Setelah 27 Tahun Berlalu

in steempress •  6 years ago  (edited)


Tak mudah memutar memori kembali pada 27 tahun lalu, apalagi dalam waktu yang singkat. Tapi kami mencobanya perlahan saat bertemu pada momen langka, reuni angkatan 91 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Peusangan, Matang Glumpang Dua, Kabupaten Bireuen.

Pertemuan kami inisiasi setelah berusaha mengumpulkan kawan-kawan yang tersebar di seluruh Indonesia. Sebuah grup whatsapp (WA) dibentuk setahun lebih lalu membangun komunikasi. Lebaran tahun ini, sebagian kami pulang kampung dan angkatan 91 mengelar pertemuan khusus (Reuni 91), setelah reuni akbar SMP 1 Peusangan terlaksana sehari sebelumnya.

Reuni5.jpg [Bersama Dek Li | semua foto Dokumen Reuni 91 SMP 1 Peusangan]

Reuni 91 berlangsung di objek wisata Pantai Jangka, Selasa 19 Juni 2018. Satu persatu kawan berkumpul sejak pukul 10.00 WIB, sementara aku sendiri baru bisa bergabung pukul 13.30 WIB setelah menempuh perjalanan empat jam dari Kota Langsa. Begitu tiba, sambutan hangat kurasa dalam pelukan dan sapaan canda.

Satu persatu masih lekat kukenal karena pernah bertemu setelah menamatkan SMP 1. Sebagian kami malah satu SMA dan universitas, tapi sebagian lagi sungguh tak lagi terbayang dalam ingatan. Dulu, angkatan kami punya lima kelas, dari 3.1 sampai 3.5, kawan satu kelas mudah saja kukenali tapi yang beda kelas, banyak yang lupa.

Kupaksa memori pada 27 tahun silam. Dulu, siswa laki-laki masih bercelana biru pendek, perempuan juga dengan rok pendek tanpa jilbab. Mudah saja kukenal Numum, Dek Ta, Novida, Fauza, Rahmi, Jumiati, Titin, Ti Rahmah, Cut Salfiana maupun Dewi yang sepupu ku. Tapi sebagian lain harus menerka dan kadang salah.

Sifat kami tak jauh berubah. Misalnya Nunum, kawan kelas yang disebut mirip Lydia Kandow masih saja pendiam tapi bukan pemalu, sama halnya dengan Novida. Sementara Dek Ta, tak banyak berubah paling cerewet di kelas. Yang bikin kami takjub adalah penampilannya yang awet seperti masih anak kuliahan.

Titin, anak kelas 3.2 terkenal paling aktif di grup WA juga tak jauh beda dengan dulu, bintang kelas yang konon disukai guru olahraga kami. Ada juga Ti Rahmah yang hampir tak kukenal saat bertemu tahun lalu, dia bersama Jumi aktif menjadi perekat bagi kawan perempuan lainnya untuk suksesnya Reuni 91.

Reuni3.jpg

Di kalangan laki-laki, Adi Matang dan Dedy paling getol mengorganisir acara. Kebetulan mereka berdua berdomisili di Kecamatan Peusangan. Dibantu Adli alias Dek Li yang selalu mengingatkan kebersamaan di Grup WA dan Munawar yang merancang khusus baju kaos Reuni 91.

Kawan laki-laki paling banyak kenangan yang bisa kuingat. “Yang paling kita tahu adalah yang pandai, bandel dan unik,” kata Munawar. Dia satu kelas saat SMP dan SMA dulu, yang kini berdomisili di Jakarta.

Faisal Umar misalnya, termasuk bandel yang mudah dikenal siapa saja, juga Jonna Fitra yang satu meja dengan ku. Ada lagi Adli, anak kelas 3.2 yang nakal dan berpengaruh di Keude Matang. Sementara Kaspul dikenal karena juara di kelas 3.4, juga Mirzal di kelas 3.5. Sayang Faisal Ab dan Ibnu Sina, anak pintar kelas ku, tak ikut bergabung dalam Reuni 91.

Reuni2.jpg

Yang unik ada Fikri, anak pendiam, lucu yang kerap diganggu kawan-kawan. Tapi diam-diam, dia menyukai Nunum, cinta monyet siswa SMP yang diketahui seisi kelas. Maka saat Reuni 91, sebagian mendudukkan mereka berdua untuk dipotret. Momen menyenangkan dalam canda tawa.

Ada juga Nurdin, unik karena tulisannya yang jelek. Dia bersama Joni dan Faisal AB selalu kebagian tugas tambahan dari guru bahasa untuk memperbaiki tulisannya agar bisa dibaca. Juga ada Zulhadi, anak baik yang penampilannya masih awet muda. Banyak lagi lainnya, semakin kurenung semakin tergambar tentang kalian dan tak bakal habis kutulis di sini.

Ada juga kenangan angkatan 91 yang tak kuasa kutuliskan, karena sebagiannya adalah rahasia kita. Yang jelas kuingat, semuanya masih terlalu lugu, anak ingusan yang sederhana. Tak ada dengki, kendati persaingan ada dalam rasa suka dan cinta yang sudah mulai bersemi.

Reuni4.jpg

Sampai bertemu kembali kawan-kawan, pada kesempatan berikutnya. Kalian adalah bagian kehidupanku, tak mungkin hilang dalam kenangan. []

 


Posted from my blog with SteemPress : http://adiwarsidi.com/setelah-27-tahun-berlalu/

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Akhirnya, saya tersadar setelah membaca dan menatap foto2 dlm konten ini bhw anak kita sdh smp..hahaha

bek rioh, diteupu le gob entek. hahaah