Dalam dunia #steemit, banyak yang unik dan tak terduga. Banyak tingkah steemians mampu mengundang tawa. Ini kisah kawanku yang dituturkan saat kami bertemu muka ataupun curhat lewat pesan WA (whatsapp). Sebagian kesembunyikan identitasnya demi martabat, hanya kutulis sebagai Adik, Kakak, Suhu, Paman Guru, meminjam istilah Dunia Kang-Ouw.
[Bersama @isnorman dan @munaa | dok pribadi]
Ini adalah tulisan bagian kedua, sebelumnya dapat dibaca pada: Kisah Steemians #1: Akun Asal Ada dan Tag Keliru, yang memuat Cerita Pertama dan Cerita Kedua
Ini kutuliskan bukan untuk menggurui pada steemians, apalagi menghina. Minimal kisah jadi pengingat bagiku yang masih terus berguru pada Suhu dan rekan di dunia persilatan ini.
Cerita Ketiga
Bagi steemians, didatangi @cheetah adalah awal petaka. Postingan dianggap melakukan plagiasi dan lama-lama bisa diblacklist, jika begini jangan terlalu berharap postingan mendapat reward tinggi. Soal ‘Polisi’ steemit itu, selalu menjadi bahasan kami yang plankton jika bertemu muka, dia adalah ketakutan.
Tapi perangai Kakak Kedua sungguh unik, dia biarkan @cheetah meninggalkan jejak di postingannya, kendati itu bukan plagiat karena karya sendiri. Bagaimana bisa?
Kakak Kedua adalah jurnalis di sebuah media online, setiap hari ada saja berita yang dihasilkan. Berita yang sama setelah ditayangkan di media, ditayangkan kembali di steemit. Cussss… semenit kemudian Cheetah mengirim komen.
Beberapa kawan seperguruan memberi saran, tapi tak dihiraukan. “Biar saja, hehehe,” katanya. Postingannya selalu berlabel selama empat bulan lebih, votenya semua nol koma. Dua bulan terakhir, kuyakin Kakak Kedua mulai menyadari keliru dan bebas Cheetah. Kujenguk barusan, akunnya masih bereputasi 30, padahal telah bergabung sejak Oktober 2017.
Beda kisah dengan sejumlah kawan seperguruan lainnya, yang bila didatangi pengawas akan bereaksi. Macam-macam, seperti menghapus postingan, menjelaskan bahwa postingan adalah miliknya dan tidak mengulangi lagi keliru alias berhati-hati ke depan.
[Screenshot akun @cheetah]
Misalnya Adik Keempat yang kecewa setelah ditandai robot itu pada dua pekan lalu. Dia memanggilku dan berbisik menunjukkan, mengaku menulis sendiri dan kebetulan sama dengan meteri sebuah website. “Tak guna menjelaskan kepada robot, tak ngaruh. Biarkan saja dan ke depan lebih hati-hati,” saranku. Dia men-delete postingan tersebut.
Membantah Cheetah sekaligus menjelaskannya banyak kutemui saat menelusuri postingan sejumlah steemians dari perguruan sebelah. Misalnya, ketika didatangi ‘Polisi’ itu maka bereaksi membalas komentar. “Atra droekuh na, bek sibuk kah (punya sendiri, jangan sibuk kau),” tulis sebuah akun.
Ada juga yang membalas: “Thanks you sudah mengingatkan.” Dan banyak lagi, ada juga yang tak mengerti kemudian mengucapkan terimakasih kepada @cheetah karena telah memberikan vote bahkan meminta agar difollow.
Kakak Ketiga lain lagi, gusar setelah didatangi robot penanda plagiasi pada tulisannya, yang disebut mirip postingan milik sendiri sebelumnya. Kebetulan dia sedang menggelar kontes, yang terkadang saat melempar pengumuman harus copy-paste materi sebelumnya. Tapi @cheetah tak paham itu.
Dalam satu komentar balasan, Kakak Ketiga menulis “Siap ommm @cheetah, saya hargai kerja kerasmu. Ha-ha-ha,” tulisnya. Dia kemudian menulis tentang kronologis serangan robot itu dalam sebuah postingan khusus. Kubuka saja identitasnya, @nasir83, pengalamannya menarik untuk dipelajari.
