Razia Oleh Pak Polisi, Ceritaku Hari Ini.

in steempress •  6 years ago  (edited)


Kebetulan pagi hari tadi aku mendapatkan tugas mengantarkan adikku yang akan meninggalkan tasnah kelahirannya Aceh tercinta ini setelah lebih kurang seminggu berada dikampung halamannya.

IMG_20180714_111051

Setelah pamitan dirumah, saling cipika-cipiki dengan keluarga dan kerabat semuanya, kamipun berangkat dari kampung halaman menyusuri jalan Kecamatan hingga akhirnya ke Kabupaten.

Sekitaran jam 11 siang kami melewati jalan lingkar baru yang berada di seputaran Kota Sigli. Ketika mau berbelok kiri memasuki jalan Medan Banda Aceh atau tepatnya setelah melewati SPBU Pertamina, tiba-tiba aku mendengar peluit berbunyi dan aku melihat ada 3 orang pak polisi didepan, sambil mengisyaratkan agar berhenti.


IMG_20180714_111048

Aku langsung menarik lampu sen mobil kiri dan berhenti. Membuka kaca jendela yang tanpa ada otomatisnya, dan mendapatkan salam dari pak polisi yang berpangkat Aiptu tapi tanpa nama dibaju parasut yang berwarna hijau tersebut, yang mungkin hilang terbawa angin atau memang sengaja tidak ditempelkan.

Aku menyodorkan surat-surat yang dimintakan oleh petugas. Dan karena aku tidak menggunakan sabuk pengaman, akhirnya surat-surat kendaraan ku dibawa menyebrangi jalan lingkar, karena beberapa mobil patroli polisi tersebut terparkir rapi diseberang jalan sana.

IMG_20180714_111055

Aku mengikuti pak polisi yang mengambil surat-surat mobilku. Sesampainya didepan mobil jenis double kabin aku melihat ada sebuah kotak, yang menurutku adalah kotak bekas tutupan kertas HVS.

Pak polisi yang aku ikuti menyerahkan surat-surat kenderaanku kepada polisi yang berdiri disana yang sedang sibuk dengan menuliskan surat tilang kepada para tersalah dengan beralaskan kap mobil patroli tersebut.
Tanpa ba-bi-bu pak polisi tersebut langsung menuliskan surat tilang setelah menerima surat-surat kenderaanku dari temannya.


Adikku mengeluarkan handphone dari saku celananya dan merekam aksi sweeping yang dilakukan oleh para polisi lantas tersebut.
Aku yang yang sedang menunggu pak polisi membuatkan surat tilang, tiba-tiba aku mendengar suara adikku yang mengatakan "Kembalikan Handphoneku", aku segera berpaling dan menghampiri adikku yang sedang merebut handphonenya dari tangan polisi seorang polisi dan dihalangi oleh seorang lagi polisi.
Aku segera membantu adikku dan menghalangi seorang polisi yang sedang menghalangi adikku merebut handphonenya dari tangan polisi tersebut. Dan selanjutnya adikku berhasil merebut kembali handphonenya.

Karena suasana siang hari dan cuaca yang sangat panas dan kamipun juga ikut panas. Dakwa dakwi tak terhindarkan.

Adikku memulai dengan argumennya bak seorang pengacara "Pak, dimana plank yang menyatakan anda sedang melakukan sweeping?". "Itu" kata polisi yang berpangkat Bripka yang juga tanpa nama di rompi parasutnya. "Itu planknya apakah sesuai dengan aturan? Krn plang itu tidak terlihat oleh pengguna jalan, dan letaknya juga pas didepan bapak meniupkan peluit tadi dan posisi yang menyamping" lanjut adikku. Sang polisipun menjawab bahwa dia berhak menangkap semua mobil yang berlalu-lalang.

Tidak memperpanjang masalah lagi, sang polisi yang menulis surat tilang menyampiriku, dan menyerahkan surat tilang yang berwarna biru kepadaku.

