Perayaan yang bernilai kosong

in story •  7 years ago  (edited)

Ulang tahun, mungkin perayaan ini tidak asing lagi bagi kita bahkan sudah menjadi budaya tersendiri bagi yang merayakannya, khususnya sebahagian umat Islam

Nahhh sekarang mari kita bahas sedikit tentang budaya perayaan ulang tahun yang satu ini, mungkin saya sudah sadar dari dulu tentang perayaan ulang tahun ini, karena saya sering menghadiri perayaan ulang tahun dari teman-teman saya, bentuk perayaannya mungkin sederhana diantara acara makan-makan, sedikit ada acara hiburan kemudian tiup lilin dan yang menjadi acara utama lempar telor dll (sifatnya yang bernilai jorok)

IMG_20171005_200609_HDR_pic_edit_20171006100544.jpg

Saya berpikir dan menyadari mengapa tidak ada sedikitpun seremonial yang berbentuk ke-islamannya. Ini menjadi pertanyaan besar bagi saya, mungkin bagi kawan-kawan juga begitu.

Mari kita ulas sedikit tentang pandangan Islam terhadap perayaan yang satu ini. Sejauh saya membaca dari setiap sumber, ada beberapa perayaan yang diperbolehkan Islam salah satunya Hari Raya Idulfitri dan Idul Adha, ini sedikit alasannya
Hari raya adalah hari yang di dalamnya ditumpahkan segala rasa suka cita yang senantiasa dirayakan oleh umat-umat Islam terdahulu hingga kita sekarang ini. Dimana rasa kemerdekaan Umat Islam diraya dihari besar seperti Hari Raya Idulfitri. Kemudian Rasulullah menjelaskan bahwa segala perbuatan (yang berkenaan dengan perayaan) yang bersifat Ibadah silahkan saja dikerjakan, namun jika sifatnya hanya kosong atau tidak memiliki nilai ibadah maka sia-sia saja dikerjakan, maka gantilah dengan perbanyak beribadah, seperti lebih (menyambut bertambahnya umur) dengan meningkatkan sholat lima waktu yang sebelumnya mungkin masih macet-macet, perbanyak Dzikir, perbanyak Do'a atau harapan kemudian perbuatan lainnya yang bernilai ibadah

Bagaimana taman-taman, mungkin lebih jauhnya coba dicari tahu perayaan apa saja yang diperbolehkan untuk dirayakan selaku kita Umat Islam.

DSC_2297-01.jpeg

Dan dari manakah budaya ulang tahun ini??? nahh teman-teman pasti tahu budaya yang kerab ditiru oleh masyarakat Indonesia khususnya. Budaya ulang tahun ini ditiru dari budaya orang Barat dimana mereka merayakan setiap kelahiran dari kalangan anak-anak, remaja hingga orang dewasa. Kemudian kembali lagi apakah ini bisa untuk kita tiru??PERTANYAAN BESARNYA

Bagi saya peryaan ulang tahun ini seperti ajang atau ritual yang membuat kerabat terdekat kita yang mau bertambah umurnya menjadi takut, mengapa saya beranggapan demikian, coba baca di awal tulisan ini, seremonial dari perayaan yang mungkin tidak pantas dikerjakan apalagi ada budaya membayari teman dekat untuk makan-makan hehehe ini yang paling ditakuti, kemudian ada seremonial yang lebih parah, apa itu!!!

Seremonial ini menjadi momok yang sangat menakutkan, PECAH TELUR katanya, diamana yang bertambah umurnya dipaksa untuk menerima lemparan-lemparan telur bahkan yang busuk, dan banyak lagi bahan-bahan yang bersifat bau dan kotor

Inti dari tulisan ini, kita selaku umat Islam harus tahu manakah perayaan yang memang diperbolehkan oleh Islam kemudian sesuatu yang bersifat kosong atau tidak memiliki nilai ibadah apa perlu dikerjakan

Jadi bagaimana menurut teman-teman sekalian, apakah ini bisa kita pertahankan, Budaya yang merugikan sepihak dan bahkan tidak bernilai Ibadah, mari kita sadari diri kita kemudian sadarkan yang belum sadar

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!