60 Hari Jadi Wartawan Muda

in story •  7 years ago 

Hai sobat steemit.
Hari ini aku ingin berbagi sedikit cerita dan pengalaman yang telah ku dapatkan selama dua bulan ke belakang.

Ya, sebelumnya aku kembali memperkenalkan diri sebagai seorang mahasiswi Ilmu Komunikasi konsentrasi jurnalistik di Universitas Malikussaleh. Aku adalah seorang mahasiswi semester tujuh, yang telah memiliki kewajiban untuk menuntaskan perkuliahan dengan mengikuti beberapa hal yang menjadi kewajiban bagi mahasiswa komunikasi.

*Sekilas Tentang On The Job Training

Jika teman-teman jurusan lain, seperti ekonomi, politik antropologi dan yang lainnya tidak memiliki kewajiban selain menyelesaikan KKN atau yang disebut dengan Kuliah Kerja Nyata dan skripsi, jurusan ilmu komunikasi malah harus menyelesaikan satu kegiatan tambahan lagi. Yaitu On The Job Training (OJT) atau yang biasa dikenal dengan magang.

Kegiatan ini diterapkan dengan tujuan agar mahasiswa Ilmu Komunikasi dapat memahami dan memiliki pengalaman yang lebih untuk menghadapi dunia kerja yang akan mereka temui ke depan. Sehingga mahasiswa yang berada di jurusan tersebut wajib untuk mengikutinya.

  • Aku dan Kedua orang sahabatku
    Ilmu Komunikasi Universitas Malikussaleh terbagi dengan tiga konsentrasi yang berbeda. Seperti Publik Relation, Jurnalistik dan juga Management Komunikasi.

Aku dan kedua orang sahabatku, Nur Ibrahim dan Maulidna memilih untuk melatih skill kami yang berhubungan dengan bidang jurnalistik di Kantor Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang terdapat di Kota Subulussalam.

Tak berselang lama, kami menerima surat balasan bahwa kami diterima untuk menambah skill kami bersama para wartawan senior yang berada di Kota Subulussalam setelah kami mengirimkan surat permohonan magang dua minggu yang lalu.

  • Minggu Pertama.

Kami mulai masuk kantor pada tanggal 12 Juli 2017. Kedatangan kami disambut hangat dengan penuh keramahan langsung oleh ketua PWI Kota Subulussalam, bapak. Khalidin S.Pdi, juga beserta sekretaris dan Bendahara PWI, yaitu bapak Sudirman dan Bapak Khairul Boang Manalu. Tidak hanya mereka, juga terdapat bang Tapun Wahda, salah satu wartawan lokal yang sering berkunjung ke kantor PWI KOta Subulussalam.

IMG_8946.JPG

Hari pertama hingga ketiga, kami masih banyak menghabisi waktu dengan berdiskusi ringan bersama Pak Khalidin dan yang lainnya. Kami memulai diskusi kami dari beberapa hal penting yang disampaikan oleh pak Khalidin tentang kode etik jurnalistik dan etika wartawan yang harus dimiliki.

IMG_8982.JPG

Secara umum, semua yang kami diskusikan dan semua yang beliau sampaikan adalah semua hal yang telah kami pelajari di semester awal kami menjadikan jurnalistik sebagai konsentrasi pilihan, dan semua hal itu sangat penting tuk diingat sehingga ia memberikan penekanan yang lebih untuk ha tersebut.

Selanjutnya, di hari keempat, akhirnya kami mulai turun ke lapangan untuk melakukan liputan permasalahan minimnya pengguna KTP Elektronik di Kantor Dinas kependudukan dan pencatatan Sipil (Disdukpencapil) Kota Subulussalam. Liputan kali pertama itu kami lakukan setelah adanya pengarahan dari Bang Dirman untuk melakukan wawancara. Dalam situasi seperti ini, kami langsung merasakan adanya ketakutan dan kegelisahan di wajah mereka yang kami datangi untuk mewawancara dan mengumpulkan informasi. Pasalnya kami datang dengan berkelompok. Namun setelah diberikan penjelasan tentang siapa kami dan seputar apa yang akan kami tanyakan, akhirnya mereka mengizinkan kami tuk mengambil alih waktu mereka dalam beberapa menit.

![foto wawancara di kantor Disdukcapil Kota Subulussalam.jpg]
()

Setelah wawancara usai dilakukan, kami pun langsung keluar dan berpamitan dengan sopan. Sehingga tidak terkesan meninggalkan etika yang buruk di tempat tersebut.

Kami pun langsung kembali ke Kantor dan beristirahat untuk makan siang dan juga sholat dzuhur. Karena di kantor terdapat mushala kecil yang bisa digunakan untuk sholat, akhirnya kami tak perlu berjalan jauh menuju mesjid.

Setelah beristirahat dan sholat, kami pun langsung mengolah semua informasi yang kami dapatkan menjadi sebuah berita. Dan langsung mengirimkannya kepada para wartawan senior sebagai editor. Sehingga kami bisa mengirimkan berita kami hari itu ke media-media seperti Zona media, Warta Aceh juga Go Aceh.

Hal menakjubkan kami rasakan saat itu ialah saat bang Diman telah selesai menulis bahkan mengirimkan beritanya ke portal satu. sedangkan kami masih saja memikirkan angle dan ead berita yang mesti kami tulis.

Sedari hari itu, akhirnya kami memiliki semangat menulis yang lebih tinggi. Apalagi di saat setelah mengetahui bahwa tulisan kami dimuat di media-media yang telah kami kirimkan tulisan.

Bersambung...

Lanjut lagi besok ya teman-teman steemit. Semoga terhibur...
@imrhatussholihah

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

mantap @imrhatussholihah.... selamat berjuang....

Siap pak @madhdy. Terus bantu saya dalam memberikan masukan-masukan berharga lainnya ya pak..

Sukses ya Iim... Mudah mudahan jadi anak soleh hehehe... Sudah saya upvote. Bantu sosialisasi Steemit di Subulussalam.

Iya pak. Aamiin.. Terimakasih sudah bantu upvote pak. Semoga ini bisa bantu meningkatkan minat menulis saya dan juga teman-teman steemian yang ada di Indonesia ke depannya.

ood post
Sukses untuk @imrhatussholihin

Siap pak @moersal. Terus arahkan dan berikan saran terbaik nya ya pak.

Mantap him