[Bersama @nasir83 dan @arista]
Masuk @cheetah tak selalu menjadi petaka, pernah kubaca dari komentar seorang Susiok alias Paman Guru pada sebuah postingan. Karena itu hanya robot penanda postingan yang dinilai sama, yang penting materi milik sendiri.
Robot steemit itu mendatangi untuk memberi tanda dengan komentar dan upvote pada postingan yang dinilai plagiasi. Selanjutnya tugas pemeriksaan dan kesimpulan nasib akun ditentukan oleh kelompok @steemcleaners. Jika dinilai fatal dan berulang kali, maka akan diblacklist atau flag. Jika begini, maka membuat akun lain adalah pilihan tepat.
Cheetah kadang menakutkan bukan saja pada pemilik akun. Dia seperti provokator, membuat yang lain juga enggan memberi vote pada postingan kawannya yang didatangi mesin itu.
Ini kadang memerlukan penjelasan, minimal selain meyakinkan kawan agar tetap vote juga menjadi pembanding bagi @steemcleaners saat melakukan investigasi.
Ini pernah dialami @isnorman, tak apa kusebut nama karena tak memalukan. Saat kami duduk bersama @munaa di sebuah warung pada pekan lalu, Norman menunjukkan postingan terbarunya yang didatangi @cheetah. Dia galau dan bertanya bagaimana menyikapinya.
Postingannya dinilai sama dengan materi sebuah blog, yang ternyata mengambil mentah tulisan yang pernah ditulis Norman sebelumnya di blog sendiri. Atas saran @munaa yang lebih paham, maka Norman menjelaskan kekeliruan tersebut. Alhasil, postingannya tetap mendapat vote tinggi, bernilai di atas $5.00. Begitulah guna penjelasan untuk membantah Cheetah.
[Postingan @isnorman didatangi @cheetah, nilainya tetap tinggi setelah ada penjelasan]
Kata para Suhu, belajar dari kekeliruan adalah jalan baik untuk paham cara memperbaikinya. []
Keras @abuarkan, tapi yang rahasia-rahasia lain jangan buka di sini ya, tapi lebih baik saat kopi darat aja. Karena rahasia itu hanya dibagi lewat darat.. hehehe
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Siap.... hehehe
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Ihan juga pernah didatangi Cheetish, dan tulisan sendiri juga hahahaha.....
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Kalau kata beberapa Suhu, gak jadi soal yg penting punya sendiri. Tapi kalau keseringan bahaya juga
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Yang terbiasa ngeblog atau kerja di media tentu punya banyak stok tulisan, tapi emang harus kita olah sikit biar nggak sama kali, kecuali yang di cetak, nggak terdeteksi Cheetish. Ihan juga pernah didatangi Steemcleaner sekali, gara-gara pake foto sumbernya Google, meudhup-dhup lheuh jantong, kalau sempat diflag, ka anjlok reputasi...
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Omin ka neubuka rahasia ha ha ha ha ha, yang penting jangan galau. Kita memang harus lebih hati-hati dengan jejak digital, walau pun itu jejak kita sediri. Lanjuutt brader @abuarkan ke cerita selanjutnya.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Jadi was-was juga yaa..
Kl tetap di datangin padahal tulisan kita sendiri bagaimana itu pak solusinya??
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Diolah aja sikit tulisannya, minimal tak sama persis dengan tayangan di blog sendiri atau lainnya. Bisa juga menjelaskan, seperti saran @munaa
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Ohhh, oke okee..
Terima kasih pak informasinya 😊 sangat bermanfaat ..
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
hahaha..dunia Steemit..memang penuh warna.....nana...saja...
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Terima kasih udah mengingatkan agar terus berhati-hati.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Cheetah seperti cinta terlarang. Hahaha.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Kop brat teukhem teuh lagoe pak @abuarkan....tp lon golom didatangi lee cheetah. Takut jg...pak @abuarkan
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Helllouwww...!!! I swear, I'm not a robot. I just stop by to hear that you were mentioning my twins. And yesss... I also found similarity of this post with this one:
Kisah Steemians #2: Membantah Cheetah
You have to admit my accusation.
See you on Sekber!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit
Info berguna, terima kasih.
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit