Gabriel Garcia Marquez, Kerinduan, dan Segala Hal yang Melekat Padanya

in story •  7 years ago 

image

Sembilan puluh tujuh tahun yang lalu, seorang anak manusia lahir ke muka bumi, tepatnya di kota Aracataca. Anak itu bernama Gabriel Garcia Marquez. Siapa sangka, seiring berjalannya waktu garis tangannya menggoreskan takdir bahwa dari akal dan tangannya lahirlah karya-karya agung yang mewarnai jagat kesusastraan dunia.

Hari ini, 6 Maret 2018 diperingati sebagai hari lahir sekaligus ulang tahun seorang penulis besar. Jika teman-teman membuka halaman google, maka pada tampilan doodle terpampang gambar atau ilustrasi wajah Garcia dengan ilustrasi alam dibelakangnya.

Sejauh pengetahuan terbatas saya, doodle google hanya menampilkan para penulis dengan karya agung. Yang karyanya membawa pengaruh besar. Di Indonesia, almarhum Pramoedya Ananta Toer adalah salah satu yang mendapatkan itu.

Google doodle bukan hanya tentang ilustrasi atau gambar semata. Tetapi, lebih jauh, itu merupakan bentuk pengakuan akan suatu hal besar. Entah itu peristiwa, kejadian, ketokohan, bahkan hal kontroversi sekalipun.

Bagi saya, Gabriel Garcia Marquez adalah cerminan daripada wajah kepenulisan belahan bumi Amerika Latin. Sebagai seorang Kolombia, sekalipun banyak menghabiskan waktu di Meksiko dan Eropa, Garcia, melalui karyanya banyak menyuarakan suara keprihatinan. Setiap karyanya memiliki sisi kritis dengan dentuman dahsyat.

image

Garcia, dianggap salah satu peletak pondasi kuat bagi dunia tulis bergenre realisme magis. Salah satu karyanya yang paling agung adalah "100 Tahun Kesunyian". Karya tersebutlah yang membawanya berhasil meraih Nobel Kesusastraan Tahun 1982.

Tentu ada banyak karya Garcia lainnya. Seperti; One Hundred Years of Solitaire 1967, Love in the Time of Cholera 1985, The Aunthumn of the Patriarch 1975, dan lain sebagainya. Garcia senantiasa memiliki imajinasi dengan segenap kegilaan yang tak mudah diterka. Isu sosial dan politik menjadi sesuatu yang kental dalam setiap karyanya, yang sarat akan metafora-metafora nan khas.

Sebagai seorang sosialis, Garcia kerap sekali mengkritik imperialisme. Terutama Amerika Serikat. Ia beruntung, dari beberapa literatur yang ada mengungkapkan bahwa Presiden AS saat itu Bill Clinton ternyata adalah pengagum berat karya Garcia. Sehingga, Garcia relatif aman-aman saja.

Gabriel Garcia Marquez tutup usia di Kota Meksiko, pada usia 87 tahun. Ia terkena penyakit pneumomia. Saat proses pemakamannya, turut hadir Mantan Presiden Kolombia Alvaro Uribe Velez dan Presiden Kolombia Juan Manuel Santos, dan dua Mantan Presiden AS Bill Clinton serta Presiden Barack Obama.

Garcia adalah apa-apa saja yang kita rindukan. Karya yang menggugah dan mengubah. Ikon perlawanan, juga dedikasi yang tak pernah henti. Selamat Ulang Tahun Garcia!

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

good good
postingan anda sangat bermanfaat

Amin ya rabb.

Luar biasa bradher

Thank u sob.

Semoga kita menjadi salah satu penggores keabadian melalui aksara Bang😊

Insya Allah kak. Amin