Dikerubutin sekolompok orang yg menyebut diri teman dekat tapi dari golongan yang bertolak belakang dari kebiasaan itu gak jauh beda deg-deg-annya ketika kebagian kelas yang anak-anaknya super kritis dan si dosen kalang kabut mutar otak nyari jawaban atau celah kalau gak tau jawaban dari pertanyaan yang ditanya.
Sesekalinya ngelupain kerjaan itu, sesuatu sekali, apalagi di saat yang sama sebenarnya kerjaan numpuk tapi hati nolak untuk sekedar masukin laptop dan berkas-berkas ke ransel trus menyendiri di sudut lab. Eh malah diserbu sama segerombolan cewek heboh. Duh
Ntah memang gak ada yang sadar, ntah juga pura-pura gak sadar ketika keramaian mereka disambut dengan muka datar si empunya rumah. Bukan gak mau terima tamu, tapi kehebohannya melebihi batas normal dedek-dedek abg yang duduk di cafee trus histeri ngeliat cowok cakep. Bener kata orang, semakin tua, semakin kekanak-kanakan sifatnya *dikeplak 😁

“Cerita donk!”, komentar salah satu dari mereka, sesi curhat secara resmi dibuka dengan kalimat singkat itu. Kutepuk bahu si teman yang duduk di sebelah, mengisyaratkan dia untuk cerita maksudnya. I have nothing to share, kalau bilang gitu, justru akan ngamuk mereka, setelah sekian lama gak ngumpul masak gak ada bahan cerita. Baiknya memang memberikan kesempatan buat yang tampangnya rada butuh tempat curhat untuk bisa menumpahkan emosinya.
Si teman mulai cerita, si teman yang lain mulai sibuk ngeluarin is kulkas satu persatu (apapun yang bisa dimakan pastinya), yang lainnya mulai ngecek meja yang di atasnya berserakan perlengkapan cewek. Masing-masing sibuk sendiri tapi tetap sambil dengerin si teman cerita.
Berbulan-bulan gak ikutan ngumpul artinya ketinggalan banyak cerita dan curhatan. Berasa kayak member baru dalam sebuah lingkaran pertemanan yang mencoba memahami setiap pembahasan yang seringnya direspon dengan cekikikan mereka. Ikutan cekikikan juga, walaupun kalau dirunut balik kenapa cerita itu exists ya gak akan ketahuan juga.

Perempuan itu, berevolusi selalu. Kata si teman. Si A yang dulunya cengeng, dikit-dikit baper sekarang jadi cewek paling keras diantara kita. Si B yang dulunya penggila sains, malah hobinya ke sastra sekarang, siapa yang sangka. Si C yang dulunya ngeliat cowok langsung malas, eh dia nikah duluan. Semua berubah, seiring berjalannya waktu.
“Nih liat, yang dulunya anti liat makeup, punya banyak euy. Merknya beuh..kirain selemah-lemahnya akan pake merk muslimah itu, g taunya. Gaul juga mba nya ya. Eh tapi tu kulit cerah sebulan trus gosong lagi berbulan-bulan. Segini banyak kosmetik, buat pajangan aja ya? , komentar salah satu dari mereka, disambut tawa lainnya.
Perempuan, akan tetap jadi perempuan, kata mereka. Sekeras-kerasnya tampilan di luar, tetap ada sisi lembutnya. Se dekil-dekilnya tampang, pasti ada satu masa ketika dia pengen tampil cantik, walaupun hanya Tuhan yang tau itu kapan akan kejadian. Se-centil-centilnya kelakuan, begitu disamperin gebetan, tetap aja pipi merah merona, kelakuan mendadak jadi super girly.
Tapi, iya kah? Seperti kata mereka?
Posted from my blog with SteemPress : http://www.rahmanovic27.com/2018/09/22/perempuan/
Aih, dua paragraf terakhir asli bikin ngakak 🤣
Posted using Partiko iOS
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Hahahahahahahhaha
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Revolusi perempuan ya kak hehe
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Menganalisa kata demi kata 😀
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit