Kerajaan Aceh dikenal dan bertahan melawan penjajah. Pada awalnya, Kerajaan Aceh adalah tanah yang ditempati oleh Kerajaan Pieder. Pemerintah Aceh mulai tumbuh pesat setelah jatuhnya Malaka pada Portugis pada tahun 1511. Setelah jatuhnya Malaka ke pedagang Portugis di Malaka, pedagang Muslim pindah ke bandara Dar es Salaam. Dengan demikian, Aceh dengan cepat diperluas dan berhasil melarikan diri dari Kerajaan Pieddar pada tahun 1520.
A. Sebuah Kehidupan politik
Aturan pertama Sultan, serta pendiri Kerajaan Aceh Dar es Salaam Sultan Ibrahim atau Ali Mgayat Sia (1514-1528). Aceh Dar es Salaam sedang mencoba mengembangkan pengaruhnya dengan merebut daerah sekitarnya. Pada 1524, Bieder dan Pasay sekitarnya ditangkap. Setelah kematian Mughayat Sultan Ali Shah, tahta Kerajaan Aceh Dar es Salaam Ri'ayat digantikan oleh Sultan Alauddin Shah al-Kahar (1537-1571), Sultan Alauddin Mansur Shah (1571-1585), Sultan Shah Alauddin Ri 'ayat bin Sultan Manoor Shah 1588) dan Sultan Alaeddin Riyat Shah bin Firman Shah. Pada masa pemerintahan Sultan Alauddin, Din Din Ferman Sia dan Belanda dan Inggris diterima sebagai pihak yang mewawancarai lada. Setelah wafatnya Taj al-Din bin Sultan Alauddin Shah Ward, Sultan yang saat itu memerintah adalah pemerintahan Sultan Aceh hingga tahun 1607. Ada Sultan Iskandar Moda yang memerintah selama 29 tahun (1607-1636). Sejak Sultan Au Mughayat Shah, Aceh Dar es Salaam berusaha merebut Malaga. Tangan Portugis. Aceh Dar es Salaam telah diserang pada beberapa kesempatan.
Pada masa pemerintahan Sultan Alaeddin Rayat Seih al-Qaher, Aceh Dar es Salaam berangsur-angsur berevolusi menjadi kerajaan yang kuat. Dia membangun dan memperkuat pasukannya. Hubungan diplomatik dengan negara-negara asing, misalnya, telah dimulai dengan negara-negara Islam di Timur Tengah (Turki dan India). Hubungan ini untuk memperkuat hubungan politik dan mempromosikan hubungan perdagangan. Sultan Mahmud Shah Aludin Bahlah Karar mengirim utusan ke Konstantinopel untuk mencari bantuan bagi pemerintah Portugis. Dengan meningkatnya kekuatan militer, Sultan al-Din Reyat Shah al-Karr mulai memperluas kekuasaannya. Beberapa kerajaan di Aceh ditangkap satu demi satu, seperti kerajaan Babat, Aru dan Barat.
Dengan bantuan peralatan militer, militer dan Turki (1537-1568) pasukan Aceh Dar es Salaam menyerbu Johar dan Melaka. Setelah kematian Sultan Alaeddin Riyat Shah Karr, penggantinya berusaha memperkuat pengaruhnya dengan menyerang esensi dan membangun hubungan persahabatan dengan Kerajaan Islam Jawa. Pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Moda, pertandingan melawan Portugal dimulai lagi. Aceh berusaha memulihkan daerah-daerah yang diduduki oleh Portugis. Pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Moda, Kerajaan Aceh Daralsnar menyaksikan kemuliaan kemuliaan. Pada 1636, Sultan Iskandar Moda meninggal. Kedatangan Kerajaan Aceh di Dar es Salaam kemudian digantikan oleh Iskandar yang kedua pada 1636-1641. Pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Thani, kekuatan jarak jauh dari pemerintah federal mencoba melarikan diri dari otoritas Aceh.
B. Kehidupan ekonomi
Lokasi strategis di Aceh Darussalam telah menyebabkan perdagangan berkembang pesat. Membuat Bidang Perdagangan Dini Dar es Salaam lebih makmur. Setelah menaklukkan lada putih yang kaya, Aceh Dar es Salaam berkembang. Dengan begitu banyak kekayaan, Aceh Dar es Salaam mampu membangun kekuatan bersenjata yang kuat. Sumber utama pendapatan dari Aceh Dar es Salaam adalah lada dan emas. Kehidupan utama masyarakat Aceh adalah perdagangan, khususnya perdagangan lada dan emas. Selain perdagangan, masyarakat Aceh Dar es Salaam juga mengandalkan sektor maritim dan pertanian.
C. Kehidupan sosial dan budaya
Komunitas budaya Aceh Dar es Salaam juga semakin maju karena sering dikaitkan dengan negara lain. Kemajuan ditunjukkan dalam hukum adat berdasarkan ajaran Islam yang disebut "Media Code of Mecca". Menurut hukum tradisional Mekkah, penunjukan para sultan harus menjadi hukum kesesuaian dengan adat. Dalam menjalankan kekuasaan, Sultan menerima pengawasan, para sarjana, kadmium dan peradilan. Mereka bekerja untuk memperingatkan Sultan terhadap pelanggaran adat dan hukum. Pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Moda, Sufi terkenal, Hamza Fansyori dan muridnya Seymussudin Kasmrani datang. Mereka menulis banyak buku dalam bentuk prosa atau puisi.
Pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Thani, ahli Sufi terkenal dari negara bagian Gujarat bernama Noureddine Ranieri. Karaju yang terkenal adalah Batatinus Salatin yang berisi sejarah Aceh Dar es Salaam. Ajaran Noureddine Ranieri bertentangan dengan ajaran Hamza Vansiori dan Seymoududin atas nama Samatrani. Itu menyebabkan. Terbagi dalam Kerajaan Aceh Darcyam. Pada 1641, Sultan Iskander II meninggal. Setelah kematian Sultan Iskander II, Aceh Dar es Salaam mengalami kemunduran di berbagai bidang.
Hello! I find your post valuable for the art community! Thanks for the great post! ARTzone is now following you! ALWAYs follow @artzone and the artzone tag, and support our artists!
Downvoting a post can decrease pending rewards and make it less visible. Common reasons:
Submit