Sejarah Pabrik Gula Pertama Di Atjeh

in story •  7 years ago  (edited)

***Pabrik Gula Tjot Girek kini menjadi bangunan tua***

Sejarah ini dimulai dari adanya penemuan batang tumbuhan yang dapat menghasilkan glukosa dengan sendirinya. Tumbuhan ini lebih populer dengan sebutan Tebu. Dunia internasional mulai mengoperasikan pabrik penghasil gula tebu.

Bersamaan itu, Sumito Djojohadikusumo yang menjabat sebagai meneri perindustrian dan perdagangan, merancang penguatan ekonomi negara dengan cara menasionalisasi perusahaan yang sedang berkembang pesat didunia internasional untuk dapat dimiliki Indonesia.

Aceh menjadi pilihan. Pembangunan perusahaa pabrik gula bertujuan agar dapat mencapai kemandirian, terutama untuk propinsi Aceh dan Sumatra Utara. Sebelum pembangunan pabrik gula, diadakan percobaan penanaman tebu yang bibitnya berasal dari daerah pasuruan. Bibit ini dibawa lansung oleh Ir.T.Soekarno, Soedarsono dan Subandi, tepatnya pada bulan agustus 1959.



Pembangunan pabrik gula ini juga merupakan bagian dari perjanjian bilateral ekonomi antara Indonesia dan Polandia. pada 11 agustus 1986, perjanjian itu ditanda tangani oleh wakil Republik Idonesia, Chairul Saleh dan wakil Republik Negara Republik Polandia, Prof.Dr.Witold Trampezynsky.

Setelah itu, pabrik gula mulai dibangun. Cot Girek adalah daerah yang dipilih, karena merupakan daerah perkebunan yang sangat cocok untuk penanaman tebu, letaknya kurang lebih 15 km dari Lhoksukon. Selanjutnya, pada saat pembangunan selesai, pabrik gula ini diresmikan oleh Sri Sultan Hamengkubuwono Ix pada 19 September 1970. setelah peresmian pabrik gula ini diberi nama Pabrik Gula Tjot Girek.

Pabrik Gula Tjot Girek segera dioperasikan dan membutuhkan sekitar 2.500 ha tanah untuk lahan penanaman tebu. Perkembangan Pabrik berlansung pesat, dikarenakan respon masyarakat dan pemerintah yang sangat maksimal. mungkin pula karena hanya ada satu pabrik gula saat itu.

Setelah 12 tahun beroprasi degan baik, kinerja Pabrik Gula Tjot Girek mulai menurun. Alasanya karena terjadi kekurangan tenaga kerja untuk buruh tanam, yang kebanyakanya beralih ke PT.Pupuk Iskandar Muda yang baru saja dibangun pada tahun 1982. pada saat itu pula, permintaan pupuk lebih besar daripada gula tebu. Lokasinya hanya berjarak 30 km dari Pabrik Gula Tjot Girek.



Pada urutan tahun yang sama, berkisar antara tahun 1982 - 1985 terjadi kekurangan subsidi yang diberi pemerintah, akibatnya unit cost gula yang diproduksi tidak ekonomis, Selain itu produktivitas bahan baku menjadi sangat rendah.

Pada tahun 1985, pabrik gula inin mengalami kebangkrutan dan ditutup. banyaknya permasalahan pada 3 tahun terakhir menjadikan pabrik ini tidak bisa bertahan. Untuk mengisi kekosongan lahan, tanaman tebu dialihkan ke kelapa sawit. sebagai unit pengolahannya, didirikanlah sebuah Pabrik Kelapa Sawit (PKS). sekaligus menjadi pengganti Pabrik Gula Tjot Girek.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

Congratulations! This post has been upvoted from the communal account, @minnowsupport, by ashfia from the Minnow Support Project. It's a witness project run by aggroed, ausbitbank, teamsteem, theprophet0, someguy123, neoxian, followbtcnews/crimsonclad, and netuoso. The goal is to help Steemit grow by supporting Minnows and creating a social network. Please find us in the Peace, Abundance, and Liberty Network (PALnet) Discord Channel. It's a completely public and open space to all members of the Steemit community who voluntarily choose to be there.

This post has received a 0.63 % upvote from @drotto thanks to: @banjo.

This post received a 2% upvote from @randowhale thanks to @ashfia! For more information, click here!