Dalam sebuah atsar yang bersumber dari sayyidinaa ;ali karamallahu wajhah, ilmu itu terlebih bernilai dan berharga dari harta benda dipandang dari 7 buah alasan.
العلم أفضل من المال بسبعة أوجه . أولها : العلم ميراث الأنبياء والمال ميراث الفراعنة . الثاني : العلم لا ينقص بالنفقة والمال ينقص بها . الثالث : المال يحتاج إلى الحافظ والعلم يحفظ صاحبه . الرابع : إذا مات الرجل يبقى ماله والعلم يدخل معه القبر . الخامس : المال يحصل للمؤمن والكافر والعلم لا يحصل إِلا للمؤمن . السادس : جميع الناس يحتاجون إلى العالم في أمور دينهم ولا يحتاجون إلى صاحب المال . السابع : العلم يقوّي الرجل على المرور على الصراط والمال يمنعه منه . ذكره الرازي
- Ilmu adalah warisan para anbiya, sedangkan harta adalah merupakan warisan fir’aun
- Ilmu tidak akan menjadi kurang hanya karena di nafkahkan (diajarakan kpda orang lain) sedangkan harta menjadi kurang karena di nafkahkan.
- Harta membutuhkan orang untuk menjaganya, sedangkan ilmu itu , dialah yang akan menjadi penjaga orang yang memilikinya
- Apabila seseorang itu mati, maka tinggallah hartanya, sedangkan orang yang berilmu, ia akan membawa ilmu ikut serta bersamanya didalam kubur
- Harta dapat dimiliki oleh orang beriman dan orang kafir, sedangkan ilmu hanya di miliki oleh orang-orang yang beriman saja
- Semua manusia membutuhkan kepada orang yang berilmu dalam hal perkara keagamaannya, sedangkan tidak semua mereka yang butuh kepada orang yang memiliki harta
- Ilmu , menguatkan seseorang untuk melewati titian sirath dihari kiamat kelak, sedangkan harta mencegah seseorang dari melewatinya cepat, (karena akan dipersoalkan secara panjang lebar tentang harta, dari mana, kemana, bagimana cara mendapatkannya, red)
.
Tuhfatul habiib ;ala al-khathib, juz 1 hal 68 maktabah syamila.
![image]()