Dan akupun beranjak dari sana sambil memanggil adikku dan menyeberang jalan, karena posisi ku parkirkan mobil diseberang jalan.

Mesin ku hidupkan dan adikku pun masuk kedalam, dan tak lupa memakai safety beltnya.
Mobil berjalan pelan karena mau menikung kekiri, tiba-tiba kaca windows diketok dari luar, ternyata pak polisi lagi yang berpangkat Bripka yang juga tidak ada namanya. Aku membuka windows nya dan pak polisi tadi mengatakan "STNK Mobilnya mana?" Spanning dan juga terkejut mendengar pertanyaan pak polisi itu, latahku menjawab "lagee ek lumo ditoh le ceurapee" dan bergegas aku menyebrang jalan, posisi terbalik sekarang, aku yang didepan diikuti pak polisi dari belakangku. Sesampai di meja yang berkap mobil patroli itu, aku menjumpai pak polisi yang berpangkat Aiptu merangkap Sang Penulis Surat Keramat (Tilang) tadi.


Aku bertanya, "kenapa polisi tadi menanyakan STNK mobil?" Dia menjawab "STNK nya tidak ada", santai jawabannya. Cuaca panas iya, kepala panas juga tidak salah.

Aku bertanya kepada Pak Aiptu tersebut, "yang menulis surat tilang ini siapa?" Sambil menunjuk selembar surat tilang yang berwarna biru. "STNK itu nyawanya mobil pak, dan bapak menulis disurat tilang ini dengan melihat SIM dan STNK, kenapa bisa hilang?" Tanyaku dengan sedikit agak keras suaranya karena berasa panik. Dakwa dakwi pun kembali lagi terjadi, dan adikku juga sudah berdiri disampingku sambil menimpali lagi "Pak, saya tidak hafal undang-undang, tapi saya sedikit paham dengan aturan. Begini ya, Pertama bapak melakukan razia atau sweeping ini, dengan menaruh plank razia disamping bapak berdiri, seharusnya 25 meter sebelum tempat bapak berdiri dan yang Kedua bet nama bapak-bapak yang disini tidak seorangpun yang terpasang di rompi parasut yang bapak-bapak kenakan, dan ini katanya lagi STNK mobil Abang saya hilang, bagaimana pak?" Dengan suara yang agak meninggi juga.

Kemudian seorang dari mereka menghampiriku dan mengatakan STNK nya telah ketemu, dan kamipun berlalu dengan STNK kembali ditangan saya dengan barter surat keramat warna biru tadi.

Foto-foto ini aku ambil sesaat sebelum windows mobil digedor oleh pak polisi yang bertanya STNK-nya dimana?

IMG_20180714_111058


(html comment removed: more)
 

 


Posted from my blog with SteemPress : https://meu-eu2temprehcit.000webhostapp.com/razia-oleh-pak-polisi-ceritaku-hari-ini/

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Peng peng peng...nyan lam ulee ih

Hanapeng hanainong..haha

Nyan pih btoi...yang kana ineng pih manteng sit peng tapi hahahah

Bek ngejek that keudrie lah.. 😂😂

Lon Han that ku teujeit cit, Krn dasar jih memang salah. Tp ketika sudah tergege, lubeng pun diseumeukap cit. Nyoe meunan.. hahaha

Hahahaha..wate katroh u sagoe..ya harus meunan

Lam palak, na lucu cit.

Percuma bang @ojaatjeh ngomong sama polisi, selalu saja ada alasan agar kita salah. karena polisi tidak pernah salah😠

Hahahaa... Ga juga, tadi mereka juga mengakui salah, walaupun tidak secara langsung. Dan sebenarnya kamipun juga salah, karena ga pakai sabuk pengaman.. 😅😅

😂😂😂😂

Seperti itu aja..

Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by ojaatjeh from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows. Please find us at the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.

If you would like to delegate to the Minnow Support Project you can do so by clicking on the following links: 50SP, 100SP, 250SP, 500SP, 1000SP, 5000SP.
Be sure to leave at least 50SP undelegated on your account.