan yang menganut paradigma profesional ada 6 (enam) benar harus dipenuhi yaitu (1) proses yang benar, (2) struktur yang benar, (3) orang yang benar, (4) informasi yang benar, (5) keputusan yang benar, dan (6) imbalan penghargaan yang benar. Kepemimpina yang sesuai dengan enam benar adalah seorang pendidikan (1) memiliki pengetahuan dan kecakapan profesional tinggi; (2) memiliki kapasitas intelktual dan kognitif tinggi; (3) memegang nilai, integritas dan kecakapan inter-profesional tinggi; dan (4) kemampuan managerial yang tinggi. Hal ini penting dalam hal ini adalah orang yang profesional. Para ahli menyatakan tidak ada kepemimpinan yang baik untuk semua situasi, sehingga masing-masing memiliki keunggulan yang berbeda-beda. Kepemimpinan tidak hanya berkenaan dengan gaya yang ditampilkan oleh pemimpin, karena tidak satu gayapun dapat diterapkan secara konsisten pada beragam situasi organisasi.
Sementara pemberian motivasi kepada bawahan menurut Hasibuan, mempunyai beberapa tujuan yaitu dapat mengubah perilaku sesuai dengan harapan pimpinan, meningkatkan kegairahan kerja, meningkatkan disiplin, meningkatkan prestasi, meningkatkan moral, meningkatkan rasa tanggung jawab, meningkatkan efesensi dan meningkatkan partisipasi.
Kepemimpinan merupakan suatu kekuatan yang penting dalam rangka pengelolaan, oleh karna itu kemampuan memimpin secara efektif merupakan kunci keberhasilan. Kepemimpinan merupakan salah satu fungsi manajemen yang sangat penting untuk mencapai tujuan organisasi. Dengan tugas yang amat berat diemban, kepemimpinan seolah-olah diharuskan menghadapi berbagai macam faktor seperti struktur atau tatanan, koalisi, kekuatan, kekuasaan, dan kondisi lingkungan organisasi. Disamping itu kepemimpinan dapat dijadikan sebagai alat yang menyelesaikan suatu masalah yang menimpa sebuah organisasi.
Seorang pemimpin mendesain pekerjaan beserta mekanismenya, didukung staf yang melaaksanakan tugas sesuai kemampuan dan ahlinya. Pemimpin menggunakan pengaruh atas dasar wewenang atau hak kekuasaannya dalam menggerakkan suatu sistem sosial guna untuk mncapai tujuan sistem sosial. Jadi, kepemimpinan sebagai proses menciptakan visi dan misi, mempengaruhi sikap, perilaku, pendapat, nilai-nilai, norma dan sebaigainya dari pengikutnya. Boleh juga kita katakan bahwa kepemimpinan adalah kemampuan atasan dalam mempengaruhi perilakau bawahan maupun kelompok dalam sebuah organisasi.
Kepemimpinan berperan dalam melindungi isu-isu pengaturan organisasi yang tidak tepat, yang menyangkut distribusi kekuatan yang menjadi penghalang tindakan efektif, kekurangan berbagai sumber, prosedur yang dianggab tidak baik, yakni masalah-masalah organisasi yang lebih mendasar atau pokok masalah. Istilah kepemimpinan diartikan bermacam macam. Hal ini tergantung pada sudut pandang dan pergertian para ahli dalam membahaskannya. Beberapa batasan pengertian kepemimpinan yang diuraikannya yang berkaitan dengan penelitian yang menjadi sasarannya.
Fiedler dan Stogdil mendefenisikan kepemimpinan sebagai berikut ini:
Dengan perilaku kepemimpinan dimaksud pada umumnya adalah beberapa tindakan khusus, dimana pemimpin itu terlibat dengan cara-cara pengarahan dan pengkoordinasikan pekerjaan anggota kelompok, keikusertaan dalam tindakan-tindakan ini dapat berupa hubungan kerja yang struktur dalam menghadapi atau mengkritik anggota kelompok, keikusertaan dalam menghadapi atau mengkritik anggota kelompok, dan menunjukkan konsiderasi bagi kesejahteraan dan perasaan-perasaan anggota mereka.
Kepemimpinan sebagai keterampilan itu kemampuan seseorang mempengaruhi perilaku orang lain, baik yang kedudukannya lebih tinggi, setingkat maupun yang lebih rendah darinya, dalam pikiran dan bertindak agar perilaku yang semula mungkin individualistik dan egosentrik berubah menjadi perilaku organisional. Stokdill mengklarifikasikan sebagai berikut ini:
- Kepemimpinan sebagai alat mencapai tujuan.
- Kepemimpinan sebagai penggunaan pengaruh.
- Kepemimpinan sebagai tindakan atau tingkah laku.
- Kepemimpinan sebagai hubungan kekuasaan.
- Kepemimpinan sebagai suatu kepribadian.
- Kepemimpinan sebagai seni mempengaruhi orang lain.
- Kepemimpinan sebagai bentuk persuasif.
- Kepemimpinan sebagai perbedaan struktur.
- Kepemimpinan sebagai fokus proses-proses kelompok.
Dengan mengkaji pendapat-pendapat tentang kepemimpinan pada umumnya, ternyata setiap ahli memiliki perbedaan tentang mengartikan sebuah pengertian kepemimpinan, namun pada dasarnya visinya sama saja, dan tergantung pada sudut pandangnya. Jadi kesimpulan dari berbagai pendapat dari defenisi kepemimpinan adalah sebagai berikut ini: - Adanya seorang yang disebut pemimpin.
- Adanya kelompok yang dipimpin.
- Adanya aktivitas.
- Adanya suatu tujuan.
- Adanya interaksi, dan.
- Adanya kekuasaan.
Dilingkungan masyarakat, dalam organisasi baik formal maupun non formal selalu ada seseorang yang lebih besar dari yang lain. Seseorang yang memiliki kemampuan lebih tersebut kemudian diangkat atau ditunjuk sebagi orang yang dipercayakan untuk mengatur orang lainnya. Biasanya orang seperti itu disebut pemimpin, dari kata pemimpin itulah kemudian muncul istilah kepemimpinan setelah proses yang panjang. Masalah kepemimpinan sama tuanya dengan sejarah manusia, dalam kepemimpinan dibutuhkan manusia karena adanya keterbatasan.
“Kepemimpinan adalah aktivitas yang dapat mempengaruhi orang-orang agar mau bekerjasama untuk mencapai beberapa tujuan yang diinginkan”. Cara pemimpin mempengaruhi orang lain, dalam hal ini adalah bawahannya, dapat bermacam-macam, antara lain dengan memberikan gambaran masa depan yang baik, memberi imbalan, melimpahkan wewenang, mempercayai bawahan, memberikan penghargaan, memberikan kedudukan, memberikan tugas, memberikan tanggung jawab, memberikan kesempatan mewakili, mengajak dan membujuk kearah yang lebih baik.
Yang dimaksud dengan kepemimpinan adalah: suatu pokok dari keinginan manusia yang besar untuk mengarahkan potensi organisasi. Kepemimpinan juga satu penjelas yang paling populer untuk keberhasilan atau kegagalan dari organisasi. Artinya organisasi sekolah atau instansi pendidikan jika dinyatakan berhasil dan gagal, faktor penentu utamanya adalah kepemimpinan. Kepemimpinan yang kuat dan tangguh serta memiliki komitmen yang kuat dalam menyelenggarakan program sebuah organisasi yang diperlukan dalam membimbing.
Pengertian tersebut menunjukkan bahwa kepemimpinan merupakan rangkaian untuk mempengaruhi orang lain dengan mencapai sasaran yang diperlukan. Tercapainya sasaran ini sangat tergantung pada kepemimpinan sedikinya mencakup tiga hal yang saling berhubungan, yaitu adanya pemimpin dan karakteristiknya, adanya pengikut, serta adanya situasi kelompok tempat dan anggota yang saling berinteraksi.
Winardi mengemukakan tentang pengertian kepemimpinana, kepemimpinan adalah “suatu kemampuan yang melekat pada diri seseorang yang memimpin, dan tergantung dari macam-macam faktor internal maupun eksternal”. Kepemimpinan sebagai rangkaian kegiatan penataan berupa kemampuan mempengaruhi orang lain dalam situasi tertentu agar tersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang teah ditetapkan.
Seorang pemimpin harus menjadi simbol yang benar-benar mantap, karena dia adalah orang yang menempati suatu kedudukan tertentu dala organisasi formal, atau seseorang dengan kemampuan-kemampuan yang diperlukan untuk mewujudkan tujuan kelompok secara sengaja.
Kepemimpinan dalam Islam merupakan masalah yang sangat krusial selain berhubungan dengan manusia juga langsung bertanggung jawab dengan pencipta yaitu Allah swt sebagai bukti ketaatan dan kepatuhan manusia kepada Allah swt, dalam surat Al-Anbiya’ ayat 73 Allah swt berfirman:
Artinya: Kami Telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah kami dan Telah kami wahyukan kepada mereka mengerjakan kebajikan, mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, dan hanya kepada kamilah mereka selalu menyembah.
Dalam hadis Rasulullah saw riwayat ibnu Umar ra: dari Nabi saw. Bahwa beliau bersabda: ketahuilah! Masing-masing kamu adalah pemimpin, dan masing-masing kamu akan dipertanggung jawaban terhadap apa yang dipimpin. Seorang raja yang memimpin rakyat adalah pemimpin, dan ia akan diminta pertanggungjawabkan terhadap yang dipimpinnya. Seorang suami adalah pemimpin anggota keluarganya, dan ia akan diminta pertanggungjawaban terhadap mereka. Seorang istri juga pemimpin bagi rumah tangga serta anak suaminya, dan ia akan diminta pertanggungjawab terhadap yang dipimpinnya. Seorang budak juga pemimpin atas harta tuannya, dan ia akan diminta pertangggungjawaban terhadap apa yang dipimpinnya. Ingatlah! Masing-masing kamu adalah pemimpin dan masing-masing kamu akan diminta pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya. (Shahih Muslim No.3408).
Bagi setiap umat ada pemimpin yang dipercayai, sehingga mereka dapat mengerjakannyan tentang kebenaran, kebaikan dan kemudian dengan keteladanannya. Pemimpin harus menjadi penolong, menggerakkan, mengarahkan, dan membimbing anggota organisasi untuk memenuhi kehendak Allah swt.
Bagi masyarakat yang demokrasi dewasa ini kepemimpinan memegan tombak penting dalam mengelola suatu organisasi yang dipimpinnya, karena dengan kepemimpinan yang baik organisasi dapat berjalan dengan baik pula, itulah pengaruh seorang pemimpin. Menurut pandangan Sahertian dan Danin mengemukakan: Kepemimpinan dipandang sebagai suatu keterampilan (skill) sehingga diperlukan latihan. Kemudian kepemimpinan dapat ditelaah dari berbagai segi, tergantung dari konseb kepemimpinan melahirkan berbagai pendkatan atau teiri kepemimpinan yang beragam pula. Sehingga efektivitas kepemimpinan dapat diidentifikasi dari berbagai kriteria sesuai konsep kepemimpinan yang dipergunakan.
Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan yang melekat pada diri seseorang yang memimpin, dan tergantung dari macam-macam faktor intern maupun faktor ekstern. Kepemimpinan sebagai rangkaian kegiatan penataan berupa kemampuan mempengaruhi prilaku orang lain dalam situasi tertentu agar bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Seorang pemimpin harus menjadi simbol yang betul-betul ideal, seorang yang menempati suatu keduduan tertentu dalam organisasi formal, atau seseorang dengan kemampuan-kemampuan yang diperlukan untuk mewujudkan tujuan kelompok. Keadaan yang selalu berubah mempengaruhi dan perkembangan suatu organisasi yang senangtiasa berubah tersebut menuntut perubahan dan perkembangan sifat-sifat, kemampuan, dan perilaku kepemimpinan seorang pemimpin.
Kepemimpinan sebagai kemampuan untuk menggerakkan, mempengaruhi, memotivasi, mengajak, mengarah, menasehati, membimbing, menyuruh, memerintah, melarang, dan menghukum, serta membina dengan maksud agar manusia sebagai media manajemen mampu bekerja dalam rangka mencapai tujuan administrasi secara efektif dan efesien.
Maka dari macam-macam batasan tersebut dapat dinyatakan bahwa kepemimpinan adalah seseorang untuk mempengaruhi, mengarahkan, dan mengkoordinasikan aktivitas bawahan melaui cara tertentu dalam situasi tertentu guna untuk mencapai tujuan bersama sebagaimana telah ditetapkan. Dalam penelitian ini kepemimpinan ditelaah perilaku atau kepemimpinan sebagai fungsi kelompok yang memamdang efektivitas organisasi sebagai fungsi perilaku kepemimpinan kepala sekolah yang bersangkutan.
B. Kepemimpinan Pembelajaran
Kepala sekolah sebagai kepemimpinan pembelajaran harus memahami dan menyadari sepenuhnya bahwa melayani dengan prima kepada guru, siswa, dan orangtua siswa merupakan prioritas karena urusan utamanya adalah pembelajaran yang melibatkan ketiga unsur tersebut. Jadi, kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran lebih menekankan pada pelayanan prima dari pada menggunakan kekuasaannya.
Salah satu hal positif yang dilakukan kepala sekolah di sekolah adalah peran sebagai pemimpin pembelajaran. Kepemimpinan pembelajaran atau kepemimpinan instruksional adalah kepemimpinan yang menekankan pada komponen-komponen yang terkait erat dengan pembelajaran, meliputi kurikulum, proses belajar mengajar, penilaian, pengembangan guru, layanan prima dalam pembelajaran, dan pembangunan komunitas belajar di sekolah.
Kepemimpinan pembelajaran merupakan aktivitas Kepala Sekolah yang kesehariannya mempengaruhi orang-orang yang menjalankan kegiatan akademik disekolah, mereka adalah guru dan staf edukatif atau staf teaching. Kesibukan utamanya berhubungan dengan guru, baik secara perorangan maupun kelompok untuk memperbaiki dan meningkatkan kegiatan akademik, yaitu meningkatkan kegiatan mutu belajar mengajar. Konsep kepemimpinan pembelajaran terfokus kepada peningkatan mutu akademik, bukan pada kesibukan menangani administrasi sekolah seperti gedung, sarana fasilitas atau keuangan. Seluruh kesibukannya diperuntukkan mempengaruhi kegiatan akadmik di sekolah yang berkaitan dengan pembelajaran yang ada disekolah. Pimpinan bekerja sama dengan guru dan statnya baik individu maupun kelompok untuk bahu membahu memikirkan dan memecahkan masalah mutu pendidikan di sekolahnya. Yang diutamakan untuk mendapat prioritas dalam aktivitasnya adalah memperbaiki dan meningkatkan mutu belajar mengajar dengan memperbaiki kinerja guru yang menanganinya. Konsep kepemimpinan pembelajaran menetapkan guru sebagai pedoman utama dalam peristiwa pembelajaran yaitu sebagai agen utama bagi terjadinya proses pembelajaran. Guru merupakan faktor terpenting dalam peristiwa terjadinya proses belajar melalui kegiatan guru mengajar. Dalam kepemimpinan pembelajaran faktor utama yang harus dipengaruhinya adalah guru agar mereka mengutamakan perbaikan mutu mengajar supaya terjadi peningkatan pada proses belajar mengajar. Peningkatan kemampuan mengajar guru akan berpengaruh terhadap pertumbuhan prestasi belajar murid yang menjadi tanggung jawabnya. jika guru belajar, tumbuh, dan bertambah mampu, karena supervisor membimbing pertumbuhan guru, murid juga akan tumbuh pesat dalam kepandaian. Konsep ini berbeda dan bertentangan dengan konsep dan pengertian kepemimpinan pada umumnya yang biasanya menekankan kepada terselenggaranya kelancaran sebuah organisasi, yang tidak melakukan konsentrasi pada pertumbuhan mutu akademik. Pendekatan kepemimpinan pembelajaran didasarkan pada pendapat bahwa pengajaran merupakan aspek utama dalam sekolah yang dapat diperbaiki dan ditingkatkan dengan memberikan bimbingan dan layanan profesional pada mereka yang bertanggungjawab dalam menjalankan tugas akademik. Peningkatan kinerja guru yang melaksanakan tugas pembelajaran menjadi pusat perhatian untuk ditingkatkan. Sebab disitulah inti permasalahan sekolah dalam meningkatkan mutu pembelajaran. Kepemimpinan pembelajran berusaha mempengaruhi guru-guru dan tenaga akademik lainnya agar berusaha memperbaiki dan menyempurnakan mutu layanan belajar suaya peserta didik memperoleh bimbingan dan bantuan yang diperlakukannya ketika mereka belajar. Oleh karena itu, kepemimpinan pembelajaran berfokus pada guru karena mereka yang menanganinya. Peningkatan mutu pembelajaran dicapai dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru yang melaksakannya, mereka dibina supaya menjalankan tugas dengan baik. Mereka dibina agar kecakapan dan kesanggupan yang mereka miliki dicurahkan sepenuhnya untuk meningkatkan proses belajar peserta didik dikelas yang menjadi tanggung jawabnya. Kemampuan dikembangkan, seluruh potensinya dimamfaatkan kepada untuk menangani pembelajaran. Sesungguhnya guru-guru memiliki potensi yang besar pada dirinya masing-masing, namun potensi tersebut belum dinyatakan pada aktifitas kegiatan mengajar secara penuh karena belum memperoleh rangsangan dan motivasi dari pengawas selaku supervisor ataupun pimpinan sekolah maupun seniornya. Kepemimpinan pembelajaran merupakan kemampuan dalam mempengaruhi mereka untuk memberi motivasi dan menyadarkan supaya guru-guru bekerja dengan sepenuh kapasitas kemampuan. Kesadaran bekerja yang tulus dalam menjalankan tugas mengajar itulah yang nampak dalam kegiatan belajar peserta didik, sehingga secara berkelanjutan akan meningkatkan mutunya.
Cara-cara kepala sekolah melaksanakan kepemimpinan pembelajaran di sekolah adalah sebagai berikut ini: - Memfasilitasi penyusunan tujuan pembelajaran dan standar pembelajaran.
- Melakukan sosialisasi tujuan pembelajaran dan standar pembelajaran.
- Memfasilitasi pembentukan kelompok kerja guru.
- Menerapkan ekspektasi yang tinggi.
- Melakukan evaluasi kinerja guru dan tindak lanjut pengembangannya.
- Membentuk kultur sekolah yang kondusif bagi pembelajaran.
- Membangun learning person dan learning school.
- Menyediakan sebagian besar waktu untuk pembelajaran dan selalu mempunyai waktu untuk guru dan siswanya.
- Melayani dengan prima kepada guru, siswa, dan orang tua siswa.
- Melakukan koordinasi terhadap guru, siswa, dan orangtua siswa.
- Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap keberhasilan pembelajaran.
Keinginan kepala sekolah melaksanakan pengawasan berbasis supervisi dalam bentuk pengawasan profesional kearah yang lebih sungguh-sungguh untuk meningkatkan mutu pembelajaran PAI disekolah, merupakan suatu kebutuhan yang nyata, kesadaran bahwa pada saat sekarang ini upaya peningkatan mutu harus menjadi prioritas dan kebutuhan belajar sebab menghadapi perkembangan kemajuan yang semakin pesat, persaingan antar sekolah dan mengikuti perkembangan zaman. Untuk keperluan yang demikian itu, waktu yang seharusnya dilaksanakan lebih banyak memperhatikan peningkatan mutu profesional guru, sebab setiap peningkatan kemampuan profesional guru akan dialirkan menjadi proses belajar mengajar yang lancar melalui kepemimpinan pembelajaran.
Guru sebagai penentu mutu pendidikan haruslah bermutu dan bekinerja dengan baik dalam era globalisasi dengan berusaha menguasai beragai macam teknologi informasi dan komunikasi, karna salah satu aspek yang mengalami perubahan yang sangat dahsyat adalah kemajuan teknologi informasi dan komunikasi serta transportasi yang membuat dunia ini terasa semakin sempit. Guru sebagai penentu mutu pendidikan dalam sistem pendidikan nasional memiliki peranan yang sangat strategis dalam proses pembelajaran secara khusus dan dalam proses pendidikan secara umum. Maka bagi setiap kepala sekolah yang profesional pasti menciptakan guru-guru yang profesional sehingga lahirlah siswa-siswa yang berhasil dalam pendidikan. Karena tujuan utama kepemimpinan pembelajaran adalah memberikan layanan prima kepada semua siswa agar mereka mampu mengembangkan potensi, bakat, minat dan kebutuhannya.
Guru sebagai pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan bimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi para pendidik di jenjang pendidikan tinggi (Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Bab XI pasal 39 tentang Sistem Pendidikan Nasional). Oleh karena itu, para guru wajib mengembangkan kemampuan profesionalnya agar dapat meningkatkan kinerja dalam melaksanakan tugas, karena pendidikan dimasa yang akan datang menuntut keterampilan profesi pendidikan yang bermutu.
Guru sebagai tenaga profesional harus memenuhi beberapa kriteria, sebagai berikut ini: - Mempunyai komitmen terhadap siswa dan prosesnya.
- Menguasai mata pelajaran yang diajarkan serta cara mengerjakannya kepada siswa.
- Bertanggung jawab memantau hasil belajar siswa melalui berbagi cara evaluasi.
- Mampu berfikir yang sistematis tentang apa yang dilakukan dan belajar dalam linkungan profesinya. Jika guru dapat memenuhi kriteria tersebut, maka guru akan menunjukkan kinerja yang baik.
Untuk meningkatkan profesionalisme guru di institusi pendidikan, peningkatan motivasi kerja, kerja atau produktivitas kerja, dan pemberian berbagai jenis pelatihan dan pendidikan profesi kepada para guru sangat diperlukan. Selain itu, juga diperlukan kebijakan pemerintah dalam pengembangan sumberdaya manusia.
Lima upaya dalam meningkatkan mutu guru yang profesional, yaitu (1) meningkatkan kemampuan yang profesional, (2) upaya profesional, (3) kesesuaian waktu yang dicurahkan untuk kegiatan profsional, (4) kesesuain anatara keahlian dan pekerjaannya, (5) kesehjateraan yang memadai, maka Kelima faktor tersebut menjadi barometer dalam mengukur guru.
Bersama guru kepala sekolah berusaha menciptakan kondisi kerja yang menyenangkan dengan memelihara persahabatan dan persaudaraan yang baik sebagai modal dalam meningkatkan mutu pembelajaran disekolah. Keinginan utama kepala sekolah dalam kegiatan mensupervisi, dikonsentrasikan pada peningkatan mutu pembelajaran yang terarah pada usaha membantu guru agar bisa keluar dari kesulitan mengajar yang dihadapinya dengan cara memperkaya kemampuan dan pengetahuan.
Kepemimpinan pembelajaran yang penulis maksud adalah kepemimpinan yang mempunyai kehebatan dalam memimpin sebuah organisasi sehingga organisasi kepemimpinan pembelajaran tersebut dapat maju. kepemimpinan pembelajaran sebagai upaya memimpin para guru agar mengajar lebih baik, yang pada gilirannya dapat memperbaiki prestasi belajar siswanya.
Saifullah, Nalar Pendidikan Islam, Bandung: Citapustaka Media Perintis, 2011
Setyo Hartanto, dan Taufiq Lilo Adi Sucipto, Peningkatan TIK dalam Peningkatan Kualitas Pembelajaran, Karangayar: LPPKS Indonesia, 2013
Yusniani, Tri Harsono Udjianto, dan Wiyono, Pengelola Peserta Didik ,Karanganyar: LPPKS Indonesia, 2013
Release the Kraken! You got a 4.17% upvote from @seakraken courtesy of @qadri.mag!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit