Sumber : Sejarah GAYO
Kota Takengon merupakan salah satu kota di Provinsi Aceh yang pernah diduduki oleh kolonial Belanda. Pendudukan tersebut meninggalkan beberapa bangunan dari zaman kolonial, salah satunya pesanggrahan yang masih bertahan hingga saat ini. Pesanggrahan adalah rumah peristirahatan atau penginapan milik pemerintah kolonial Belanda. Pesanggrahan yang dibahas dalam tulisan ini adalah Pesanggrahan yang terletak di Buntul Kubu. Disebut demikian karena terletak di daerah bukit (buntul).
Lokasi Pesanggrahan Buntul Kubu
Sumber : Google Maps, 2022
Lokasi Pesanggrahan Buntul Kubu
Sumber : Susilowati, 2008
Pesanggrahan Buntul Kubu terletak di Kampung Bujang, Kec. Lut Tawar, Kabupaten Aceh Tengah, Aceh. Bangunan ini terletak diatas lahan berbentuk lingkaran dengan diameter terpanjang 80 m dan diameter terlebar 60 m (Susilowati, 2008). Sejak pertama kali dibangun hingga saat ini sudah mengalami berbagai perubahan fungsi. Mulai dari pesanggrahan, kantor perpustakaan, kantor Dinas Syari’at Islam, mess Pemda dan sekarang sebagai Kantor Satpol PP.
Lingkungan Pesanggrahan Buntul Kubu
Sumber : Maharani, 2022
Tampak Samping Pesanggrahan Buntul Kubu
Sumber : Susilowati, 2008
Dilihat dari bagian depan (tenggara) pesanggrahan Buntul Kubu terdiri dari tiga deret bangunan utama yang semuanya menggunakan atap pelana. Badan bangunan terbuat dari material papan dan semen. Material papan yang disusun secara vertikal terletak di bawah atap sedangkan papan yang disusun secara horizontal terletak di bawah susunan papan vertikal. Adapun material dinding dari semen dikombinasikan dengan batuan sungai dan terletak dekat dengan pondasi.
Jenis-jenis jendela pada Pesanggrahan Buntul Kubu
Sumber : Maharani (2022)
Seperti halnya ciri bangunan kolonial Belanda yang memiliki banyak bukaan, Pesanggrahan Buntul kubu juga memiliki berbagai jenis jendela. Jendela-jendela tersebut terbuat dari material kaca dan kayu dengan bagian atas jendela ditempatkan kanopi dari kayu dan material seng. Sebagian besar jendela ditempatkan pada bagian depan bangunan, namun ada juga yang ditempatkan pada bagian samping kanan, kiri dan belakang bangunan.
Inner court Pesanggrahan Buntul Kubu
Sumber : Maharani (2022)
Berdasarkan hasil wawancara dengan penjaga Kantor Satpol PP (fungsi saat ini), fasad Pesanggrahan Buntul Kubu sebagian besar belum mengalami perubahan. Namun untuk bagian dalam sudah ditambahkan sekat-sekat dan dimanfaatkan sebagai kamar pengurus. Sedangkan ruangan yang lain difungsikan sebagai kantor admistrasi.
Saat ini, kondisi Pesanggrahan Buntul Kubu yang dialihfungsikan sebagai Kantor Satpol PP dalam keadaan kurang terawat. Padahal selain sebagai Kantor Satpol PP, bangunan ini juga dapat dimanfaatkan sebagai objek wisata dan layak diajukan sebagai salah satu bangunan bersejarah. Pesanggrahan Buntul Kubu mewakili suatu gaya arsitektur dengan kondisi fasad yang masih baik serta memiliki nilai bagi pendidikan, seni dan tentu saja sejarah.
Referensi
Rahman, Abdi. (2009). Estimasi Jumlah Produksi Dan Kebutuhan Kopi Di Kabupaten Bener Meriah Pada Tahun 2011. USU Repository
Sejarah GAYO. (2009). Buntul Kubu. https://www.facebook.com/photo/?fbid=530581767137266&set=buntul- kububangunan-peninggalan-penjajah-belanda-di-takengon-aceh- indonesia-hing. (Diakses 04 Oktober 2022)
Susilowati, N. (2008). Studi dan Objek Arkeologi di Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam. Berita Penelitian Arkeologi. Medan : Balai Arkeologi Medan.