Kisah Injury Time Road To Master

in story •  6 years ago 

image

Malam ini saya berkesempatan menyicil peran untuk seorang sahabat yang sebentar lagi berganti status; dari sarjana menjadi master. Sebenarnya master juga sarjana sih, bedanya tingkat dua. Ternyata, di balik capaian master, ada seorang teman yang menemani mempersiapkan amunisi remeh-temeh. Hehe

Setelah sedari pagi menunggu tanda tangan Surat Kesediaan Jadwal, siangnya ketua jurusan membubuhkan cuwet-cuwet sakral itu. Setelah administrasi selesai, barulah ia membagikan tesisnya kepada para penguji. Ada dosen yang mudah diakses, maksudnya sedang di kampus. Pun ada yang tidak di tempat.

Di tengah rasa kantuk yang mengutuk sebab malamnya bergadang, merevisi apa yang perlu. Ia harus meluncur dari Darussalam ke Mata Ie, sebuah jarak yang terbilang jauh. Digebernya motor Supra Kucing Garong dengan kecepatan yang agak lumanyan. Dan stage tersebut tuntas. Berarti, administrasi rampung, penyerahan tesis lengkap.

image

Ia tiba kembali ke kos tepat saat penggalan azan bagian hayya a'laa shaaalah. Selesai melaksanakan shalat magrib, dering ponsel saya berbunyi dengan isi WhatsApp (WA) menanyakan kapan dan dimana sewa jas yang pas. Saya langsung sigap menghubungi teman dengan usaha penyewaan jas dan segala atribut sidang. Janji kami, lepas isya tiba di TKP.

Selesai melaksanakan shalat isya, saya menjemputnya. Saya melihat keletihan yang awut-awutan di wajahnya. Ia mengaku tak sanggup lagi mengemudikan motor. Maka tugas itu saya ambil alih. Brummmm motor melaju antara kecepatan standar dan sedikit laju. Hanya beberapa menit kami tiba di tempat penyewaan jas dan dasi.

Ia bingung dasi mana yang bagus, dasi yang kira-kira dapat mengupgrade ketampanan. Ia mengajukan beberapa warna, salah satunya adalah merah. Saya berkata, boleh saja merah, bagus. Tetapi pertimbangannya adalah warna itu sudah terlalu banyak orang pakai. Saya menyarankan warna yang tidak sering dipakai. Maka, pilihan yang final ialah warna biru navy semi elektrik.

image

Selesai urusan atribut, kami lagi-lagi meluncur ke area Pango. Teman saya hendak membeli baju putih polos. Di saat memilih baju inti, hasrat belanja bergelora, ia turut membeli baju lain pula. Memang agak pantang masuk ke toko baju, silap-silap ya kalap!

Dari Pango kami meluncur ke Ulee Kareng, benda yang dicari adalah tali pinggang. Sebuah benda yang mungkin amat jarang diganti. Bahkan saya sempat berceloteh bahwa tali pinggang yang ia pakai adalah lagenda. Dalam taksiran saya itu peninggalan masa SMP. Ia ketawa dan mencak-mencak. Sembari mengklarifikasi bahwa tali pinggangnya bertahun pakai since SMA. Boleh lah.

Apakah semuanya sudah terpenuhi? Nyatanya belum. Kami harus membeli beberapa cemilan di Darussalam untuk kebutuhan ruang sidang. Seperti air mineral, permen dan tentu saja kacang kulit. Untuk yang terakhir itu ajaib, ia berfungsi sebagai makanan yang dapat melalaikan sang dosen. Biar asik kupas kacang dan tidak begitu fokus untuk membantai sidangnya. Ternyata, di hadapan sidang, kacang kulit tak ubahnya kunci sabotase. Epic!

image

Saya merasa sangat bersyukur ada kesempatan untuk berperan. Minimal, kalau sahabat saya nanti jadi orang (amin). Ada cerita pas sesekali ngopi. Semisal: "Gini-gini gue, dulu pas sidang siapa yang beli kacang? Kawani beli tali pinggang?". Apa lagi yang bisa kami ini banggakan selain cerita nyeleneh macam itu.

Di atas segalanya, satu hal yang pasti, bahwa selalu ada peran orang dekat kita dalam setiap anak tangga kehidupan. Entah itu pendidikan, ataupun urusan karir, dan sebagainya. Mungkin kita sering lupa, bahwa dulu kala ada loh orang yang berkontribusi untuk membeli nasi kotak keperluan sidang. Kontribusi dalam dunia pendidikan selaku teman, tidak selalu soal berbagi tugas. Bukan hanya tentang pikiran, tetapi bagaimana ada di saat kepepet sekalipun mungkin tak begitu prestisius. Wallahualam.

Authors get paid when people like you upvote their post.
If you enjoyed what you read here, create your account today and start earning FREE STEEM!
Sort Order:  

"di hadapan sidang, kacang kulit tak ubahnya kunci sabotase"
Kata-kata yang akan lon ingat untuk sidang nanti. Doain cepat sidang ya hahah. Acih ya!

Amin. Doa kami menyertai. Cuman gak perlu kecepatan juga sidangnya. Main-main dulu di kampus! Haha

Thanks for the info. Kali aja pas sidang dibawain kacang kulit sama mahasiswa 😅😅

Haha. Semoga. Minimal meredam hasrat mencoret yang menyolok. Huhui

Congratulations @lontuanisme! You have completed the following achievement on Steemit and have been rewarded with new badge(s) :

Award for the total payout received
Award for the number of upvotes received

Click on the badge to view your Board of Honor.
If you no longer want to receive notifications, reply to this comment with the word STOP

To support your work, I also upvoted your post!

Do not miss the last post from @steemitboard:
SteemFest³ - SteemitBoard support the Travel Reimbursement Fund.

Do you like SteemitBoard's project? Then Vote for its witness and get one more award!