Boh Kayee Lam Oen : Tamsilan Gadis Desa Aceh Yang Muslimah

in steempress •  6 years ago  (edited)




Menye Tamita judo tawoe u gampong

Ta sunteng dara dusun taba u kota

Meu keubit tari-tari dara lam gampong

Umpama boh kayee lam oen jieh serengga

=====

(Indonesia :)

Jika kita cari jodoh pulang ke kampung

Kita sunting dara dusun bawa ke kota

Memang cantik rupawan gadis di desa

Ibarat buah dalam daun jauh serangga

=====

Itulah satu bait lagu penyanyi legandaris Aceh H. Ibnu Arhas yang mengisahkan tentang gadis desa di Aceh yang cantik jelita dan masih menjaga mahkotanya seorang gadis. Dalam lagu tersebut sang penyanyi legendaris Aceh itu mengajak pemuda Aceh untuk menikah dengan gadis desa, karena gadis desa diibaratkan seperti buah yang diselimuti daun. Seperti buah mangga yang manis tidak terjamah oleh serangga dan tupai, sehingga buah tersebut bentuknya sangat bagus dan dipetik ketika sudah matang di pohon.

Aceh dikenal daerah pertama masuknya agama Islam di Nusantara ini, maka gadis-gadis muslimah di pelosok Tanah Rencong ini sejak dahulu kala sangat terkenal dengan gadis muslimah berparas ayu cantik dan rupawan. Jika Anda jalan-jalan ke desa-desa di sentoro Aceh, Anda akan menemukan gadis-gadis berkurudung. Dibalik kerudung mereka Anda akan menemukan wajah sang gadis Arab, China, Eropah dan Hindia (Aceh).


Source Image

Malu merupakan salah satu sifat yang tertanam pada diri gadis Aceh yang menawan. Mereka sangat menghormati kedua orang tuanya. Meski para gadis desa di Aceh telah meranjak remaja, namun mereka masih menjaga adat dan budaya, serta pantang dan larangan di desa mereka masing-masing. Meskipun mereka rata-rata hidup dalam kesederhanaan, rutinitas membatu orang tua mereka, masih kental melekat dalam jiwa-jiwa gadis Aceh.

Takala menjelang senja datang, setelah mereka mengurusi pekerjaan rumah, gadis-gadis Aceh pun berbalut selendang, berpinggang sarung. Terlihat sebaris gadis Aceh dengan tawa gembira mereka berjalan di sepanjang jalan desa diselimuti ufuk merah menuju balai-balai pengajian. Rutinitas tersebut masih menjadi pemandangan yang indah di sudut-sudut desa di tanah Serambi Mekkah ini, hingga hari ini.

Anda juga akan menjumpai gadis-gadis Aceh berbalut selendang, ketika mereka membantu orang tuanya bersawah, meski tubuh mereka terkadang harus berlumpur, namun paras cantik gadis Aceh selalu tertutup tudung petani, lambaian tangan indah akan menyap burung-burung pipit di hamparan sawah mereka. Tahukah Anda ternyata dibalik wajah-wajah rupawan, rambutnya gadis Aceh yang panjang, juga tersimpan keberanian yang tak terkalahkan. Lihatlah Pahlawan Aceh Cut Mutia, tolehlah sejenak sejarah panjang perjuangan Cut Nyak Dhien, ulanglah sekejap sejarah Laksamana Malahayati, mereka semua adalah gadis Aceh yang muslimah yang tak pernah terkalahkan.


Source Image

Wahai gadis Aceh hari ini, ikutlah jejak pandahulu kamu, karena jasa dan marwahmu cukup besar untuk Negeri ini. Wahai gadis Aceh di abad melenial ini, jagalah pantang larang dan lestarikan resam warisan Putro Phang. Wahai gadis Aceh pada abad 21 ini, jagalah titah orang tuamu. Takbir selalu memangilmu untuk bersujut kepada Nya. Wahai gadis Aceh di era teknologi Blockchain ini, rasakan aroma lumpur sawah yang kerap memanggilmu untuk menuai padi di sawah. Jagalah mahkotamu untuk mengangkat martabatmu wahai gadis yang ayu nan rupawan. Jangan Tunda Bahagia, Berbahagialah Senantiasa dan Bersyukurlah

By: @ilyasismail


Posted from my blog with SteemPress : http://ilyasismail.com/boh-kayee-lam-oen-tamsilan-gadis-desa-aceh-yang-muslimah/


SALAM KOMUNITAS STEEMIT INDONESIA


Join to Chanel DiscordSteemPress

Vote Witness SteemPress


Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

brother @ilyasismail.... usually the fruit that is wrapped in lots with leaves has been eaten by ants so it's no longer natural.

@mukhrarilyas. Gadis sekarang banyak yang model gadis buah kuini bukan gadis durian pak @ilyasismail. Saya sepakat pikiran boleh melenial tetapi karakter ibunda Aisyah dan putro phang. Salam

Terimakasih @ilyasismail saudara telah mengangkat martabat gadis Aceh Sukses Selalu buat saudara. Tulisan yang bagus