Hei, keluarga. Hei kelelawar yang selalu berada di masanya. Mari nikmati waktu kita.
Barangkali kita sudah lupa jadwal semestinya. Atau memang beginilah harusnya. Kita harus mengkhatam banyak hal lain namun tidak melupakan ruang tumpah ruah akal ini. Maka kemudian kita harus mengurangi masa istirahat. Maksudnya, kita memang tidak memasukkan angka-angka di jam sebagai pengontrol rutinitas. Namun lebih kepada yang diinginkan hati.
Kamu akan tidur setelah menyelesaikan semua kewajiban atau kemestian. Bukan karena sudah saatnya tidur. Juga bisa mungkin kamu tidur saat kamu merasa ingin tidur. Demikian juga untuk jaga dan hal lainnya. Kamu merasa bebas. Bebas akan tidur, bebas kapan mau bangun. Sebab tidurmu memang untuk istirahat. Dan (agar) kelak saat bangun, kamu bisa melakukan banyak hal mustahak. Dan selesai.
Apakah mestinya demikian atau bukan, tidak perlu diperdebatkan. Terpenting adalah kamu tahu tanggung jawab. Kamu tahu kapan bekerja dan kapan istirahat. Meskipun menurut orang lain tidak normal, persetan. Jika tengah malam menjadi ruang produktif, tidak perlu memaksa diri untuk mengubah jadwal. Kecuali keadaan menuntutmu mengubah jadwal. Berusahalah.
Namun tengah malam memang masa yang baik untuk berpikir. Suasana tenang, diam, lengang dan itu membantumu mendapatkan ide cemerlang. Kata-kata akan lebih mudah menemuimu dalam waktu-waktu tanpa beban. Segalanya akan lebih teratur, tanpa paksaan, tanpa kekangan, tanpa merasa bahwa ini hanya pekerjaan sampingan yang bisa dibuat alakadar.
Akhirnya kita kembali ke tengah malam. Bekerja di dalamnya dengan normal meski dianggap oleh sebagian orang ini tak normal. Ini masa kita. Kita telah jadi sebagai kelelawar produktif. Sebagai orang-orang yang mencurahkan hal-hal positif dengan kepala yang kondusif.
Posted from my blog with SteemPress : https://pengkoisme.com/2018/07/15/masa-keluar-keluarga-kelelawar/
lolxx
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit